Di dalam kamar milik kakaknya, Peter sedang bercanda dengan Leo.Dia membuat balita itu tertawa beberapa kali karena pemuda itu mengelus telapak kaki kecilnya.
Dia masih terus bercanda dengan balita itu, meski kini Garri terlihat berdiri di belakangnya dengan hanya memakai handuk yang di lilitkan ke pinggangnya.
Terlihat badannya masih agak basah, dia ingin memamerkan tubuhnya yang memang sangat bagus pada Peter.
Dia tidak ingin hanya menjadi satu-satunya orang yang memiliki ketertarikan secara emosional pada anak buahnya.
Pria itu juga ingin membuat Peter merasakan apa yang dia rasakan...
Karena itulah sekarang Garri terang-terangan memperlihatkan tubuhnya yang berotot pada Peter.Tidak mudah untuk Garri mendapatkan tubuh yang sebagus itu.
Banyak pengorbanan yang dia lakukan, bukan hanya dari segi materi tapi dia juga meluangkan banyak waktu untuk merealisasikan keinginannya memperoleh tubuh yang jadi idaman kaum adam.Dia bahkan menjaga pola makan dan olah raga rutin.
Jadi wajar saja, jika lekuk tubuhnya di penuhi otot menonjol membuat banyak pria iri dan tidak sedikit wanita yang bersedia melalukan apapun untuk bisa memeluk tubuhnya semalaman.Tapi sepertinya Peter hanya melihatnya dengan tatapan mata yang datar.
Dia tidak iri ataupun minder, karena sejujurnya Peter memiliki tubuh yang tidak kalah bagus dari Bosnya itu."Kenapa Bos tidak pakai baju...?"
Pekik Peter.
Untung saja kakak perempuannya tidak ada di sana.
Jika ada Peter tahu benar bagai mana reaksi kakaknya melihat tubuh Garri.
Dia pasti melompat girang memeluk tubuh Bosnya itu.Kakak perempuan Peter memang sangat suka pria dengan tubuh berotot.
Dia akan minta di foto bersama Garri dengan pose yang pasti membuat sang suami melotot saat melihatnya."Kau tau sendiri aku tidak bisa memakai pakaian yang sama dua kali sehari..."
"Untung saja kakak ku sudah tidak tinggal sini..."
"Memang kenapa kalau dia di sini...?"
"Bos tidak akan bisa memakai baju, karena dia tidak akan memperbolehkan badan mu itu di tutupi.
Dia itu maniak otot..."
Peter perlahan berdiri...
"Karena itulah jika aku ada di rumah dan dia ada di sini.
aku seharian harus bertelanjang dada untuk memuaskan fantasinya akan keindahan tubuh laki-laki...''Garri terlihat mengerutkan dahinya sembari menatap Peter dengan pandangan tak percaya.
"Kakak perempuan mu sampai seperti itu...?"Peter mengangguk, dia perlahan berjalan meninggalkan box bayi di sampingnya dan berhenti tepat di depan Garri.
"Karena itu berhati-hatilah saat berkunjung kesini...
Aku akan mengambilkan pakaian bersih untuk mu"
Peter kembali mengayunkan langkahnya keluar dari kamar tersebut.Garri menghela nafas putus asa...
Dia tidak tau bagai mana caranya membuat Peter tertarik padanya.
Baginya tidak adil saja jika hanya dirinya yang merasa kebingungan dengan perasaannya sekarang.
Dia tahu apa yang dia alami jauh dari kata normal...Tapi dia tidak mau berhenti mencoba membuat anak buahnya itu menyukainya meskipun dia harus melakukan hal licik untuk membuat Peter jatuh hati padanya.
Kau masih belum goyah, maka akan ku pakai cara paling ekstrim untuk menggoyahkan mu...
Kau harus ikut dengan ku jatuh kedalam dunia aneh ini...
Karena apa yang terjadi pada ku...
Semua adalah karena dirimu...
PETER SON...Garri berjalan kearah Leo...
Balita kecil itu terlihat tersenyum melihat wajahnya.Pria itu perlahan menjulurkan tangannya untuk menyentuh pipi Leo.
"Bagai mana menurut mu...apakah ibu pengasuh mu menyukai ku...?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal Situation (Selesai)
RomanceWARNING....!!! ZONA PELANGI 11-11-2017 s/d 11-02-2018 cerita cinta komedi romantis mengandung unsur Boy Love di peruntukkan Reader usia 18+ Masalah yang dihadapi Garridan Bennet, membuat CEO muda itu menyeret masuk salah satu anak buahnya yang berna...