Chapter4

6.3K 426 3
                                    


~~~~~

Jimin's POV.

       Aku mengerjapkan mataku ketika kurasa cahaya matahari mulai memasuki jendela kamarku Dan menyinari wajahku, rasanya menyilaukan. Aku menguap cukup lebar sambil kurenggangkan badanku, Kualihkan pandanganku kearah jam weker diatas meja nakas disebelah kiriku, sudah pukul 07.00 pagi. Kualihkan kembali pandanganku kesebelah kananku, Hoseok Hyung masih tertidur. Kuputar tubuhku kearah kanan menghadap Hoseok Hyung, Kupandang raut mukanya lama, ia Pasti masih kelelahan karena sudah menemaniku dari pagi hingga sore hari kemarin Saat Aku sakit. Bahkan Aku sempat merasakan ada sesuatu yang berat menimpa lengan kiriku waktu Aku terbangun, Dan ternyata itu Hoseok Hyung yang tertidur dengan lengan kiriku menjadi bantal kepalanya.

       Kuangkat telapak tangan kananku Dan kuletakkan keatas keningku, kurasa keadaanku sudah membaik, suhu badanku sudah kembali normal sekarang, tidak panas lagi.

       Aku pun beranjak dari tempat tidurku. Ketika hendak berdiri, kepalaku rasanya dihantam oleh Batu besar, sakit sekali, ditambah mataku tiba-tiba buram--berkunang-kunang. Kududukan kembali diriku keatas tempat tidurku, kupejamkan mataku erat-erat sambil kupukul-pukul kepalaku sedikit keras dengan tanganku. Kukedipkan kedua mataku berkali-Kali, siapa tahu buram--berkunang-kunang itu bisa menghilang. Beberapa menit kemudian kubuka mataku perlahan, kurasa buram--berkunang-kunang itu sudah tidak ada lagi, walaupun sakit dikepala ini masih terasa sedikit.

       Aku pun berdiri kembali dengan perlahan-lahan Dan langsung beranjak pergi ke kamar mandi yang berada disudut kamar ini untuk membersihkan diri, kuhiraukan rasa sakit dikepalaku.

       Setelah selesai membersihkan diri, Aku berjalan kembali mendekati tempat tidur, lalu berniat membangunkan Hoseok Hyung, karena tidak mungkin Aku meninggalkannya sendirian di kamar ini, ia Pasti nanti merasa sedih karena ditinggal sarapan pagi tanpa dibangunkan terlebih dahulu.

"Hyunngg bangunnn!! Ini sudah pagiii!! Sarapannya nanti kuhabisin loh!!" Teriakku sambil mengguncangkan bahunya cukup kencang. Saati ini Aku sedang berusaha untuk bersikap ceria Dan heboh layaknya seorang Jimin pada umumnya, walau sebenarnya tubuh ini masih terasa sedikit lemas Dan ditambah raut mukaku masih tergolong pucat bagi orang sehat yang melihatnya.

"Yak Jin Hyung!! 5 meniiiiiit lagi!! Tolong Jangan habiskan jatah pagikuuu!!" Rengek Hoseok Hyung sambil menggeliat kesana kemari

       Oh ayolah rasanya Aku ingin tertawa terguling-guling melihat reaksi Hoseok Hyung. Jujur Saja, melihat Hoseok Hyung merengek sambil menggeliat kesana kemari seperti bayi yang memohon minta dibelikan permen oleh ibunya memang sangat lucu Dan menggemaskan, Tak heran kalau Aku sangat menyayangi Hyung kudaku yang satu ini. Eh!

"Hahahahaha!! Hyung, ini bukan Jin Hyung! Ini Jimin!" Teriakku lagI
"Hah?! Jimin-ah?! Kenapa kau langsung beranjak dari tempat tidurmu? Kau lihat wajahmu masih pucat! Apa kau baik-baik saja?" Kaget Hoseok Hyung ketika melihat orang yang membangunkannya ternyata Aku. Ia tentunya juga khawatir melihat raut mukaku yang pucat, tapi sungguh Aku sudah mulai membaik sekarang.

       Hoseok Hyung langsung beranjak dari tempat tidurnya dengan penampilan yang sempurna, selimut tebal yang masih melilit ditubuhnya, Kaos putih polos serta celana pendek yang kusut, rambut berantakan seperti orang Baru terkena sengatan listrik, tidak lupa dengan wajahnya yang sudah terhiasi oleh air liur yang sudah mengering menjadi warna putih disekitar Kiri-kanan mulutnya. Pas seperti gembel;D.

       Ya Tuhan, Aku sudah tidak bisa menahan tawaku lagi, ini sudah diluar batasku. Tanpa aba-aba, Aku langsung tertawa terbahak-bahak sampai terguling-guling didepan Hoseok Hyung, yang baru bangun hanya menatapku bingung.

"Eoh.. Ada apa denganmu Jimin-ah? Kenapa kau tertawa sampai terguling begitu? Apa memangnya yang kau lihat?" Tanya Hoseok bertubi-tubi dengan wajah polosnya
"Hoshhh.. perutku sakit sekali! Hahaha! Hyung sebaiknya langsung beranjak ke kamar mandi lalu bersihkan dirimu! Aku tak tahan melihatnya!" Teriakku sambil tertawa, Aku memang sudah tidak tahan melihatnya, perutku sampai sakit.

       Karena suaraku yang terlampau keras, Jin Hyung Dan Namjoon Hyung sampai datang dan mengetuk pintu kamar kami, namun karena tidak direspon, mereka langsung membukanya Dan yang paling tua langsung bersuara

"Hei ada ap--" Jin Hyung Dan Namjoon Hyung terkejut melihat penampilan Hoseok Hyung yang sudah seperti seorang gembel Sama seperti pemikiranku
"Hahahahahaha!!!" Jin Hyung Dan Namjoon Hyung sontak tertawa terbahak sepertiku. Hoseok Hyung tambah bingung melihatnya
"Ada apa dengan kalian semua? Apa kalian sudah dirasuki hantu?" Tanya Hoseok Hyung Takut-Takut
"Kami baik-baik saja Hoseok-ah.. hahahaha!! Hanya saja penampilanmu yang tidak baik-baik saja" jelas Namjoon Hyung singkat

       Mendengar penjelasan singkat dari Namjoon Hyung, Hoseok Hyung sempat terdiam sejenak sedang berpikir tentang apa yang Salah dengan dirinya. Selang Beberapa detik kemudian, ia Baru tersadar dengan apa yang Kami Maksud

Jimin's POV. End
~~~
Author's POV

       Ketika tersadar, Hoseok langsung beranjak dari tempat ia berdiri menuju meja kamar di dekat pintu kamar ini, ia membuka laci Kiri meja tersebut, mencari-cari sesuatu. Ternyata yang dicarinya kaca cermin. Saat kaca cermin sudah ditemukan, ia langsung berkaca, melihat keadaan wajahnya. Dan yang benar saja, ekspresi terkejutnya langsung tercetak di wajahnya. Melihat itu, Jimin,Jin Dan Namjoon hanya bisa tertawa semakin kencang melihat ekspresi yang menurut mereka sangat lucu tersebut

"Huaaaaa!!! Jorok sekali!!! Kenapa kalian Tak bilang dari tadi?!!" Rengek Hoseok sambil beranjak berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya
"Lagian! dari tadi juga sudah dibilangin penampilannya tidak baik-baik saja, tapi kau malah terdiam mematung, Hoseok-ah" celetuk Jin sambil tersenyum

       Beberapa detik kemudian Jin Dan Namjoon Baru tersadar kalau Jimin sudah beranjak dari tempat tidurnya Dan malah duduk dilantai dengan wajah ceria, tapi mereka masih dapat melihat raut wajah Jimin yang masih pucat, mereka berdua pun beranjak mendekati Jimin Dan mensejajarkan tubuh mereka dengan tubuh Jimin

"Jimin-ah, Kenapa kau duduk di bawah? Kan lantainya dingin?" Tanya Jin khawatir
"Bukan begitu, Hyung. Tadi Aku sempat tertawa terguling melihat muka Hoseok Hyung" jelas Jimin riang
"Ooowh gitu.." Jin Dan Namjoon hanya ber-oh ria
"Tapi wajahmu masih pucat Jiminnie.. apa kau baik-baik saja?" Sang leader kemudian bertanya
"Aku baik-baik saja Hyung, sungguh! Aku hanya masih merasa sedikit pusing saja" jelas Jimin kembali
"Owh ya sudah.. Mari kita ke ruang makan. Makanan sudah siap, yang lain juga sudah menunggu disana" Ajak Jin
"Eehh.. tapi kau sudah membersihkan dirimu kan Jiminnie? Tidak enak rasanya kalau Mau makan tapi belum membersihkan tubuhmu" Tanya Namjoon lagi
"Sudah dong, Hyung! Hihihihi!" Jawab Jimin dengan menampilkan eye smilenya
"Ya sudah ayo Kita makan! Aku laparr!" Rengek Jimin sambil beranjak berdiri lalu berlari pelan meninggalkan Jin Dan Namjoon

       Jin Dan Namjoon kemudian berdiri lalu berjalan keluar kamar menyusul Jimin didepan mereka. Mereka berdua saling berpandangan sejenak, lalu mengalihkan pandangan mereka kearah Jimin Didepan mereka, tiba-tiba waktu berjalan melambat. Mereka menatap Jimin cukup lama, kemudian tersenyum hangat. Ada sesuatu yang menghangat dihati mereka ketika melihat Jimin sudah Sembuh Dan kembali ribut seperti biasa, walau Raut pucat masih menghiasi wajahnya. Jujur saja, mereka sangat senang karena dengan adanya Jimin, suasana diapartement mereka jadi lebih hidup dan berwarna, tidak sesuram Hari kemarin karna suasana yang terlampau sepi. Melihat Jimin sudah sampai diruang makan Dan mulai bercengkraman dengan anggota lain, membuat mereka berdua menjadi terharu Dan mulai bergumam dalam hati masing-masing

'Tuhan, terima kasih sudah menyembuhkan serta mengembalikan Jimin Kami menjadi sedia kala. Tolong lindungilah terus Dia Dan biarlah  kebahagiaan yang ia ciptakan untuk Kami terus menyelimuti Kami semua disini. Jangan berikan ia kesusahan lagi, Tuhan, Jangan pernah pisahkan Kami darinya. Tolong biarlah seperti ini saja, biarkan seperti ini sedikit lebih lama, karena ia itu bulan kecil bersinar yang kau titipkan kepada Kami, bukan?' -Jin&Namjoon

~~~~~
TBC
Yahhh~~
Chapter4 udah rilis aja!1242 Kata!
Untuk Hari ini updatenya memang agak cepet karena memang Hari ini libur;D
Sorry banget chapter ini pendek& agak berantakan soalnya belum sempat ngoret(?)
Nanti sorry juga Kalo memang updatenya agak lama, soalnya bakal perang Sama tugas+ulangan;(
Kalo Mau next, tinggalkan jejak ya><
See you~~~
Pipip~~


FF BTS || alwaysFineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang