Warning....!!!
Cerita di bawah ini mengandung konten dewasa.
Di mohon untuk tidak melanjutkan membaca bagi yang tidak terbiasa."Kenapa tiba-tiba Bos memecatku, padahal baru saja kau bilang mau menikahiku...??!"
Protes Peter.Garri ikut duduk hingga membuatnya berhadapan langsung dengan Peter.
"Karena alasan itu aku memecatmu...
Kau pikir berapa lama kita sudah tinggal bersama dan menjalin hubungan asmara.
Kenapa kau masih saja memanggilku Bos...?
Aku tidak mau kau terus memanggilku begitu setelah kita menikah nanti..."Garri mendekatkan wajahnya sambil menyipitkan mata.
"Aku mau kau memanggil namaku sekarang juga..."Peter melongo, dia memandang Garri lekat-lekat.
Dia tak sadar jika Garri tidak mengatakannya jika dia belum pernah sekalipun memanggil Garri dengan namanya.
Dirinya sudah terbiasa memanggil Garri dengan sebutan Bos.
Sama seperti yang di lakukannya saat dirinya masih bekerja.Peter membuka mulutnya, tapi tidak ada suara yang keluar.
"Aku tidak bisa..."
Pekiknya kemudaian, pada hal Garri sudah menunggu dirinya dengan mata berbinar.''Apa susahnya kau menggil namaku...!!"
Bentak Garri kesal karena Peter malah mempermainkannya."Aku sudah terbiasa memanggilmu Bos, dan akan terasa aneh saja jika aku harus memanggil namamu..."
''Peter...panggil nama ku, ini perintah...kalau tidak mau aku akan memecatmu...!!"
"Bukannya kau sudah memecatku tadi...?"
Garri mengerang frustasi, dia akhirnya turun dari atas tempat tidur dan berniat pergi dari sana sebelum kesarannya habis.
Tapi langkahnya terhenti saat Peter meraih tangannya.
"Garri..."Mata Garri melebar, pria itu segera berbalik dan memandang wajah Peter.
Paras tampan keduanya memerah seketika."Jangan melihat ku begitu, bukannya kau yang memintaku untuk memanggil namamu...?"
Garri tersenyum, dia segera memasukkan cincin yang di bawanya ke jari manis Peter.
Dan tiba-tiba saja pria itu mendorong tubuh Peter hingga membuatnya jatuh kebelakang.
Garri kembali menindih tubuh pemuda itu sambil mendaratkan ciuman-ciuman yang memabukkan ke bibir Peter.
Pemuda itu bahkan sampai tidak sempat mempertahankan celananya karena Garri mencuri kesempatan di sela sesi ciumannya untuk melepas celananya.
"Apa yang kau lakukan...?!"
Pekik Peter saat dia merasa Garri mengocok kejantanannya sambil terus menciumi lehernya."Aku mencintaimu...aku sudah tidak tahan ingin memasukimu..."
Peter segera mengatupkan kedua pahanya hingga membuat tangan Garri terjepit di sana.
Saat mendengar ucapan Garri barusan."Kau bilang tidak akan melakukan itu...?!"
"Aku berubah pikiran, aku bisa mati jika tidak bisa menjamahmu sekarang.
Aku menginginkanmu Peter..."
Garri segara menegakkan tubuhnya, dia menurunkan resleting celananya dan mengeluarkan benda mengacung yang terselip di antara pahanya."Kau sudah sinting...!!"
Pekik Peter ketakutan, dia segera menarik selimut tebal di sampingnya untuk menutupi tubuhnya yang sudah telanjang bulat."Ayolah Peter...aku akan mengerahkan semua kemampuanku dan juga pengalamanku...
Ini tidak akan sakit..."
Garri tanpa pikir panjang menerjang masuk ke dalam selimut membuat Peter berteriak histetis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal Situation (Selesai)
RomanceWARNING....!!! ZONA PELANGI 11-11-2017 s/d 11-02-2018 cerita cinta komedi romantis mengandung unsur Boy Love di peruntukkan Reader usia 18+ Masalah yang dihadapi Garridan Bennet, membuat CEO muda itu menyeret masuk salah satu anak buahnya yang berna...