10. Pacar?

15 0 0
                                    

"Lo gak mampir dulu? " tanya Giesel yang sudah turun dari motor Zavran

"Gak usah, gue langsung pulang aja" sebelum memakai helmnya lagi,  ibu Giesel telah menghampiri Giesel dan Zavran.

"Eh,  ada temannya Giesel. Masuk dulu mas" ucap ibu Giesel.

Giesel menyium tangan ibunya dan diikuti Zavran.

"Ibu gimana sih,  katanya jemput Giesel?"

"Yaampun ibu lupa,  lagian udah ada yang nganter pulang juga" melirik Zavran "Pacar kamu ya? " bisik ibu

"Apaan sih bu"

Ibu Giesel malah tersenyum dan melihat penampilan Giesel.

"Lho lho lho... Ini kenapa kok basah semua? " tanya ibunya

Giesel bingung harus menjawab bagaimana. Jika dia tahu anaknya kena teror maka ibunya bakal khawatir.

"Itu tadi... " dia masih menyusun jawaban

"Maaf tante,  tadi saya yang nyiram Giesel. Soalnya tadi temen sekelas ngerayakin ulang tahun dengan siram siraman" ucap Zavran

"Ow gitu,  eh sampai lupa kalau ada tamu. Silahkan masuk dulu.. Mampir di rumah Giesel,  ibu siapin minum"

"Tapi tante.... " dan ibu sudah melesat pergi ke dalam rumah.

"Thanks buat alasannya,  masuk gih. Ibu gue udah buatin minum. Masukin juga motornya di halaman"

"Ngalah deh sama para cewek"

Zavran menuruti kata-kata para cewek itu.

.......

"Tiff, tolong ambilin sambel dong" ucap Giesel yang dituruti oleh Tiffany.

Mereka sedang istirahat di kantin dengan menu mie ayam. Karena hari ini yang menang suuit adalah Giesel,  jadi mereka harus menuruti menu keinginan Giesel.

"Eh,  Zoy...  Lo kemarin dianter pulang sama Gerald ya? " tanya Bella

Giesel berhenti pengunyah. Dia ingin melihat ekspresi Zoya.

"Iya,  gue kemarin seneng banget. Habis nganter gue,  dia mampir ke rumah gue. Ya walaupun cuma sebentar sih" terangnya dengan wajah yang berbinar.

"Cielah,  sejak kapan dia mulai nganter lo pulang Zoy? "  kali ini Tiffany yang menanyakan

"Saat kaki gue kesleo. Enggak tiap hari dia nganter gue pulang,  tapi dia termasuk sering nganter gue"

"Lo pacaran? " tanya Giesel langsung. Mereka bertiga menatap Giesel dengan pandangan yang berbeda beda.

"Enggak sih,  eh tepatnya belum. Dia juga sering nge chat gue kalau malem" ucap Zoya yang seketika membuat hati Giesel hancur.

Giesel pun tersenyum.
"Cepetan buat status pacar,  biar gue cepetan minta PJ ke kalian" dengan senyuman walaupun sebenarnya dia sakit.

"Nah,  bener tu yang dikatakan Giesel. Cepetan biar gak diambil orang" ucap Bella

"Kalau Gerald sampai ditikung orang,  gue hajar tu orang"

Ucapan Tiffany membuat dirinya terdiam. Apa dia salah mencintai Gerald?  Padahal dia dulu yang mengenal Gerald? Dan sekarang ada seseorang sebagai sahabatnya sendiri mencintai orang yang sama. Dan mungkin sahabatnya sendiri juga mendapat tempat yang spesial di hati Gerald.

Terima kasih telah memberiku harapan lebih selama ini-Giesel

Maafkan aku Sel, gue cemburu lihat elo-Zoya

SODATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang