US Part 17

22K 2.4K 28
                                    


Warning....!!!
Cerita di bawah ini mengandung konten dewasa, mohon tidak melanjutkan membaca bagi yang tidak terbiasa.

Peter sedang membuat sarapan di dapur kala Garri tiba-tiba datang dan memeluknya dari belakang.

Dia mengecup leher pemuda itu hingga membuat bulu kuduk Peter merinding.

"Selamat pagi..."
Sapa Garri sambil melepas pelukannya.

"Pagi..."
Jawab Peter sebisa mungkin berusaha biasa saja meskipun jantungnya berdebar sangat hebat.

Ini sudah lebih dari 1 minggu semenjak keduanya resmi berpacaran.

Tapi Peter masih sering terkejut saat menerima perlakuan Garri yang menunjukkan rasa sayang dan perhatiannya pada dirinya.

Leo terlihat sedang sibuk bermain dengan sarapannya ketika Garri mendekati putranya dan berjongkok di hadapan balita itu.

"Berapa kali Papa harus bilang pada mu untuk tidak memainkan sarapanmu....?"
Tanya Garri dengan senyum mengembang di wajahnya.

Dia mengambil sendok yang di bawa Leo dan menyuapi balita itu.

"Hari ini aku mau pergi keluar..."
Ucap Peter sembari membalik telur dadar yang sedang dia goreng.

Garri menoleh kebelakang dan melihat Peter.
"Kemana...?"

"Aku hanya ingin membeli beberapa keperluan Leo"

Garri kembali melihat ke arah putranya, dia menyuapi lagi balita itu.
"Kalau begitu aku akan mengantarmu..."

Peter mengerutkan dahinya.
Dia bertanya-tanya kemana perginya Garri yang gila kerja dan selalu mementingkan pekerjaannya.
"Tidak perlu, tempatnya tidak jauh dari sini, aku akan naik taxi nanti"

Garri kembali menoleh kebelakang sebelum dia kembali menyuapi Leo.
"Kau serius, apa kau tidak kerepotan berbelanja sendiri sambil mengajak Leo.
Jika aku bersama mu, aku bisa membawakan kantong belanjaanmu"

Peter terdiam sesaat, Garri sebenarnya akan sangat membantu jika dia juga ikut.
Tapi mengingat Garri yang sudah memakai pakaian kantornya.
Hal tersebut membuat Peter mengurungkan niatnya untuk menerima saran dari Bosnya itu.

"Aku serius, aku bisa belanja sendiri, apa lagi aku hanya membeli beberapa kebutuhan Loe yang sudah habis.
Belanjaan ku tidak akan sebanyak dulu"

Garri terdengar menghela nafas, dia merasa sedikit kecewa atas penolakan Peter.
Padahal dia ingin ikut berbelanja dengan kekasihnya.
Kejadian beberapa waktu lalu tidak membuat Garri enggan untuk menemani Peter pergi belanja.

Meskipun orang-orang melihat dirinya dengan pandangan aneh dan menghakimi.
Toh mental Garri tidak ciut menghadapi hal seperti itu.

"Baiklah, tapi kau harus hati-hati..."

Peter memaki dirinya sendiri dalam hati karena dia sebernya juga ingin Garri ikut dengannya.
Tapi semua sudah terlambat karena dirinya baru saja menolak permintaan Bosnya itu.

Garri memberikan suapan terakhir pada Leo setelah balita itu menelan makanannya.
"Dengarkan Papa, kau harus memberitahu ku jika ibumu berani menggoda wanita di luaran sana..."
Bisik Garri sambil tersenyum.

"Aku dengar itu..."
Protes Peter yang meletakkan piring berisi telur dadar ke atas meja makan.
"Jangan dengarkan ucapan ayah mu itu, karena tidak mungkin ibumu ini berselingkuh..."
Peter mengerutkan dahinya, ngoming-ngomong soal selingkuh dia jadi ingat kejadian beberapa waktu lalu saat dirinya bersama dengan Garri pergi ke sebuah Restoran mahal untuk menemui seorang wanita.

Upnormal Situation (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang