5. Melawan Ego

214K 7.6K 145
                                    

Jika ada typo, tandai ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika ada typo, tandai ya. Thx udah dikasih tahu typonya.

Anna turun dari dalam taksi. Ia memilih untuk pergi sendirian tanpa Daniel. Dan tanpa Daniel pula, Anna sadar bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa. Anna tidak membawa uang, dan supir taksi itu langsung menurunkannya tanpa belas kasihan.

'Aku sekarang ada dimana?'—Anna melihat ke segala arah. Menggerutu kesal karena kebodohannya. Berada di pinggir jalan sepi kota Oakland, Anna benar-benar buta arah. Anna hanya menemukan beberapa anak jalanan dan punk di pinggir jalan.

"Hai, Cantik. Apa kau tersesat?" Seorang pria tiba-tiba datang menggoda. Anna menoleh dan melihat pria bertindik diikuti dua temannya yang lain berusia 30 tahunan berjalan mendekatinya.
Anna berusaha tidak mempedulikan kehadiran mereka. Anna membuang egonya dengan mengirim pesan kepada Daniel untuk menjemputnya.

Kepada : Daniel

Daniel, jemput aku sekarang! Aku ada di......

"Butuh bantuan, Manis? Berapa usiamu?" Pria bertindik tidak hanya menggoda, tapi tangannya mulai berani membelai kasar lengan Anna.

"Tubuhnya sangat seksi. Dia pasti anak kuliah, Bos." Tebak yang lain senang. Di negara ini hukum perlindungan anak di bawah umur memang dijamin ketat.

"Tidak! Kalian salah, aku—" Anna mulai terpojok dengan keagresifan mereka. Anna menyesal. Ia tidak seharusnya memakai pakaian ketat seperti ini.

"Tidak masalah berapa usiamu. Kami ingin bermain-main denganmu, Cantik." Kakeh pria dengan perawakan paling tua.

Tiga pria mengelilingi Anna dengan seringai mengerikan hingga baris gigi warna kuning terlihat. Anna tiba-tiba mual melihatnya. Jorok sekali!

Anna otomatis menghindar, mengambil langkah mundur tetapi salah seorang di antara mereka tiba-tiba mulai bersikap kurang ajar.

"Ayo ikut kami," pria berambut cepak mencengkeram tangan Anna, menariknya menuju gang sempit, "Jangan takut, ayo."

"Ti-dak! Aku tidak mau!" Anna menjerit dan berusaha keras menolak. Berkali-kali meminta bantuan, tetapi tidak ada bala bantuan yang datang. Tanpa sadar air matanya jatuh mengaburkan pandangan karena ketidakberdayaannya untuk melawan. Begitu sampai di sudut gang, banyak pria beragam usia berkumpul di sana.
Anna semakin takut dan gencar mengeluarkan air mata. Anna dipaksa duduk ditengah-tengah mereka. Tangan-tangan kasar mulai berani menggerayangi tubuhnya dan Anna berkali-kali berusaha menepis dan melawan.

"Minumlah." Pria berwajah paling sangar menyodorkan minuman kepada Anna.

"Tida—" belum sempat melawan, botol itu telah menempel kasar ke bibirnya. Anna ingin memuntahkannya tetapi pria itu lebih kuat mencengkeram pipinya. Dua hingga tiga teguk masuk ke dalam kerongkongannya. Panas dan terbakar dirasakan olehnya. Anna terbatuk dan suara tangisnya semakin kencang memekak telinga.

Baru kali ini Anna diperlakukan bagitu buruk.

Daniel!—Batinnya terus menjerit memanggil Daniel. Anna tidak seharusnya pergi.

Anna tidak kuasa menepis tangan-tangan nakal itu. Kepalanya terlalu pusing dan sakit. Anna hilang fokus.

"Wow kulitnya lembut sekali! Harum!" Seru pria bertubuh kurus sambil mengendus leher Anna.

"Dadanya juga besar! Boleh aku memasukinya lebih dulu, Bos?" Seru pria lain yang semakin gencar menggerayangi tubuh Anna. Tapi usahanya gagal karena Anna tiba-tiba ditarik kasar oleh seseorang.

Anna hampir terjatuh kalau saja tubuh lunglainya tidak bersandar pada tubuh pria yang kini memegang kuasa tubuhnya. Anna bisa mencium aroma tubuh lelaki yang saat ini tengah memeluknya. Aroma milik Daniel? Tapi benarkah? Anna mendongak ke atas. Tetapi matanya tidak bisa melihat secara pasti wajah itu.

"Hei, kau siapa?!"

Anna hilang fokus. Ia hanya bisa mendengar suara keras mereka yang saling bersahutan, tidak terima.

"Aku hanya ingin mengambil kembali kekasihku." suaranya dalam dan mematikan. Anna merasakan cengkeraman kuat di pinggangnya. Anna merintih kesakitan ketika tubuhnya diseret keluar gang.

"Kau menyakitiku," rintih Anna kesakitan.

"Setelah ini kau akan mendapatkan rasa sakit yang sebenarnya." Ucap laki-laki itu sambil mendorong Anna masuk mobil.

++++

Copyright @2017

Lovesick! (21+) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang