Aku duduk didekat jendela kamar dengan kucing berada dipangkuanku. Ku elus kucing itu sampai tertidur. Sekali-Kali Ku hembuskan nafasku pelan sambil menatap keluar jendela yang berada dibelakangku.
'Apa semua yang kulakukan ini sudah benar?'
Kalimat itu selalu mengiang di kepalaku. Tanpa terasa mataku mulai buram karna sudah tertutupi air mata. Akupun memejamkan mataku.
Dan pada detik itu, setetes air mata turun melewati pipi tirusku hingga basah.
'Maafkan Aku ..' -Jimin◆Disisi lain◆
Aku menelusuri lorong sepi yang cukup gelap. Tanpa sadar Aku sudah sampai di depan pintu kamar orang yang paling ia sayangi sebagai adik termungilnya. Pintu dengan bertanda 'Jimin's Room' disana. Ia memandangi pintu itu dalam. Ia lalu memejamkan matanya dan menghela nafas pelan. Ia pun membuka matanya kembali. Ia mulai menggenggam gagang pintu itu dan membukanya perlahan agar tak menimbulkan suara. Ketika pintu itu sudah terbuka sedikit, ia mengintip Ke dalam untuk melihat adiknya yang ia kira sedang tidur, nyatanya adiknya tidak tidur, melainkan sedang duduk memangku kucing dengan menghadap Ke jendela kamarnya. Melihat semua itu, membuat ia teringat sesuatu yang membuat hatinya terasa menyakitkan.
Kemudian ia menutup pintu kamar itu kembali. Ia berbalik dan bersandar di pintu kamar tersebut. Ia terdiam cukup lama, Kemudian kembali memejamkan matanya. Beberapa detik kemudian, air mata mulai mengalir dari sudut matanya menuju kebawah melewati pipinya yang mulus.Dadanya sungguh sesak. Ia menangis sesegukan.
'Jimin-ah, kau tahu? Ini sungguh menyakitkan...' -Jin#TBC
#staytune
@nlsta_pjm
KAMU SEDANG MEMBACA
FF BTS || alwaysFine
Fanfictionberawal dari kehidupan mereka bertujuh yang baik-baik saja. Mereka selalu saling memberi perhatian Dan perlindungan, tapi dibalik itu semua, mereka Tak tahu, jika Salah satu dari mereka menyimpan sebuah rahasia yang sangat menyedihkan.... sampai pad...