Chapter25-END

7.2K 339 8
                                    


Author's POV.


07.00 KST

       Matahari sudah mulai memunculkan sinarnya memasuki jendela kamar seorang pemuda pucat, tapi fakta satu itu tak pernah bisa mengusik acara hibernasi si empu berwajah putih pucat sang pemilik kamar tersebut

       Dengan posisi tidur bak mayat yang tergulung rapi oleh selimut tebalnya tersebut, dari malam hingga saat ini tak menunjukkan sedikit pun pergerakan tubuh sebagai tanda kehidupan. Cik dasar pemalas!

Tok tok tok tok tok tok tok tok

       Suara ketukan pintu kamar pemuda tersebut, Yoongi mulai terdengar. Tapi bukan Yoongi namanya jika bisa mudah terbangun hanya dengan suara ketukan pintu yang kedengarannya mulai membesar tersebut

Brak

       Setelah beberapa menit terdiam, suara bantingan pintu kamar terbuka pun mulai terdengar, dan untuk kesekian kalinya sang empu belum terbangun juga, tidak usah terkejut kawan, ingat yang dibangunkan ini Yoongi! Min Yoongi!

       Sang pemuda mungil, Jimin pun masuk, mulai mendekati tempat tidur Yoongi. Ia goncangkan bahu si empu, awalnya pelan hingga lama kelamaan menjadi kencang

       Setelah beberapa detik kemudian, Yoongi pun akhirnya menunjukkan sedikit, hanya sedikit tanda-tanda kehidupan, tubuhnya menggeliat ke kiri menjauhi Jimin yang terduduk di sisi tempat tidurnya

       Jimin pun tidak semudah itu untuk menyerah, ia goncangkan kembali lebih kencang bahu Yoongi, hingga Yoongi akhirnya berdecak

"Cik, 5 menit lagi, Jin Hyung! Tidak bisakah kalian sarapan duluan saja!?" Geram Yoongi yang teredam didalam bantal kepalanya, lantas Jimin pun mengukir senyum jahatnya, ia ambil gelas air yang ada di atas nakas, lalu ia percikkan sedikit ke wajah Yoongi

"Yak! Kenapa kau-" Yoongi yang sontak terbangun dan terduduk siap melontarkan kata serapahnya, tapi mulutnya tiba-tiba membeku saat orang yang dilihatnya ternyata Jimin

"Ji-Ji-Jiminie? Benarkah.. ini kau? Jadi kemarin itu bukanlah mimpi? Kau masih hidup? Kau nyata? Kau-" Ucapan Yoongi terhenti saat tangan Jimin menarik Yoongi ke dalam pelukannya, ia usap punggung Yoongi lembut, hingga sesaat kemudian bahu itu bergetar diiringi isakan kecil dari mulut Yoongi

"Hiks.. hiks.. hiks.. Jadi benar ini kau... kau masih hidup..." ucapan bergetar Yoongi terdengar teredam di dalam pelukan mereka

"Hush, jangan menangis Hyung.. aku sekarang sudah disini, bersama dengan kalian... Maafkan aku, tolong maafkan aku sudah membuatmu menderita seperti ini..." Sesal Jimin sambil memejamkan matanya menahan rasa sakit yang tersalurkan dari air mata Yoongi, seolah ia juga ikut merasakan penderitaan yang ditanggung Yoongi sendirian

"Chaa, berhenti menangisnya yaaa, wajah Hyung jadi semakin jelek nantinya, Haha" Celetuk Jimin sambil mengusap air mata Yoongi

"Tolong jelaskan semua yang tidak kuketahui, Park Jimin.." Ujar Yoongi kesal

"Singkatnya, waktu itu aku pergi melakukan pengobatan ke Jepang, dan hati yang ada ditubuh Jungkook, itu hati adikku" Jelas Jimin

"Pantas saja rambutmu jadi warna hitam begini.. Tapi warna ini terlihat begitu alami... Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Yoongi sambil memandangi wajah dan rambut hitam Jimin bergantian

"Aku sudah sembuh, waktu itu aku sempat mengalami kritis sampai dokter hampir menyerah, tapi Tuhan berkehendak lain, hingga disinilah aku sekarang" Jawab Jimin

FF BTS || alwaysFineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang