Seperti janji Garri pada Peter, pria itu pulang lebih awal hari ini.Dia membelokkan mobil mewahnya ke tempat parkir gedung Apartemennya dan segera berjalan ke lif.
Garri dengan agak gelisah melihat jam di pergelangan tangannya.
Dia tidak ingin membuat Peter menunggu dirinya terlalu lama.Seharian ini dia tidak bisa fokus dalam pekerjaannya.
Bayangan kejadian tadi pagi selalu mengusik konsentrasinya.Garri tidak pernah terbayangkan melakukan hal mesum bersama Peter.
Merkipun tidak dia pungkiri kejadian tadi pagi bukanlah sesuatu yang dia rencanakan.
Namun pria itu sangat bersyukur karena Peter tidak menolak dirinya.Terdengar suara desahan dari bibir Garri, dia ingin cepat bertemu dengan Peter.
Entah kenapa dia merasakan kerinduannya pada anak buahnya itu tidak seperti biasanya.Garri merasa tidak sanggup lagi menahan perasaannya yang meluap hingga memenuhi dadanya.
Pria itu segera keluar dari lif tatkala dirinya telah sampai di lantai yang di tuju.
Dia kemudian masuk ke dalam kediamannya.
Entah sejak kapan Pria tersebut merasa sangat senang jika pulang ke Apartemennya.Karena dulu Garri lebih sering menggunakan tempat tersebut hanya untuk tidur di malam hari.
Dari pada menggunakannya sebagai tempat tinggal yang sesungguhnya."Aku pulang...!"
Ucap Garri berharap akan di sambut senyum bahagia Leo dan juga Peter.Terdengar derap kaki dari arah kamar Peter dan sedetik kemudian orang yang di harapkan, muncul juga dari balik pintu sambil menggendong Leo.
Ada senyum lega tersungging di bibir tipis Garri.
Hanya dengan melihat wajah tampan Peter sudah menghapus rasa rindu yang dia tahan seharian ini...Garri melepas sepatunya dan meletakkannya ke rak.
Pria tersebut menenteng tas kerja hitam sambil mendekati Peter."Tumben kau sudah mandi...?"
Ucap Garri yang memperhatikan penampilan Peter yang terlihat bersih dan rapi.
Tidak ada bedanya dengan Leo yang sudah mengenakan baju barunya."Kau bilang kita akan keluar, karena itu aku mempersiapkan diri sebelum kau datang"
Garri tersenyum, pria itu meletakkan tas kerjanya ke lantai lalu mengambil Leo dari dalam gendongan Peter.
"Apkah hari ini Leo membuat mu kerepotan...?""Tidak...''
Jawab Peter, dia mengambil tas kerja Garri lalu membawanya ke dalam kamar Garri di ikuti oleh Bosnya itu."Lalu apa yang kau lakukan seharian ini...?"
Peter meletakkan tas yang di bawanya ke atas meja.
"Aku dan Leo berjalan-jalan ke taman dekat sini lalu mengobrol dengan Klara sampai siang"
Garri mengangguk, pria itu meletakkan Leo ke atas tempat tidurnya.
"Apa kau mulai merasa bosan...?
Kalau kau ingin berpergian ke suatu tempat yang agak jauh, aku akan meninggalkan mobil ku bila kau mau"Peter terdiam sesaat,
"Tidak perlu, jika aku ingin pergi.
Aku lebih baik naik taxi saja, mengingat aku harus selalu mengawasi Leo..."Garri mendesah, dia tidak mau memaksakan kehendaknya pada Peter.
Karena dia tahu Peter lebih mengerti apa yang di butuhkannya.
Pria itu perlahan mendekati Peter, matanya menatap lurus kearah pemuda itu."Aku akan meluangkan banyak waktu untuk mu juga Leo, tolong katakan saja pada ku jika kau butuh sesuatu..."
Garri bicara selembut mungkin, keinginannya untuk menindas Peter menguap entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal Situation (Selesai)
RomanceWARNING....!!! ZONA PELANGI 11-11-2017 s/d 11-02-2018 cerita cinta komedi romantis mengandung unsur Boy Love di peruntukkan Reader usia 18+ Masalah yang dihadapi Garridan Bennet, membuat CEO muda itu menyeret masuk salah satu anak buahnya yang berna...