part 3

82 10 0
                                    

Senin.

Suara ketukan pintu membangunkan Ara dari tidurnya.

Tok tok tok.

"Dek, bangun, udah pagi, gak sekolah gue tinggal ya kalo gak bangun!!!!"

Setiap pagi Ara selalu dibangunkan oleh kakak, karena memang mereka hanya berdua dirumah.

Dan hari senin adalah hari yang sangat ara tidak sukai, sebenernya.

"Apaan sih kak, masih pagi nih, udah nanti aja masih mager." ucap Ara sambil membenarkan selimut.

"malah ngenakin posisi, bangun gak lo, gue itung sampek 3 gak bangun, gue tinggal berangkat
1..... 2....."

"Iyaa iyaa gue bangun, hoaaam." Ara berjalan ke kamar mandi dalam keadaan mata tertutup.

"Punya adek gitu amet ya, dasar."

"Gue denger ya."

***

Ara POV.

Selesai sarapan Aku bergegas menggunakan sepatu, memang sengaja aku lama-lamain biar tau rasa kakakku.

"Lama amat sih dek, cepetan senin waktunya upacara, jangan sampek gara-gara lo gue telat."

Oh iya aku lupa dia kan Wakil Osis disekolah ku. Mana mau murid serajin dia telat bahkan sedetikpun, bilang aja mau ketemu doi. setahuku dia itu suka cewek, kelas 10 juga smaa kayak aku, pernah dikasih liat fotonya berdua sama kakak. Hmm, aku juga pernah liat sekali pas di kantin kecentilan banget sama kakak sumpah aku beneran nggak suka.

Kok jadi keinget fikar ya, padahal kemarin udah lupa masalahnya, mana kelasku sebelahan lagi sama kelas dia, kelasku 10 IPA2 dan dia 10 IPA3.

Dijalan aku hanya diam, masih memikirkan fikar. Kenapa dia sangat tega mainin perasaanku yang udah setia sama dia, yang selalu ada saat dia seneng apalagi susah, aku  selalu berusaha untuk menguatkan dia dan tetap disamping dia.

Flashback on

LINE

Fikar❤ : aku pengen ketemu kamu di tempat biasa.

Ara : tumben bgt? Mau ngapain, biasanya langsung ke kelas?

Fikar❤ : gpp sih pengen ketemu aja lagi mager ke kelas kamu, gapapa kan?

Berhubung di kelas jam kosong Ara langsung pergi ke taman sekolah.

"Gue keluar sebentar ya." ucap Ara pada teman-temannya yang sedang bercanda gurau.

"Mau kemana Ra?"

"Adadeh mau tau aja sih lo."

"Woy, nitip minum."

"Males ah, beli sendiri sana."

Ngeladenin mereka gak bakalan ada habisnya, mending ketemu fikar pikirnya.

Sesampainya ditaman.

Disana Ara melihat fikar yang duduk di salah satu kursi bawah pohon.

Adem banget deh lihat nya.

"Udah lama ya disini?" Ara menepuk pundak Fikar.

"Nggak kok masih barusan kesini juga." Fikar puk-puk tempat di sebelahnya biar Ara duduk disitu.

Mereka cerita apa aja, dari yang penting sampai ke yang gak penting pun bakalan bisa jadi topik buat pembicaraan antara Ara dan Fikar.

"Sayang, aku mau kita janji." kata Fikar dengan serius.

NGENESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang