Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang cukup menguras emosi, Garri dan Peter sampai juga di sebuah aparteman mewah milik Garri.
Pria itu segera keluar dari dalam mobil mewahnya dan membukakan pintu untuk Peter yang wajahnya sudah merah sekali.
"Bos...dia sudah tidur...sudah boleh ku lepas...?"
"Iya..."
Jawab Garri sedikit ragu.pelan sekali Peter menjauhkan dadanya dari mulut bocah mungil itu.
Wajah Garri terlihat merona melihat dada Peter yang jadi semakin menonjol dan tampak kemerahan.
"Bos...jangan diam saja dan melihat ku begitu...tolong kancingkan kembali kemejaku..."
Pinta pemuda itu dengan tatapan memelas.Garri tidak berkomentar, dengan tangan yang sedikit bergetar dia mengancingkan kembali kemeja Peter.
Itu situasi yang akan membuat semua orang salah paham, untung saja ini sudah hampir tengah malam kalau tidak entah berapa banyak pasang mata akan menatap kearahnya dengan pandangan curiga.
Garri menepis pikiran aneh yang lagi-lagi masuk kedalam relung hatinya.
Dia segera berjalan menuju lif yang ada di ujung tempat parkir diikuti Peter dari belakang.
Dia melihat jalan Peter yang sudah tidak karuan menahal nafsunya.
Bagaimana tidak, pemuda itu mengalami siksaan fisik dan pisikis dengan menyusui seorang balita laki-laki sampai ke apartemennya."Kalau sudah tidak tahan, kau boleh memakai kamar mandi di kamar ku untuk melakukan itu..."
Ucap Garri tidak melanjutkan ucapannya, karena dia tau Peter sudah cukup dewasa untuk mengerti apa yang di maksudnya.Peter hanya diam, ini hal yang memalukan yang pernah terjadi seumur hidupnya.
Pemuda itu menunduk dalam-dalam, ingin sekali dia menangis sambil berteriak kencang memaki Bosnya.Akan tetapi dia tidak bisa melakukannya karena Peter sangat tau risiko yang akan di terimanya jika berani melakukan itu.
Dia akan di pecat dan akan sangat sulit memperoleh pekerjaan dengan bayaran tinggi seperti di perusahaan milik Garri.
Bosnya itu memang terkenal galak, tapi soal bayaran, hadiah akhir tahun atau bonus overtime.
Dia orang yang sangat loyal, dia berani mengeluarkan banyak uang untuk memicu anak buahnya berlomba melakukan hal terbaik dalam pekerjaannya.
Karena Bonus yang di berikan tidak main-main.Seperti yang di lakukan Peter yang ikut meeting sampai larut malam, saat dia bangun tidur di pagi hari.
Sudah akan ada sederet uang transfer masuk kerekeningnya, hal itu memang sudah biasa di lakukan Garri untuk anak buahnya.Tapi baru kali ini Peter kebagian sial sampai harus menyusui seorang balita karena kesalahan Bosnya.
Coba berapa uang yang akan Garri berikan untuk dirinya...?
Semua itu tidak akan menghilangkan kenangan memalukan ini dari ingatannya..."Kau kenapa...?"
Tanya Garri yang melihat Peter terus berdiam diri, biasanya anak buahnya yang satu ini sangat cerewet dan tidak akan berhenti bicara sebelum dia melotot kearahnya.Tapi sekarang dia berubah jadi pendiam dan tidak banyak bicara.
Peter mendongak menetap kearah Bosnya...
"Bagai mana kalau dada ku jadi besar sebelah Bos...?"
Tanyanya dengan wajah hampir menangis.Melihat ekspresi sedih Peter bukannya prihatin, Garri malah tertawa terpingkal-pingkal.
Peter tampak terkejut itu pertama kali dia melihat Bosnya tertawa sampai seperti itu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal Situation (Selesai)
RomanceWARNING....!!! ZONA PELANGI 11-11-2017 s/d 11-02-2018 cerita cinta komedi romantis mengandung unsur Boy Love di peruntukkan Reader usia 18+ Masalah yang dihadapi Garridan Bennet, membuat CEO muda itu menyeret masuk salah satu anak buahnya yang berna...