1. Gadis Sombong dan Pelayan Misterius

457K 10.1K 337
                                    

Cast cerita ini berdasarkan pada model NFL Amerika ya... walupun cerita ini jauh dari NFL.. but, eray suka aja sama olahraganya dan tokoh pemainnya.. keren..

Daniel C

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel C. Luxious

Dulu doi hobi main American Football  tapi sekarang fokus berkarir jadi model.

🍰🍰🍰🍰

Annabelle Julliet Kingston

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Annabelle Julliet Kingston

Doi model remaja ... pernah kolab bareng foto sama si cowok untuk majalah. 

🍥🍥🍥🍥

Salsa Johnson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salsa Johnson

Cast di atas aslinya adalah cheerlader Tim Dallas Cowboys


####

"Tidak boleh! Aku mau kau keluar dari klubmu sekarang!"

Entah sudah berapa kali suara bernada perintah itu keluar dari bibir seorang gadis. Dialah Annabelle Julliet Kingston, gadis cantik yang belum lama ini merayakan ulang tahun mewah ke tujuh belas tahun di hotel berbintang belum pernah merasakan asam garam kehidupan. Terlahir kaya raya telah membentuk kepribadiannya menjadi sombong dan egois. Apapun keinginannya harus dituruti, terutama kepada Daniel, anak pelayan yang telah lama melayaninya sejak kecil telah menjadi objek keposesifannya yang paling besar.

"Kau hanya boleh melayaniku. Ingat?" Anna mengambil bola dari tangan Daniel, lalu melemparnya jauh melewati pagar.

"Ck, sial, gadis itu berulah lagi!" Salah seorang pemuda yang menjadi teman satu klub Daniel menanggapi kesal sikap Anna, "Jangan karena kaya raya, kau bisa mengatur hidup orang seenaknya!"

"Pantas adikku bilang kalau kau di sekolah tidak memiliki satupun teman. Sikapmu saja sangat menyebalkan! Kau tidak punya sopan santun kepada kami yang jauh lebih tua darimu!" Kali ini suara sinis seorang gadis ikut menyahut. Siapa lagi kalau bukan kepala cheerleader kebanggaan Universitas Recford, Salsa—teman perempuan Daniel di kampus.

Anna menggigit bibirnya kuat-kuat hingga membekas merah. Tubuhnya bergetar dengan kedua tangan ikut mengepal. Anna berniat membalas ucapan buruk Salsa, tetapi kerongkongannya terasa kebas. Cibiran Salsa telah mendorong yang lain untuk ikut mencemoohnya.

"Maaf. Sepertinya aku tidak bisa ikut American Football lagi. Lagipula tinggal menghitung hari untukku mendapat gelar. Belum lagi dengan rencana magang." Kata Daniel tiba-tiba. Kata-katanya dalam, bergemuruh dalam kegelapan. Suaranya sempurna dengan tubuh sekeras batu. Ekspresinya terlampau tenang dan tidak wajar, seolah tengah menahan hasrat yang terpendam. Karena sikapnya itu, semuanya tiba-tiba menjadi diam, termasuk Anna yang memilih untuk memalingkan mukanya angkuh.

Dalam keterdiaman itu, Daniel meraih tangan Anna, menggenggam ringan, lalu membawanya masuk kembali ke dalam rumah. Begitu memasuki halaman, pagar besi hitam setinggi tiga meter itu langsung menutup secara otomatis.

Anna berkali-kali mencuri pandang ke arah Daniel, tetapi tak sekalipun baginya mampu mengartikan sikap tenang lelaki itu.

Anna ingat pertemuan pertamanya dengan Daniel. Saat itu Anna masih berusia 7 tahun, terpaut lima tahun dari usia Daniel yang saat itu berusia 12 tahun. Ayahnya mengenalkannya dengan Daniel saat Herdie—Ayah Daniel yang sekaligus menjabat sebagai kepala pelayan keluarga Kingston—meninggal karena kecelakaan.

Sambil memeluk boneka beruang, Anna kecil berlari menyongsong sebuah mobil yang melaju lambat ke arahnya.

"Ayah!" Anna menyerbu tubuh Howard yang baru saja turun dari mobil, "Lihat! Tadi Paman Sanders datang membelikan boneka ini untukku!"

"Wow, boneka beruang." Howard membelai pipi merah Anna, turut senang dengan kebahagian sang putri.
Tetapi kebahagiaa itu tidak berlangsung lama karena sinar ceria di matanya perlahan pudar dengan keluarnya sosok lain dalam mobil. Menyadari bahwa ada sosok yang terus memandanginya.

"Dia siapa Ayah?" Tanya Anna sambil menunjuk pada anak lelaki yang terus saja menatapnya.

Howard berjongkok, memegang bahu Anna lembut, "Ayah akan memperkenalkanmu dengannya."

"Dia Daniel, anak dari Pelayan Herdie yang beberapa waktu lalu meninggal. Dan sekarang Daniel akan tinggal di rumah ini bersama kita." Howard memperkenalkan Daniel pada Anna.

"Tinggal disini?" Anna membeo polos. Matanya masih jatuh lurus pada Daniel. Baru kali ini Anna melihat anak setampan itu.

"Mulai sekarang Daniel akan melayanimu, Sayang. Cukup katakan padanya jika kau ingin sesuatu." Senyum Howard menular pada Anna.

"Melayaniku?" Senyum ceria mengembang di wajah Anna. Ia mendekati Daniel, meraih tangannya lalu membawanya masuk ke dalam pelukan, "Mulai sekarang aku akan menjadi Putri dan kau akan menjadi pelayanku!"

Perawakan Daniel yang dulu tidak berbeda jauh dengan sekarang. Rambutnya hitam segelap tengah malam, dipotong sempurna membingkai wajahnya yang kukuh. Warna hitam pekat pada matanya selaras dengan warna rambutnya. Tatapan matanya yang tajam selalu membuat Anna gugup, seolah ada sesuatu yang tersembunyi di balik matanya saat memandangi seluruh tubuhnya. Tubuh tinggi yang terjalin dari otot-otot dengan mekanisme yang membuat tubuhnya menjadi besar. Secara fisik Daniel benar-benar tidak terjangkau. Dia populer dan Anna benci dengan fakta itu .... fakta bahwa banyak gadis yang rela antri untuk menjadi kekasihnya.

"Kenapa diam? Kau ingin aku melakukan sesuatu untukmu?" Daniel membelai pipi Anna tiba-tiba. Wajahnya begitu dekat sampai Anna terkejut dengan keintiman yang tidak disengaja itu.

"A-ku haus. Buatkan minuman untukku!" Anna menepis tangan Daniel gugup, mundur selangkah lalu berlari menuju kamarnya.

Anna menutup rapat pintu kamarnya lalu bersandar penuh pada pintu. Anna memeluk dadanya. Hanya Daniel yang bisa membuat jantungnya berdebar seperti sekarang ini.

"Daniel hanya pelayan, Anna! Ingat itu!" Anna mengingatkan dirinya sendiri. Menarik nafas dalam-dalam, mencoba berpikir jernih, termasuk membuang jauh-jauh pikiran bahwa Daniel adalah seorang 'pria'.

Anna menegakkan tubuhnya lagi, mengangkat dagunya naik. "Daniel selamanya akan menjadi pelayan yang akan selalu melayaniku!"

×××

Versi wp masih belum di edit ya... thx

Inspirasi  :

- song Coldplay
- NFL Game
- Mashin Library

Lovesick! (21+) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang