Gue menyisir rambut panjang gue dan memilih untuk mengikatnya. Selesai berkaca gue langsung keluar dari kamar untuk pergi kerja seperti biasanya.
Dua hari berlalu, sejak kejadian di villa, tidur gue gak nyaman dan gue sering ngelamun. Banyak hal yang mau gue ceritain ke anak-anak, tapi waktu menghalangi.
"Hoon, ntar siang kalo free ke cafe gue kerja ya, tanya Ong aja kalo gak tau" ucap gue saat melihat Jihoon yang tengah mencuci motornya.
Jihoon mengacungkan jempolnya sambil tetap menggosok body motornya.
Gue juga penasaran, apa yang gue alami kemarin sama kaya apa yang ka Sohye alami? Gue belum berani nanya ke ka Sohye, karna gue juga ngerasa susah banget buat cerita.
Hal yang gue inget adalah... Ah nanti aja pas sama anak-anak deh gue ceritain.
"Hai hai" sapa gue sambil membuka pintu ruangan karyawan.
Para karyawan masih bersiap, mulai dari berganti pakaian hingga menata rambutnya.
"Gimana lu?" tanya Jisung yang sudah rapih menggunakan apron hitamnya.
Gue hanya menjawab dengan senyuman. "Ka Sohye belum dateng?"
"Udah, dia lagi di toilet"
Setelah semua karyawan selesai, kita semua berjalan menuju tempat kita masing-masing.
Mulut gue rasanya pingin banget ngomong ke ka Sohye masalah di villa, atau ke Jisung. Tapi tiap kali gue mau ngomong, mendadak gue bakal inget semua kejadian itu dan bikin gue takut.
"Y/N" suara seorang wanita memecahkan lamunan gue.
"Eh iya ka"
"Anak-anak katanya mau ke sini?" tanya ka Sohye.
"Iya ka, Jisung yang nyuruh tuh"
Jisung yang merasa namanya di sebut langsung mengeluarkan kepalanya dari balik tirai hitam di belakang gue. "Kita istirahat lebih awal juga" ucapnya.
"Dewa banget lu ya, kaya yang punya cafe aja" celetuk gue sambil merapihkan uang.
Jisung tidak menjawab ucapan gue. "Dia emang yang punya" gumam ka Sohye namun terdengar jelas bagi gue.
"HAH? Serius ka?"
"Eh kamu denger?" ka Sohye nampak kaget.
"Jangan bilang siapa-siapa" sambungnya.
"Gila, ko gue gatau sih. HAHA"
🍌🍌🍌
Dari kejauhan, terlihat dua orang cewek dan tiga orang cowok yang tengah asik berbincang. Siapa lagi kalau bukan Daniel, Ong, Jihoon, Somi, dan Chaeyeon.
"Y/N, buru balik papannya, kita istirahat sekarang" ucap Jisung sambil membawa satu nampan berisi lima gelas ice capuccino.
Gue memandangi Jisung heran. "Ga nyangka kalo dia yang punya"
"Kebiasaan kan ngelamun"
"Eh ka Sohye, hehe"
Guepun langsung bergabung di meja nomor delapan. "Weyy bruh, lelah sekali kau" ledek Ong sambil menepuk-nepuk bahu gue.
"Jan sentuh" celetuk Daniel yang membuat semua tertawa.
"Eh udah dong cerita, gue masih ada matkul nih" ucap Chaeyeon.
"Iya Y/N coba cerita"
Gue dan ka Sohye saling pandang. Apa ka Sohye juga ngerasain apa yang gue rasain? Perlahan gue beraniin diri gue dan ngelawan rasa takut gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME [Kang Daniel IMAGINE]
Fanfiction"Jadi selama ini muka Daniel pucet bukan karna nahan berak, tapi dia sakau" -Y/N. #784 Dalam Humor (07-08-18) #921 Dalam Sad (07-08-18) #289 Dalam Jihoon (07-08-18) #291 Dalam Daniel (07-08-18) #44 Dalam Seongwoo/Ong (07-08-18) #5 Dalam Ha Seo...