Garri mendesah berat setelah Peter akhirnya mau menuruti keinginannya.
Sekarang mereka sudah ada di dalam kamar milik Peter.
Garri mendudukkan Leo di dalam Box tidurnya, dia memberikan dompet miliknya kepada balita itu.
Karena hanya jurus itu yang akan membuat Leo diam dalam waktu lama.
Mengingat putranya mewarisi sifat Peter yang sangat suka dengan uang.
Bahkan mereka akan mengabaikan saja apapun yang terjadi di dekat mereka setelah di hadapkan dengan uang yang banyak.Garri melihat Peter yang berdiri di depannya dengan wajah kesal.
Meskipun tidak di pungkiri ada semburat merah yang menghiasi wajahnya.Karena pemuda itu masih memikirkan kejadian tadi, kala Garri tanpa ragu menciumnya di depan umum.
Peter memegang erat-erat koper besar yang di bawanya.
Dia melihat Garri perlahan mendekatinya.Pria itu mencoba meraih tangan Peter namun pemuda itu menepisnya dengan kasar.
"Jangan menyentuhku..."
Tolak Peter."Berhenti bersikap konyol Peter....!!"
Hardik Garri yang mulai kehilangan kesabarannya.Dia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan agar emosinya bisa diredam.
"Berikan koper itu..."
Pinta Garri yang memandang Peter dengan tatapan memerintah hingga membuat Peter menuruti ke inginannya.Garri segera meletakkan koper milik Peter ke dekat tas kerjanya yang ada di samping meja lampu.
Dia lalu mendorong tubuh Peter perlahan dan membuatnya duduk di sisi tempat tidur.
Mulut Peter terkatup rapat dengan pandangan tajam menatap Garri.
Garri tahu jika Peter marah padanya, dia duduk berjongkok di depan pemuda itu dengan kedua tangan menggenggam erat tangan Peter.
"Akan ku ceritakan siapa wanita yang tadi kau lihat sedang bersamaku"
"Aku tidak mau..."
Peter menarik tangannya dari genggaman Garri dan menutup kedua telinganya.Garri segera berdiri dengan wajah kesal.
"Apa kau tahu, jika kelakuan mu ini mirip anak kecil...?
Garri berusaha membuka tangan Peter yang di pakainya untuk menutupi kedua telinganya."Aku tidak perduli kau mau bicara apa, aku tidak suka kau bercerita soal dia...!"
Garri memutar bola matanya, karena dirinya merasa sudah kehabisan akal untuk membuat Peter mau mendengar penjelasannya.
Dia akhirnya mendorong tubuh pemuda itu dan segera menindih kedua kakinya.
Mendapat perlakuan seperti itu, Peter berusaha memberontak.
Dia mencoba melepaskan diri dengan kembali duduk dan mendorong Garri.Tapi hasilnya nihil, karena ternyata Bosnya itu punya kekuatan yang lebih besar untuk mempertahankan dirinya dan kini dia dengan mudah malah menangkap kedua tangan Peter dan kembali membuatnya berebah di atas tempat tidur.
"Apa yang Bos lakukan...??!"
Pekik Peter yang masih mencoba untuk bisa lepas dari kekangan Garri."Aku hanya ingin kau mendengarkanku...!!"
Garri mendekatkan wajahnya, kini wajah keduanya hanya berjarak satu jengkal saja.
"Jadi kau diamlah...'' desah Garri.Nafas Peter terdengar menggebu, dia merasa Garri sudah terlalu nekat.
Kini dirinya tidak bisa melakukan apapun kecuali mendengarkan penjelasan Bosnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal Situation (Selesai)
RomanceWARNING....!!! ZONA PELANGI 11-11-2017 s/d 11-02-2018 cerita cinta komedi romantis mengandung unsur Boy Love di peruntukkan Reader usia 18+ Masalah yang dihadapi Garridan Bennet, membuat CEO muda itu menyeret masuk salah satu anak buahnya yang berna...