part 8

55 7 0
                                    


20.48

Mereka berdua masih berada di supermarket dekat pintu keluar masuk perumahan.

"Ngantuk gue haaaahhh." ucap ara sambil menguap.

"Yuk pulang udah malem." ajak radit yang berdiri dan berjalan menuju parkiran motor.

"Yuk pulang ngantuk gue udah gak bisa nahan nih."

Belum sempat radit menyalakan mesin motor --nya hujan pun turun cukup deras.

"mau pulang malah hujan kayak gini."

"Lo nggak bawa jas hujan apa kak?"

"Ya nggak lah nyet, jas hujan --nya tadi gue taroh di garasi."

"lah gue males dah kalo begini pasti awet ini hujan, mana deres banget lagi."

Radit mencoba mencari akal agar bisa pulang dengan selamat, maksud --nya agar mereka berdua tidak basah kuyup sama sekali.

Dia menemukan satu buah kresek besar berwarna merah, pas buat menutupi kepala sampek ke leher.

"Kalo punya beginian banyak pasti dah gue bentuk jadi jas hujan nih." Ucap radit dengan mengangkat tas kresek yang dia temukan.

"Kayak orang gila kalo pakek begituan."

"lu nggak tau pasti, ada mantel keresek pengeluaran terbaru harga 5 ribu an pas di kantong siswa, jangan meremehkan lo, gitu bisa dipakek kalo hujan."

"Gue tau nyet, dulu sama si mei (sepupu mereka, lebih tua dari ara) pakek jas hujan keresek, mana pendek selengan doang, jadi kayak makai rompi, padahal baju gue lengan panjang, habis pulang les dia naik motor nge-- bonceng gue , kebablasan pas di lampu merah, bodo emang ya namanya orang kebablasan tapi berenti mana keliatan tuh lampu merah --nya." ucap ara ngakak.

"Bodoh --nya dia berenti kayak gak punya dosa, gue ngakak inget kejadian itu sampai-sampai di klaksonin orang di lampu merah wkwkwkwk."

Radit yang mendengarkan cerita juga ikut ketawa mendengar cerita adik --nya yang cukup receh bagi --nya

"nyet ini ada payung kuning lo disini, coba liat nih." radit yang baru saja menemukan sebuah payung warna kuning di jok motor mereka.

'Itukan payung nya dana yang dibuat tameng pas hujan kemarin.' batin ara.

*
Flashback on.

"Duh mana hujan lagi kantin sama kelas jauh juga ya tin."

"Kalo kita nekat kayak --nya bakalan basah kuyup deh."

"Mendingan kita line si dana deh."

"Handphone gue mati, udah buruan lo line dia."

"Gue juga nggak ada paketan."

"Mana hujan deres banget, kapan coba berhenti, ini gak bakalan berhenti sampe jam pulang."

"Tau tuh si dana main tinggal kita aja, masak dia nebeng payung sama si tami sama si hela sih, mana ninggal kita gak berasa bersalah lagi main senyum-senyum gak jelas."

"Itu dia tuh dana wkwkwk."

Ucap ara yang dari kejauhan melihat dana membawa dua payung, aneh --nya dana membawa payung bukan satu yang dipakai tapi kedua --nya dipakai,
yang satu dipakai di atas dan yang satu buat nutupin bagian depan , jadi kayak ngelindungin badan dari cipratan air dari depan. (ngerti kagak sih?)

payung yang dipakai diatas itu ukuran yang besar, kalau yang dibuat tameng payung lipat warna kuning.

"Hah dasar kalo ada maunya nyusul kita, coba kalo makanan nya gak kita bawa, mana mau dia kesini."

"Elah boro-boro mau nyamperin kita, dipikiran dia aja kagak ada kita."

"Udah lah yuk balik kelas, pelajaran terakhir kagak ada guru --nya dikelas anak-anak masih pada makan."

"Lo satu payung sama dana sana, gue makai payung kuning ini aja."

Akhir --nya mereka bertiga kembali ke kelas dengan dana dan latin yang satu payung berdua, sedangkan ara satu payung sendiri, karena memang payung --nya berukuran untuk satu orang.

Sampai pulang pun ara masih memakai payung dana yang berwarna kuning, dan menaruhnya di jok motor --nya.

Flashback off

"Oh iya tuh punya dana."

"Yaudah yuk pakek ini aja daripada disini terus."

"Yok dah, keburu ngantuk gue."

Mereka menaiki sepeda motor lengkap dengan payung kuning yang dipakai untuk melindungi dari hujan deras malam itu.

Dalam perjalanan radit menaiki motor dengan kecepatan kilat, sampai dia tidak menyadari payung yang di bawa ara hampir terbang.

Dan kalo kalian tahu, payung yang mereka berdua pakai, terbalik keatas saking cepat --nya radit membawa motor.

"WOY KAK , GUE MENDINGAN BASAH-BASAHAN AJA DEH, DARIPADA BEGINI, LU GILA YA PAYUNG --NYA KEBALIK KEATAS WOY." teriak ara.

"LO BIASA AJA KALO NGOMONG GAUSAH TERIAK-TERIAK LAGI NERJANG BADAI NIH." balas radit

akhirnya mereka berdua sampai rumah, payung yang mereka pakai gak usah di tanya , besi --nya udah keluar ke mana-mana dan warna kuning --nya hilang entah kemana.

"Heh gara-gara lo sih jadi begini, payung dana rusak."

"Lah kuning --nya kemana?"

"jangan tanya gue dong, tanyain aja sama diri sendiri."

"Gue gak mau tahu pokok --nya lo harus ganti payung dana, awas kalo nggak."

"Salahin angin --nya lah kenapa jadi gue."

"Gue kagak mau tahu pokok --nya , gue ngambek kalo nggak lo ganti."

Ara meninggalkan radit sendiri di teras.


***

07.30

Tadi pagi ara di jemput sama bisma, orang yang di taksir ara, tapi apa? Ara gengsi mengakui itu.

"payung gue mana?"

"Dan maaf ya payung lo di rusakin kakak gue hehe." ucap ara sambil ketawa garing.

"Gak papa deh, itu payung hadiah sih pas beli barang ditoko deket rumah gue."

"kakak lo kok bisa rusakin payung lo." tanya vania penasaran.

Kalau kalian tahu vania itu naksir si radit dari kelas dua smp sampai sekarang, dan dia itu betah banget nge-- jomblo.

Ara sudah tahu kalau sebenar --nya vania menyukai kakak --nya sejak lama, maka --nya biasa di comblangin tapi akhir --nya bakalan dapat pelototan dari vania.

"kemarin kan gue ke supermarket sama kakak gue, mau pulang terus hujan lebat banget, nah gue kan nggak bisa pulang, kakak gue nemu payung nya si dana yaudah dipakai aja, pas dijalan dia naik motor kenceng banget kayak dikejar maling, ya gitu jadi payung --nya rusak."

Vania, dana, latin hanya tertawa mendengarkan cerita dari ara.

karena yang mereka tau radit si wakil ketua osis adalah orang yang selalu cool di depan semua cewek dan yang lain nya.

"Ahh, gue jadi nggak enak sama lo dan, gara-gara kakak gue jadi rusak kan."

"Gak usah gitu kali ra, lo kayak sama siapa aja dih, sok minta maaf segala lagi."

"Kalo minta ganti minta ke kakak gue jangan sama gue."

"Nggak perlu kali, itu payung hadiah dari toko."

"Guys, gue mau jujur." raut wajah vania berubah menjadi serius.

Mereka bertiga juga ikut serius.

"Tapi jangan kaget ya kalo gue udah jujur sama kalian, gue takut dijauhin sama lo ra."

"Lah kenapa kok gue? Mikir apasih sampek mikir gue ngejauhin lo?"

"Sebener --nya gue suka sama kakak lo ra."

tbc.

UPDATE

NGENESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang