Dan kini dimulailah kehidupan penuh tantangan yang di jalani oleh Peter bersama Bosnya yang super kejam yang berniat membelokkan keyakinannya.Malam itu terlihat Peter sudah selesai berkemas.
Pemuda itu menggunakan kamar lain di dalam Apartemen Garri untuk dia tempati bersama Leo.Karena akan terasa aneh saja jika dia terus sekamar dengan Bosnya.
Apa lagi mengingat kejadian tadi sore di rumahnya.
Peter merasa harus menjaga jarak dengan Garri.Garri sedang duduk di meja makan dekat dapur ketika Peter berjalan mendekatinya bersama Leo yang sedang diberi dot susu oleh pemuda itu.
"Bos sedang apa...?"
Tanya Peter yang melihat Garri tampak sibuk membolak-balik kertas dokumen di depannya."Aku sedang mengecek Balance Sheet tanggal 30 bulan kemarin, aku rasa ada kejanggalan..."
Perlahan Peter duduk di depan Bosnya, dia memperhatikan Garri yang terlihat gagah dan menawan seperti biasanya.
Tapi kali ini seperti ada yang berbeda, dia tampak memakai kaca mata baca dengan bingkai perak dan membiarkan saja rambutnya acak-acakan.
Tidak seperti biasa, Garri selalu terlihat rapi dengan memakai setelan jas mahal dan rambut yang tampak klimis di sisir dengan gaya undercut.
Tapi sekarang dia hanya memakai
t-shirt abu-abu polos dan celana pendek hitam,gayanya sangat casual."Bos tidak ada kencan...?"
Tanya Peter tiba-tiba, di saat Garri sedang tampak serius dengan pekerjaannya.Garri mendongak melihat kearah Peter.
"Tidak ada, memangnya kenapa...?"
Tanyanya sebelum kembali melihat kertas di depannya."Aku hanya merasa aneh saja jika Bos belakangan ini tidak pergi keluar dan hanya di rumah saja bersama kami..."
"Aku sedang tidak ingin keluar dan tidak ada niat untuk keluar, apa lagi sudah seminggu ini aku putus dengan pacar ku..."
Ujar Garri sembari membalik kertas di depannya.
Dia terlihat mengetuk-ngetukkan bulpoin yang di pegangnya ke meja sembari menyangga dagunya dengan tangan kirinya."Pacar yang mana...?"
Tanya Peter sangat ingin tahu, karena dia kira Garri memiliki kekasih yang tidak hanya satu.Garri mendesah, pemuda itu menatap wajah Peter yang tampak sangat ingin tahu soal kisah asmaranya.
"Well memang kau pikir pacar ku ada berapa...?"Peter terlihat berfikir, dia mencoba mengingat orang yang belakangan ini dia lihat sering pergi bersama Garri.
"Patricia...putri dari Mr. Louise yang menjadi klayen kita...?
Kalian sudah berpisah...?"
Pekik Peter tak percaya, karena Garri sangat cocok saat bersanding dengan gadia cantik berambut pirang dengn mata biru tua itu.Garri mengamini ucapan Peter barusan dengan menganggukkan kepalanya.
"Kenapa...?"
"Dia terlalu menuntut ku, gadis itu meminta ku meluangkan banyak waktu untuk menemaninya kemanapun dia mau..."
"Lalu kenapa Bos tidak melakukan itu...?"
"Jika aku menuruti kemauannya dan hanya memikirkan cara bersenang-senang saja, bagai mana dengan perusahaan yang ku kelola...?
Aku tidak mau perusahaan mengalami kemunduran hanya karena aku setengah-setengah dalam bekerja.
Jika hal seperti itu terjadi, hasilnya aku akan mengurangi kariawan ku.
Dan orang pertama yang ku pecat adalah kau..."
Ucap Garri sembari menunjuk Peter memakai bolpoin di tangannya.Peter tampak melotot mendengar ucapan Garri barusan.
Dia menelan ludah karena melihat Garri tampak tak senang dengan ulahnya yang mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal Situation (Selesai)
RomanceWARNING....!!! ZONA PELANGI 11-11-2017 s/d 11-02-2018 cerita cinta komedi romantis mengandung unsur Boy Love di peruntukkan Reader usia 18+ Masalah yang dihadapi Garridan Bennet, membuat CEO muda itu menyeret masuk salah satu anak buahnya yang berna...