Gue memarkirkan motor di depan rumah gue. Gue bahagia hari ini.
Cera sudah resmi menjadi pacarku. Hmm berita bagus ini harus gue ceritain ke Karla. Dia kan ikut serta dalam rencana ini. Dia pasti seneng banget.
Gue mengalihkan pikiran gue dan menatap jendela kamar Karla. Lampunya masih menyala.
"Karla onyettt bukain pintu donggg!"
"Karla unyukkk bukainnnn"
Gue menunggu Karla untuk membuka. Kok lama sih?
"Iya ada ap..." Karla membuka pintu rumahnya.
Tanpa aba-aba lagi gue langsung memeluk sahabat gue ini.
Gue nggak nyangka gue berhasil.
●●
"Ya jadi gitu ceritanya. Udah ah malu gue sama sekali nggak so sweet."
Karla tertawa ringan. Entah kenapa gue selalu suka cara dia tertawa. Gingsulnya itu loh bikit si onyet jadi manis.
Eh tapi perasaan gue aja atau emang bener ya kalau matanya bengkak kayak habis nangis?
"Nyet lo abis nangis?"
Karla menggeleng, "eh iya sih. Gue emang cengeng banget sama film romance, romantis dikit aja nangis. Bego."
"Yaelah lo mah emang bego. Tapi gue sayang sih sama sahabat gue ini."
Gue mengacak rambutnya. Aish gue nggak bisa jauh dari rambutnya Karla. Kayaknya gue bakalan gila kalau sehari aja nggak ngacak rambut perempuan ini.
Tapi untunglah. Paling tidak ia menangis bukan karena laki-laki. Jika ada laki-laki yang membuatnya menangis, dia harus berhadapan sama gue.
Gue menolehkan pandangan dari bintang ke arah Karla. Gue bakalan terus jaga hati lo agar jangan sampai terluka Karl. Lo itu diamond yang harus gue jaga setelah Cera.
※※※
Aku benci sama sifat care mu yang berlebihan terhadap aku. Karena sepeduli apapun kamu sama aku itu nggak akan ngerubah fakta kalau kamu nggak bisa peka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tatap ✔ (Revisied)
Short StoryKarena semua berawal dari tatap. Kita berkenalan. Berawal dari tatap aku tahu bahwa segalanya akan lebih mudah bila tak ada cinta diantara kita. "Karena manusia hanya bisa berharap dan bermimpi setinggi langit. Pada dasarnya hanyalah takdir yang men...