US Part 1

47.3K 3.4K 512
                                    

"Bos...apakah Bos serius mau membatalkan saja kerja sama dengan perusahaan XX...?"
Tanya Peter yang berlari terbirit-birit mengejar Garri.

Pemuda 28 tahun itu tidak menjawab pertanyaan anak buahnya, wajahnya masih tampak kesal.

Ini sudah lebih dari pukul 10 malam,
Tapi dia masih harus meeting dengan orang yang menjengkelkan dan membuatnya emosi.

Hingga menyebabkan dia mengambil keputusan yang akan berdampak tidak baik pada perusahaan yang di kelolanya.

Tapi mengingat sikap Garri yang tempramental, Peter sangat memahami kemarahan Bosnya itu.

"Bos...!"
Teriak Peter dengan suara lantang.

"Apa...?!"
Tanya Garri yang menghentikan langkahnya, pemuda yang memiliki tinggi 187 cm itu membalik badannya sembari melotot kearah Peter.

"Kau salah jalan..."
Ucap Peter dengan senyum kecut menghiasi wajah tampannya.
Pemuda 24 tahun itu menunjuk kearah lorong yang ada di sampingnya.

Gerri tampak menyipitkan matanya sembari melihat kearah tempat yang di tunjuk Peter.
Pemuda itu tampak berdehem sembari menarik sedikit dasinya untuk di longgarkan.
"Aku tau, aku sengaja..."

Peter mengerutkan dahinya mendengar ucapan Bosnya.
"Untuk apa...?"

"Aku mau mengetes dirimu, kau orang yang fokus atau tidak.
Jika aku sudah melewati lorong itu lebih dari 100 m dan kau tidak memberitauku, berarti kau tidak fokus dalam bekerja dan kau pasti akan ku pecat..."
Ujarnya sembari kembali berjalan, namun kini Garri berjalan kearah yang di tunjuk Peter.

Dasar king P....!!! Brengsek...!!!
Ingin sekali aku memukulnya dari belakang.
Karena jika dari depan dia sangat menakutkan...
Aku bahkan tidak berani melihat kearah mata hitam legamnya itu.

"Peter...sampai kapan kau mau berdiri saja di sana...?"

"Maaf...!!"
Peter kembali berlari mendekati Bosnya.

Di samping orang itu, Peter merasa seperti upik abu.
Dan jelas Bosnya adalah orang yang membuatnya mengalami kondisi fisik dan mental yang menyedihkan.

Ini akhir pekan, tapi dia masih harus mengekori orang nomer satu di perusahaan tempatnya bekerja.
Sampai jam 10 malam...
Jika nanti dia sudah sampai rumah, Peter ingin segera istirahat.
Dan besok Saat weekend, Dia ingin tidur sepanjang hari agar tidak mengingatkannya pada wajah tampan penuh karisma tapi sangat galak dan tidak tau terima kasih siapa lagi kalau bukan Bosnya.

Hingga tanpa Bosnya itu ketahui semua anak buahnya di perusahaan memberikannya julukan King P.
Kepanjangan dari King Piccolo
Raja iblis di sebuah anime yang pernah dilihat Peter saat dirinya masih kecil.

"Aku akan mengantarmu pulang...
Ini sudah larut.
Mungkin saja kau akan kesulitan mendapatkan kendaraan..."
Ucap Garri pada Peter yang tentu saja di sambut anggukan kepala oleh anak buahnya.

Aku tidak mengira Bos masih punya sisi manusia...
Kukira dia rengkarnasi iblis seutuhnya....

Dan di sinilah keduanya, berada di dalam mobil mewah keluaran pabrikan Jerman.

Mobil Porsche warna hitam yang baru dibeli oleh Garri beberapa bulan lalu.
Peter ingin tau berapa harga benda yang didudukinya ini, namun tentu mulutnya tidak berani mengeluarkan suara...

Toh dia tau seperti apa reaksi kesombongan tingkat dewa yang akan di keluarkan oleh Bosnya.

Membayangkannya saja membuat Peter ingin muntah...

Tapi mau bagaimana lagi, Bosnya itu memang orang yang tampan sekali.
Dia memiliki tubuh yang tinggi.
Berduit sudah pasti, bagaimana dia bisa membeli mobil dengan harga fantastis jika tidak punya uang banyak.

Upnormal Situation (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang