Malam itu Peter dan Garri tidur bersama di atas satu ranjang.
Meski saat akan tidur keduanya sempat berdebat sengit.Peter tentu menolak tidur bersama Bosnya.
Bagaimana tidak, dalam kasus ini dia yang notabennya seorang pria normal jelas merasa apa yang di minta Bosnya itu sangat jauh dari kata normal.Tapi akhirnya Peter menurut saat ancaman paling menakutkan keluar dari mulut Bosnya.
Garri tampak sangat serius waktu bilang akan memecatnya.
Hingga membuat Peter kembali menurut dan menahan egonya.Keduanya kini tampak terlelap dengan posisi saling membelakangi satu sama lain.
Sedangkan di antara mereka di batasi Si bayi lelaki yang kini terlihat membuka matanya.Dan sedetik kemudian suara tangisan nyaring membangunkan Garri yang baru saja memejamkan matanya.
Pria itu langsung terduduk, dia menoleh kearah balita yang tampak sudah berlinang air mata dengan posisi terlentang di atas tempat tidurnya.
Dia segera meraih tubuh balita itu dan memeluknya...
Pemuda itu menoleh kearah Peter
Yang sepertinya sama sekali tidak terpengaruh dengan tangisan balita tersebut."Hai...Peter...aku menyuruh mu tidur di sini bukan untuk membuat mu nyaman...!!"
Dengus Garri sembari membangunkan Peter dengan menendangnya hingga Peter jatuh dari atas tempat tidur.Pemuda itu segera bengun dan melotot kearah Garri.
"Apa yang Bos lakukan...?!
Bisa tidak membangunkan orang dengan cara yang lebih berperikemanusiaan...??"Garri segera turun dari atas tempat tidur, pria itu menimang balita di dalam pelukannya sembari mengelus punggung balita tersebut.
"Kau itu yang tidak berperikemanusiaan...
Orang Macam apa dirimu yang tidak bangun mendengar tangisan bayi...?"Peter mengatupkan rahangnya kuat-kuat...
Ingin sekali dia meninju wajah tampan Garri yang tampak melotot kearahnya...
"Iya...iya aku minta maaf..."
Ucapnya dengan nada pasrah, dia tau untuk apa dia di bayar mahal malam ini...Dia harus siaga menjaga balita hasil kebaikan hati Bosnya yang super bodoh.
"Sini biar aku yang menggendongnya..."Garri perlahan memberikan balita itu pada Peter.
Tapi tangisan bocah itu tetap tidak mau berhenti.
Walaupun Garri sudah menunjukkan beberapa macam ekspresi konyolnya untuk membuat balita itu tertawa.
Kenyataannya malah Peter yang terpingkal-pingkal."Peter...kau bisa diam tidak...?!"
Bentak Garri kesal, dia merebut balita itu dari dalam gendongan Peter saat anak buahnya itu tidak berhenti tertawa.Bagai mana tidak, seumur-umur baru kali ini dia melihat tampang Bosnya yang sangat Cool jadi seperti komedian.
"Cepat buka kemeja mu...!"
Perintah Garri yang langsung di tanggapi Peter dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.
Pemuda itu langsung diam seketika."Posisi apa itu...?"
"Aku tidak mau kalau Bos meminta ku menyusui dia lagi..."
"Lalu apa gunanya kau di sini...
Cepat buka baju mu...!!"
Garri menarik tangan Peter yang saling menumpu di depan dadanya."Aku tidak mau..."
"Ku bilang buka...kau tidak ingat waktu bilang dada mu jadi besar sebelah...
Ini waktunya memperbaiki ukuran dada mu agar kembali sama..."Peter semakin kuat mempertahankan dirinya...
"Aku ingin memperbaikinya tapi tidak dengan cara sepeti itu...""Peter...!!!"
Garri semakin kencang menarik salah satu tangan Peter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal Situation (Selesai)
RomanceWARNING....!!! ZONA PELANGI 11-11-2017 s/d 11-02-2018 cerita cinta komedi romantis mengandung unsur Boy Love di peruntukkan Reader usia 18+ Masalah yang dihadapi Garridan Bennet, membuat CEO muda itu menyeret masuk salah satu anak buahnya yang berna...