Chapter7

4.9K 376 12
                                    

Jin's POV.

       Kulangkahkan kakiku keluar dari lift. Kutelusuri lorong yang cukup gelap, ketika sudah sampai didepan dorm, langsung saja kupegang gagang pintunya itu lalu kuputar, Saat pintu sudah terbuka, Aku pun masuk kedalam.

       Kulihat mereka sedang sibuk melahap camilan mereka masing-masing dari kantong plastik besar yang ada di tengah mereka. Aku pun berjalan mendekat bergabung dengan mereka.

"Eoh,hyung! Bergabung kesini!" Panggil Hoseok sambil sibuk mengunyah
"Hyung, bagaimana lantai 5 nya?" Tanya Namjoon saat menyadari Aku sudah mengambil tempat duduk di Sampingnya

       Aku sempat terdiam sejenak. Aku sebenarnya bingung, jawaban apa yang harus kuberikan pada mereka. Haruskah aku jujur mengenai ruangan Jimin itu?

       Tanpa kusadari, semua pasang mata yang ada di dorm ini mulai teralih menatapku, seperti sedang menunggu jawaban yang keluar dari mulutku.

       Aku pun mulai berpura-pura memasang raut wajah malasku sambil kuputar bola mataku pelan.

"Biasa saja, Tak ada yang menarik disana. Lorongnya Sama saja seperti lorong di depan dorm, sedikit gelap. Ruangannya juga kosong" Jelasku sekenanya

       Mereka pun hanya ber-oh ria sambil menganggukan kepala, bertanda kalau mereka percaya dengan penjelasanku. Melihat reaksi mereka itu, Aku hanya bisa menghela nafasku lega, karena tadinya Aku takut mereka Tidak mempercayai penjelasanku.

"Jimin kira-kira dimana ya sekarang? Dia sudah makan atau belum?" Tanya Taehyung

       Aku sedikit terkejut mendengar pertanyaan Taehyung. Betul juga, Dia sudah makan atau belum?

"Namjoon-ah, coba kau telfon Jimin dulu. Suruh Dia kesini" Suruh Hoseok dengan mulutnya yang masih penuh
"Hmmm, baiklah" Namjoon pun merogoh-rogoh saku celananya Dan akhirnya mengeluarkan ponselnya. Kulihat ia Mulai mengetik beberapa nomor, lalu ditempelkannya benda persegi panjang tipis itu ketelinganya

       Selang beberapa menit kemudian, dapat kulihat alis Namjoon tiba-tiba mengerut dengan sempurna

"Nomornya tidak aktif" Celetuk Namjoon sambil kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celananya

       Huh, tidak aktif? Kenapa ponsel Jimin bisa tidak aktif? Perasaanku tadi jelas-jelas ponsel Jimin ada di atas meja ruangan itu

"Ya sudahlah, mungkin Dia sudah makan duluan" Jawab akhir Hoseok pada Taehyung
"Hmmm" Gumam Taehyung dengan wajah cemberut sambil menganggukkan kepala
"Ayolah, Taehyung. Jangan sedih begitu. Baru ditinggal Jimin sebentar saja, wajahmu sudah seperti ini. Bagaimana kalau nanti ditinggal Jimin sedikit lama? Kurasa kau sudah menangis frustasi dikamar" Celetuk Hoseok panjang lebar
"Ish, Hyung! Jangan ngomong begitu!" Rengek Taehyung
"Hahahaha, Hyung hanya bercanda~" Sela Hoseok

       Aku hanya bisa menggelengkan kepala Melihat tingkah mereka berdua. Namun, disisi lain, Aku masih tidak mengerti, Kenapa Jimin menonaktifkan ponselnya? Apa kau sesibuk itu dalam melukis sampai tidak Mau diganggu orang, Jimin?

Jin's POV. End
~~~~~
Jimin's POV.

       Kuletakkan kuas yang ada digenggaman tanganku kedalam gelas air cuci kuas. Kutatap kanvas yang ada didepanku dengan raut wajah senang, karena lukisanku Baru saja selesai.

       Kurenggangkan tubuhku, rasanya pegal sekali mengingat sudah duduk di kursi ini selama 4 jam. Kulihat jam tanganku, sekarang sudah pukul 20.00 malam

       Kuambil gumpalan tisu yang menutupi lubang hidungku, ini sudah tisu yang ke-13, Dan sepertinya mimisanku sudah berhenti. Kupungut tisu bekas mimisanku yang berhamburan dilantai, lalu kubuang ke kotak sampah.

FF BTS || alwaysFineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang