Jam menunjukkan pukul 9 pagi saat Peter memutuskan untuk keluar, sembari mengajak Leo.Pemuda itu tidak bisa berhenti memikirkan kejadian yang di alaminya bersama Garri pagi tadi.
Apa lagi saat masuk kedalam dapur, matanya tak berhenti melihat tempat kejadian kala Garri dan dirinya melakukan hal paling tak masuk akal bersama-sama.
Peter mendesah dengan wajah pasrah, dadanya bedegup tak karuan hanya dengan membayangkan tampang bosnya yang tampan.
Sejak kapan dia jadi seperti itu, Peter saja tidak tahu.
"Selamat Pagi..."
Sapa Klara berjalan mendekati Peter sembil mendorong kereta bayi miliknya.Di dalamnya terlihat Kevin sedang meminum susu dari dalam botol.
"Selamat Pagi..."
Peter tersenyum ramah membalas senyum serupa yang di perlihatkan tetangganya itu.Klara adalah ibu muda yang tinggal di apartemen sebelah.
Wajahnya cantik dengan senyum menawan.
Suaminya Eric bekerja di kantor yang berbeda dengan Garri.Tapi kedua orang itu punya posisi yang sama di perusahaan sebagai ED.
Klara melihat wajah Peter yang tampak tidak bersemangat.
"Kalian mau kemana...?"Peter terdiam sebelum menjawab pertanyaan itu, dia sempat menoleh ke arah Klara.
"Kami hanya ingin jalan-jalan di taman dekat sini...""Bagus kalau begitu, aku juga ingin jalan-jalan.
Jika kau tidak keberatan, kita bisa pergi bersama"Peter menyunggingkan senyumnya mendengar ucapan Klara barusan.
"Tentu..."Dan di sinilah keduanya, mereka duduk bersama di taman yang tidak jauh dari gedung Aparteman.
Tempat itu adalah salah satu fasilitas yang di sediakan oleh pengelola Apartemen."Kevin gampang sekali tidur ya..."
Celetuk Peter saat melihat Putra dari wanita yang duduk di sampingnya sudah terlelap dengan nyaman di dalam kereta dorongnya.Padahal baru hitungan menit mereka berdua duduk di tempat itu.
"Iya, dia memang mirip Eric.
Bisa dengan mudah tidur di sembarang tempat.
Apa lagi cuacanya sangat nyaman untuknya istirahat...
Apakah Leo susah untuk di suruh tidur...?"Peter memggeleng.
"Tidak, aku hanya tinggal membacakan cerita dan dia akan tidur dengan sendirinya"
Peter tersenyum sambil mempererat pelukannya di tubuh balita yang duduk di atas pangkuannya.
"Dia sama sekali tidak menyusahkan ku.
Bahkan dia tidak pernah menangis lagi, seperti pertama kali aku membawanya ke Apartemen milik Garri"Peter terdiam, pemuda itu teringat lagi kala dia dan Garri kesusahan menenangkan Leo ketika mereka membawa balita itu ke tempat tinggal bosnya.
Dan Klaralah yang membantu mereka menenangkan Leo saat itu."Dia anak yang pintar..."
Klara mengelus sekali rambut Leo sambil tersenyum ke arah balita tersebut.
Gadis itu kemudian menatap wajah tampan Peter.
"Kau orang tua yang baik Pet, dan sepertinya Garri juga seperti itu.
Aku melihat dia tidak pernah pulang terlambat sekalipun setelah kalian tinggal bersama"Peter mengelus tengkuknya sambil tersenyum.
"Kau benar, dia ayah yang baik.
Bahkan kemarin dia yang memandikan Leo dan membuat makan malam.
Padahal itukan tugasku..."
Peter tampak mengangkat alisnya sebelah.
"Padahal aku di bayar malah untuk mengerjakan pekerjaan itu...""Oh...benarkah itu...??"
Pekik Klara seperti tak percaya.
"Aku sudah menikah 4 tahun dengan Eric dan dia tidak pernah membantuku melakukan hal itu.
Memegang spatula saja dia tidak bisa, apa lagi membuat makan malam.
Aku jadi iri pada mu.
Jarang ada lelaki yang seperti Garri, pantas saja dia terkenal di kalangan penghuni Apartemen..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal Situation (Selesai)
RomanceWARNING....!!! ZONA PELANGI 11-11-2017 s/d 11-02-2018 cerita cinta komedi romantis mengandung unsur Boy Love di peruntukkan Reader usia 18+ Masalah yang dihadapi Garridan Bennet, membuat CEO muda itu menyeret masuk salah satu anak buahnya yang berna...