US Part 19

20.4K 2.4K 55
                                    


Peter duduk di sisi tempat tidur dengan mata menatap lurus ke koper yang ada di depannya.

Dia tampak sudah rapi memakai baju casual dengan rambut semi basah.

Pemuda itu menarik nafas dalam-dalam untuk membuat dadanya sedikit lega.

Dua jam berbicara dengan Klara tidak membuat hatinya tenang.
Meskipun tetangganya itu meminta padanya untuk berbicara dulu dengan Garri soal wanita yang di lihatnya tadi, sebelum mengambil keputusan.

Namun Peter punya pemikiran lain, dia tidak mau bertanya hal yang menyakitkan itu.
Dia memilih untuk segera pergi dari kehidupan Bosnya.

Memang apa yang akan dia dapatkan dengan bertahan di sana...?

Mendengar Garri membohonginya untuk menutupi tindakannya...?
Peter merasa tidak sebodoh itu, dia tidak akan pernah percaya lagi pada Bosnya.

Apa yang di lihatnya tadi sudah membuktikan semuanya.

Mungkin itu juga alasan Garri memintanya untuk keluar dari kantor.
Agar dirinya tidak tahu kelakuannya di luar sana.

Dada Peter seperti di tikam kala menganang lelaki yang di cintainya jelas-jelas bermesraan dengan perempuan.

Lagi-lagi matanya mulai basah saat mengenang soal Garri.
Peter bangkit dari duduknya, dia berjalan ke arah Leo.

Balita itu tampak terlelap di dalam box bayinya.
Di belainya wajah tampan balita itu.

"Aku akan membawamu pergi dari sini.
Kau tidak akan ku tinggalkan bersama Ayahmu.
Dia orang yang tidak bisa di percaya.
Kita bisa hidup berdua tanpanya..."

Peter memejamkan matanya, air mata pemuda itu berlinang membelah pipinya.

"Maafkan aku karena aku harus memisahkan mu dari ayahmu....
Sebenarnya aku tidak ingin hal seperti ini terjadi padamu.
Tapi aku terpaksa harus melakukannya karena kau dan aku tidak lagi punya tempat di hati Ayahmu..."

Peter mengusap kepala Leo dengan sayang.
"Aku yang akan menjadi ayahmu, akan ku carikan seorang ibu yang cantik untukmu.
Kita akan benar-benar punya kelurga yang sebenarnya..."

Peter tersenyum getir, dia mengangkat tubuh Leo dan mendekapnya erat.

Dengan langkah gontai pemuda itu membawa koper yang berisi pakaian.

Dia keluar dari dalam kamar itu, menatap setiap sudut ruangan yang pernah dia tempati beberapa waktu lalu.

Banyak kenangan indah di sana yang sudah pasti hal itu tidak akan pernah bisa dia lupakan.

Tapi ini sudah jadi keputusannya, dia akan pergi dari sana.
Meninggalkan setiap kenangan indah bersama luka hatinya.

Peter baru pertama kalinya mencintai seorang pria dan hal seperti ini yang dia dapatkan.
Tidak akan ada lagi pria kedua di dalam hidupnya.

Garri akan menjadi laki-laki pertama dan terakhir untuknya.
Dia akan kembali seperti dulu, menjalin hubungan dengan wanita.

Tidak ada lagi Upnormal Situation di dalam hidupnya.

Peter berjalan masuk ke dalam Lif sambil memeluk Leo yang mulai membuka matanya dan menatap bingung ke arah Peter.

Balita itu memang belum terlalu bisa bicara meskipun Peter dan Garri sering mengajarinya mengucapkan sepatah dua patah kata yang mudah.

Tapi entah apa yang membuat balita itu menyentuh wajah Peter dan menghapus air matanya.
"Mom..."

Suara itu mengagetkan Peter, itu kali pertama dia mendengar Leo memanggilnya.

Upnormal Situation (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang