part 18

37 6 0
                                    

ARA POV

Hari ini gue diajak sama temen-temen jalan-jalan. Yeah.

Gue seneng, daripada bosen di rumah.

Mending jalan-jalan, ngilangin rasa bosen gue.

"Jadi kan ra?"

"Ya harus jadi dong, lo kan tadi yang ngajakin gue."

"Guys, gue cabut dulu ya udah di cariin mami."

"tumben amet tuh si latin."

"Dana kok belum keluar ya? Dia ikut gak sih?"

"Nggak tau juga."

"Dek, dana ada nggak di dalem?"

Tanya kak satya pada gue, gue terkejut karena pada dasarnya.

Si dana itu suka sama kak satya, dan sekarang dia dicariin.

Mimpi apa dia semalem.

Gue mah boro-boro keturutan, orang yang gue incer dari dulu aja jadian sama cewek lain.

Kandas banget.

"Ada di dalem kok kak, masuk aja."

"Cieee yang di notice."

"Bhaaaak." 

"Asw."

"Tupai meledak."

Tuh kan bener. putra emang, sukanya ngagetin aja.

"Ngapain lo ngintip dari jendela?"

"lihat aja si dana, mentang-mentang udah punya gebetan, kita di biarin, dia nggak mau ikut kita."

"Mau kencan katanya."

"Idih, dasar. Kelamaan jomblo gak pernah kencan."

"Jadi nggak nih kita?"

"Kita?? Lo aja kali." Seru putra sama vania barengan.

Perlu kalian catat.

Kalo mereka udah ketemu, ya gini, gak bisa diem, gue kan udah pernah cerita dulu.

"Yaudah bye."

Gue meninggalkan mereka berdua ke parkiran. Soalnya kan mobil brandon di parkiran. Masa iya gue naik ojek online.

"Hey hey ara, ngambek lo."

"Jangan gitu dong sayang, kan aku cuman bercanda."

Sumpah jijik banget sama putra.

Untung ya gue bukan termasuk fans nya dia. Kalo iya pasti gue udah minta tanggung jawab sama dia, soalnya baper.

"Buruan ih, lama banget sih."

"Bentar ra gue di telpon sama papa."

Gue menggangguk tuh, biasanya papa nya vania jarang banget hubungin vania, sibuk kerja soalnya.

"Sayang maafin aku dong, aku tadi bercanda."

Please, ini putra kumat. Jijak gue lama- lama sama dia.

Kelamaan jomblo apa gimana sih dia.

Gue kan jalan nya lurus aja ke halte soalnya mau ngerjain putra sama vania. Sebenernya gue mau berhenti di parkiran, panas bro panas.

Ya mending di halte lah.

Ngebiarin Putra, udah teriak-teriak macem ibu kos nagih uang kos.

Gue jalan agak lari gitu.

Duh gue terlanjur kesini, mana di halte ada dovie lagi.

Kayaknya dia lagi jemput ceweknya deh.

Gue duduk kan di sebelah dia, agak jauh tapi, jangan deket-deket nanti gue gagal move on.

NGENESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang