24. Intimidasi Tak Berujung (1)

152K 4.2K 240
                                    

Anna menggigit bibirnya sekali lagi. Anna yakin bibirnya telah membekas merah, tapi tetap saja dilakukan olehnya. Ini semua karena Daniel. Lelaki itu telah membuatnya gugup sekaligus takut. Daniel sangat mengerikan saat marah. Anna ingat saat tangan Toby dipelintir keras. Anna bahkan sempat mendengar suara pergeseran tulang pada tangan Toby saat Daniel melakukan hal itu.

Anna bergidik jika mengingatnya. Dan sekarang Anna bahkan bisa merasakan tatapan matanya yang menusuk hingga menembus tulang. Anna kehilangan rasa nyamannya, begitupun nafasnya yang tiba-tiba terasa semakin berat.

"Ini pesanannya, Tuan." Seorang pelayan datang membawa makanan, lalu dibalas dengan anggukan tipis Daniel.

"Ada yang ingin Tuan pesan lagi?" Tanya si pelayan terlampau ramah.

"Tidak."

Anna memandang ke arah pelayan. Wanita itu tampaknya ingin mencari perhatian Daniel. Bagaimana tidak, Daniel memang sangat tampan malam ini. Auranya berwibawa dan dewasa.

"Atau mungkin Tuan ingin ...."

"Apa kau tuli? Pergi!"

Anna terkesiap mendengar suara tinggi Daniel. Saat Anna memberanikan diri untuk mencuri pandang ke arahnya, jantungnya serasa mau copot karena mata Daniel ternyata masih tertuju penuh padanya.

"Kenapa kau kasar seperti itu?" Anna tidak percaya suaranya masih terdengar gugup.

"Kau ingin aku mengasarimu juga?" Daniel memajukan tubuhnya, memandangi tubuhnya intim, "Sayangnya aku lebih suka melakukan itu saat bercinta denganmu. Melihatmu mengerang dan merintih kesakitan membuatku bergairah."

Wajah Anna langsung memerah. Tangannya meremas kuat tas kulitnya. Lalu membawanya ke dada.

"A-ku mau ke toilet." Anna menarik mundur kursinya buru-buru. Tanpa menunggu pesetujuan Daniel, Anna langsung memutar tubuhnya pergi. Tapi Anna hanya bisa bernafas lega sebentar karena Daniel ternyata mengikutinya.

"Kenapa kau mengikuti?!" Tanya Anna sebal.

"Aku tidak bodoh, Anna. Kau ingin kabur kan?" Daniel menebak jitu.

Anna tersentak. Jantungnya kembali berdegup kencang, "Ti-dak! Aku memang ingin ke toilet!"

"Toilet ada di dalam. Kenapa kau berjalan menuju ke pintu keluar?" Daniel tertawa mengejek. Jelas sekali bahwa Anna tengah berbohong.

Anna menggigit bibirnya lagi. Anna hanya harus menjaga jarak sejauh mungkin dari Daniel. Anna takut Daniel akan menyakitinya jika mereka hanya berdua saja. Terpikir dalam benaknya pula untuk lari jauh dari lelaki itu. Tapi ...

Tapi apa Anna bisa hidup jauh dari Daniel? Apalagi saat ini Anna bukan lagi siapa-siapa. Uang pun tidak ada.

"Kenapa diam? Apa seseorang telah menggigit lidahmu?"

Anna membuang muka kemanapun selama tidak menatap Daniel yang masih memberinya tatapan menghina.

"Aku mau pulang!" Anna meneruskan jalannya, menghiraukan Daniel.

"Makan dulu." Daniel meraih tangan Anna, menahannya lagi, "Aku sudah memesan makanan untukmu."

"Aku tidak lapar!" Jawab Anna berusaha ketus.

"Aku tidak memberimu pilihan untuk menolak." Daniel tidak sedang bercanda. Ekspresinya menunjukan hal itu. Mata Daniel meradiasinya dengan buas. "Ini perintah."

Anna melarikan matanya lagi dari Daniel. Selalu seperti ini. Anna tidak pernah bisa berontak atau menolak apapun yang Daniel perintahkan. Anna tidak bisa menghindar. Anna sadar bahwa Daniel telah mendominasi seluruh hidupnya. Tubuh Daniel telah mengancamnya secara seksual dan tidak adil. Meracuninya untuk melakukan sesuatu yang bodoh. Termasuk saat Daniel memintanya untuk melakukan oral sex pagi ini, Anna merasa bodoh karena mau saja melakukan hal itu. Anna masih bisa merasakan penis Daniel di dalam mulutnya. Rasanya.....

Ya Tuhan!—Anna tiba-tiba mengusap bibirnya. Rasanya aneh dan ganjal. Anna malu dan ingin melupakannya!

LUPAKAN! LUPAKAN, ANNA!

Dan sekarang Anna mengikuti keinginan Daniel lagi. Anna menurut begitu saja saat Daniel membimbingnya masuk menuju ke meja makan.

###

✅ Yang ingin beli versi buku bisa chat ke admin penerbit : 0818-331-696

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang ingin beli versi buku bisa chat ke admin penerbit : 0818-331-696

✅ Yang ingin gratis ongkir, bisa juga pesan di shopee.

Untuk yang mau versi PDF bisa baca di platform KARYAKARSA ya...

✅ Untuk yang mau versi PDF bisa baca di platform KARYAKARSA ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lovesick! (21+) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang