part 28

35 2 0
                                    

Part 28

Cklek.


Suara pintu membuat ara mengurungkan niatnya untuk mengecek ponsel.

"Hai ara gimana keadaanmu?"

Ara terkejut melihat siapa yang datang menjenguknya, karena ia tahu di jam sekarang sekolah nya belum waktunya untuk pulang. Ara kembali menormalkan wajahnya dan menanggapi orang tersebut.

"Kak sarah Kak fera."

"Boleh masuk kan?" Ucap sarah ke ara yang masih terbaring lemah.

"Boleh kok kak."
"Oh iya kita bawa buah buahan buat makan, makan setiap hari harus sehat dong, iya kan fera." Ucap sarah lalu diangguki fera.

"Makasih ya kak, kalian kok jadi repot repot gini sih, sebenernya gak bawa apa apa juga nggak papa, di jenguk aja aku udah seneng kok."

"Ngomong ngomong kalo pagi sampai siang jam segini gak ada yang nunggu kamu ya." Tanya fera.
"Iya kak nggak ada, kan disini aku cuman sama kak radit, mama sama papa aku masih di luar negeri ada tugas yang belum selesai, padahal kata kak radit pekerjaan papa sama mama udah waktunya selesai, jadi kesepian kayak gini sebelum kak radit pulang."
"Yaudah kalo kamu kesepian bisa hubungi kita kok, kita juga bisa kesini setelah pulang sekolah."
"Kalo jam pulang sekolah biasanya temen temen ara kesini kak, jadi gak pernah kesepian, kakak juga boleh kok kesini biar tambah rame."
"Oke deh, kapan kapan kalo kakak ada waktu luang kesini deh jenguk kamu."

"Ngomong ngomong kak, gimana hubungan kakak sama kak radit, semuanya baik baik aja kan?"

"Ya gitu deh ra, radit mulai ngejauh dia juga udah putusin kakak, sedih banget." Ucap fera sambil cemberut.

"Mungkin kak radit punya alasan kenapa kak radit lebih memilih untuk mengakhiri hubungan kakak sama kak radit." Ucap ara. Dan fera hanya memandangi ara tak suka.
"Maaf ya kak jadi nyinggung gini, aku gak bermaksud buat ngurusi masalah kalian kok."

"Btw kak, jam segini biasanya sekolah kita belum waktunya pulang, kok kakak udah pulang?"

"Oh itu kita tadi lagi jam kosong, jam terakhir juga kan, jadinya kita pulang, kan gak masalah."

"Kamu tidur aja bakalan kakak jagain sampai kakak kamu dateng." Ucap fera.

"Masak kakak ku tinggal tidur sih, jadi nggak enak."
"Lah nggak papa, kamu kan harus banyak istirahat ra, yaudah tidur gih."
"Yaudah ara tidur dulu ya kak." Fera dan sarah mengangguki mereka dan berjalan menuju sofa yang memang sudah tersedia di ruangan itu.

"Akhirnya tidur juga, capek gue."
"Lo pikir gue nggak capek, gue tau dia pasti yang nyuruh radit mutusin gue."
"Udahlah jangan bahas radit lagi mending kita makan ini dulu."



























Buuuukkk


































Buuukkkk






























"Sialan lo main nya keroyokan, maksud kalian semua apa."
"Maju satu satu sini, jangan cemen lo main keroyokan."

"Lo aja cupu, katanya anak taekwondo kok gak bisa lawan kita kita iya nggak?" Ucap salah satu orang dan diangguki setuju oleh ke enam teman teman nya.

"Maksud lo apa fitnah kita menyebabkan ruangan kepala sekolah hancur gitu, tanpa bukti yang jelas."
"Bukan nya itu kenyataan ya? Halah gak usah alasan deh lo, lo pindah ke bandung sini ada rencana buat onar sekolah kita, gak usah sok jadi jagoan lo."
"Lo disini tuh gak ada apa apa nya dibandingin kita semua, lo membuat cewek cewek, para guru dan temen temen yang lain nya bangga sama lo, caper banget lo."

NGENESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang