"Ah segarnya!" Seru Anna seraya beranjak dari dalam baththub.
Setelah berendam selama satu jam tubuhnya kembali segar. Pikirannya juga telah kembali jernih seperti sedia kala setelah semalaman bercinta.
Anna melilitkan handuk mandinya kemudian melihat penampilannya di depan cermin. Wajahnya telah kembali berseri-seri. Rona merah kembali mewarnai pipi. Hanya satu yang membuat wajahnya kembali cemberut. Cupang merah di sepanjang leher dan dada masih setia menghiasi kulitnya yang putih.
"Ini semua karena Daniel! Daniel melakukannya terlalu kasar!" Anna menggerutu tidak suka.
"Apa yang kasar?" Seseorang masuk ke dalam kamar mandinya tanpa izin.
Anna mendekap erat handuk yang di kenakannya dan berjingkat. Anna merutuki kebodohannya karena tidak mengunci pintu kamar mandi.Disisi lain Anna merasa lega karena ia sudah berhasil memperbaiki handuknya sebelum Daniel bersandar di tepi pintu dengan satu tangan tersembunyi di dalam saku celana dan tangan lainnya membawa sebuah pakaian.
"Kenapa diam? Apa kau menjadi bisu sekarang?" Ejek Daniel.
"Siapa bilang aku bisu? Aku bisa bicara!" Anna menyesal telah berpikir positif tentang Daniel.
"Aku ingin kau memakainya." Daniel masuk ke kamar mandi lalu menutup pintunya.
Anna mencengkeram erat handuknya. Mundur selangkah saat Daniel mendekatinya.
"Kenapa aku harus memakainya? Aku punya baju sendiri yang bisa kupakai." Tolak Anna mentah-mentah.
"Ingat apa yang kuucapkan kepadamu? Ini perintah dan kau tidak punya pilihan untuk menolak kecuali kau ingin melihatku menjual rumah ini."
Anna benci dengan sikap bossy Danniel. Pemaksa dan bermulut tajam.
"Ba-iklah, aku akan memakainya!" Ucap Anna gugup, mengambil pakaian dari tangan Daniel.
"Kalau begitu pakai sekarang."
"Ya ... Tapi kau keluar dulu!"
Daniel memiringkan kepalanya seolah-olah tidak mengerti dengan permintaan Anna. Laki-laki itu berhasil membuat Anna kesal dan malu. Apa maksud ekspresi itu? Apa Daniel ingin melihatnya telanjang dan memakai pakaian langsung di hadapannya. Daniel ternyata tidak hanya menyebalkan, tapi juga cabul.
"Kalau kau tidak keluar aku tidak akan memakainya." Akhirnya Anna mengambil keputusan.
"Pakai sekarang, Anna. Ini peringatan terakhirku."
Anna menggigit bibir. Daniel benar-benar ingin menyaksikannya memakai pakaian?
"Ayolah Anna, kau bukan perawan lagi. Aku sering melihatmu telanjang."
Wajah Anna langsung merah padam, "Kau menyebalkan, Daniel!"
"Ya. Dan kau terlalu naif sampai aku berhasil memperawanimu."
Anna menggigit bibirnya lebih kuat. "Kau memperkosaku!"
Daniel hanya tersenyum mengejek, "Kau menikmatinya, Sayang. Kau orgasme berkali-kali. Bahkan semalam kau sangat liar."
"Tidak! Kau salah!" Anna malu untuk mengakui.
"Oh ya?" Daniel menaikkan sebelah alisnya tajam. Diam, menimbang dan akhirnya mengambil keputusan.
"Apa yang kau lakukan?!" Anna menjatuhkan pakaian yang Daniel berikan, berjalan mundur sampai tubuhnya menabrak dinding. "Kenapa kau membuka baju?!"
"Kita belum pernah bercinta di kamar mandi kan? Aku ingin mencobanya denganmu."
Alarm tanda bahaya berbunyi. Anna berlari ke arah pintu, tetapi Daniel berhasil menangkap tubuhnya dari belakang. Anna menjerit ketakutan ketika Daniel menghimpit tubuhnya ke wastafel depan kaca.
####
Buku bisa diorder di shopee ya .. atau ke penerbit langsung dengan chat : 0818-331-696
Format pemesanan :
+ Nama lengkap :
+ Judul buku :
+ Alamat lengkap (mencangkup RT, RW, KECAMATAN, KABUPATEN, PROVINSI) :Lalu kirim ke : 0818-331-696.
Yang mau gratis ongkir bisa order ke shopee.
####
Untuk yang mau versi PDF bisa baca di platform KARYAKARSA ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovesick! (21+) | END
RomanceDewasa, 21 +, Mature S*ks tanpa status? Begitulah yang terjadi pada Anna. Annabelle Julliete Kingston (Anna) adalah gadis kaya raya yang terkenal dengan kesempurnaan paras. Menawan? Tentu saja. Fisik? Jelas dia adalah gadis muda yang sangat cantik...