Peter berjalan di trotoar sambil menggendong Leo yang tampak tertidur lelap.Seperti yang dikatakannya pada Garri tadi pagi, jika pemuda itu ingin keluar membeli perlengkapan sang balita.
Tapi ini sudah masuk jam makan siang kala Peter memutuskan untuk pergi berbelanja.
Apa yang terjadi padanya dengan Garri pagi tadi membuat Peter enggan untuk keluar rumah.
Pemuda itu melewati beberapa ruko yang berjajar di sepanjang jalan yang di laluinya.
Menimang-nimang dan mencari tempat yang tepat untuk membeli semua kebutuhan Leo yang tersedia di satu lokasi saja.
Hingga dia tidak perlu mondar-mandir mencari kebutuhan lainnya sambil menenteng belanjaan yang berat.Peter mendesah karena masih belum menemukan tempat yang dia cari.
Bisa saja dia membeli perlengkapan Leo ke toko yang dulu pernah dia datangi dengan Garri.
Namun karena tempatnya terlalu jauh Peter memilih mencari di lokasi yang lebih dekat dari Apartemennya.Di saat seperti ini dia jadi menyesal sudah menolak ke inginan Garri yang mau ikut dengannya.
"Peter...!!"
Suara seorang wanita cantik mengagetkannya.Peter menoleh mencari asal suara tersebut, dia menemukan Klara.
Tetangga Apartemen Garri berjalan menghampirinya."Hai...."
Sapa Peter sambil tersenyum."Apa yang kau lakukan di sini...?"
"Aku sedang mencari tempat belanja yang menyediakan semua kebutuhan Leo"
Klara mengangguk.
"Jika kau mau aku akan mengantarmu ke toko di ujung jalan.
Di sana menjual banyak macam lebutuhan balita""Apa hal itu tidak merepotkanmu...?"
Klara tersenyum sambil menggeleng.
"tentu saja tidak, ayo ku antar..."Dan akhirnya ibu muda itu mengantar Peter untuk membeli keperluan Leo.
Peter banyak sekali belajar cara memilih barang dari Klara.
Dia ternyata wanita yang sangat teliti."Kalau boleh tahu kau dari mana...?"
Tanya Peter yang berjalan di samping Klara yang sedang mendorong troli belanjaan.
"Tumben Kevin tidak kau ajak...?""Dia sedang bersama dengan kakek neneknya, sudah sejak kemarin orang tua Eric berkunjung dan menginap di Apartemen.
Karena itu aku bisa meminta neneknya untuk menjagakannya sedangkan aku pergi kesalon untuk memotong rambutku..."Peter terperangah, dia baru sadar jika Klara mengganti model rambutnya.
"Oh...pantas saja kau terlihat lebih segar di pandang.
Kau sangat pantas dengan potongan rambut seperti itu...""Terima kasih...ku harap Eric juga akan menyukainya..."
Klara mengambil dua buah kotak susu yang di tunjuk Peter ke dalam troli.Perempuan itu kembali berjalan sambil melihat-lihat barang.
Beberapa orang tersenyum kala berpapasan dengan Peter.
Tidak seperti saat dia berbelanja dengan Garri.Kali ini dia merasakan tatapan orang kepadanya biasa saja.
Seperti melihat pasangan suami istri yang berbelanja keperluan putra meraka.Wajah Peter terlihat sedih, karena tidak mungkin dia bisa pergi berbelanja bersama Garri tanpa di pandang sebelah mata oleh orang-orang itu.
"Kenapa kau tidak meminta Garri menemanimu...?"
Peter menoleh ke arah wanita yang bertanya padanya.
"Sebenarnya tadi pagi dia memaksa ingin ikut, tapi aku menolaknya...""Hah...benarkah itu...kau beruntung sekali...
Eric saja punya segudang alasan jika ku minta untuk mengantarku berbelanja.
Dia malas mondar-mandir sambil memutari toko berkali-kali.
Kau tahu sendiri jika wanita sudah berbelanja, mereka bisa kembali ke rak yang sama beberapa kali..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal Situation (Selesai)
RomanceWARNING....!!! ZONA PELANGI 11-11-2017 s/d 11-02-2018 cerita cinta komedi romantis mengandung unsur Boy Love di peruntukkan Reader usia 18+ Masalah yang dihadapi Garridan Bennet, membuat CEO muda itu menyeret masuk salah satu anak buahnya yang berna...