Terhitung sudah 2 minggu berlalu sejak ujian nasional SMA selesai. Dan terhitung juga sudah 1 bulan gue pacaran sama Cera. Dan entah mengapa seakan semua berubah.
Hubungan gue sama Karla renggang dan gue makin ngerasa kalau gue udah nggak ada feel sama sekali sama Cera.
Gue kangen sama Karla. Semenjak ada Cera di samping gue sebagai pacar, gue jarang ngobrol lagi sama Karla saat di sekolah. Apalagi gue nggak sekelas.
Saat di rumah, lampu kamarnya selalu mati saat jam 7 malam. Gue kangen ngacak-ngacak rambutnya.
Gue kangen akan kebersamaan gue dan Karla. Gue kangen sama dia yang berantakin rumah gue. Gue kangen sama perempuan tanpa parfum seperti Karla.
Intinya gue bener-bener kangen sama dia.
●●
"Kamu nggak papa? Kok ngelamun sih?" Cera menatap gue dengan tatapan bingung.
Ah mana mungkin gue ngasih tau yang sesungguhnya?
"Jadi gini..." gue dan Cera berbicara secara bersamaan. "Kamu duluan aja Cer."
Cera mengangguk. "Mama aku mau kita tunangan Sam. Soalnya mama aku bilang kalau dia udah suka sama kamu. Dan ya kurasa sih nggak ada salahnya juga kan? Kita nggak perlu pacaran lama-lama juga. Kamu mau kan?"
Gue bingung. Jujur gue ngerasa kalau kayaknya bener gue udah nggak ada feel sama Cera. Dan gue baru aja mau bilang kalau kita sebaiknya temenan aja, nggak lebih.
Tapi berita ini baru bagi gue. Gue nggak tega nyakitin perasaan nyokapnya si Cera.
"Iya aku setuju kok, nanti kita atur aja."
※※※
Kamu memang manusia paling nggak peka yang pernah aku temui. Bahkan kamu baru mengetahui perasaanmu yang sebenarnya setelah semua pengakuan itu terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tatap ✔ (Revisied)
Kort verhaalKarena semua berawal dari tatap. Kita berkenalan. Berawal dari tatap aku tahu bahwa segalanya akan lebih mudah bila tak ada cinta diantara kita. "Karena manusia hanya bisa berharap dan bermimpi setinggi langit. Pada dasarnya hanyalah takdir yang men...