09. PENEMBAKAN

940 116 22
                                    

Gimana? Pict-nya pas nggak?

Oh Iya, sebagian dari part-part dari cerbung Antara Cinta dan Papa ini di Publish ulang. Kalau ada yang mau versi cetaknya sudah ada. Bisa di cek di toko-toko online. 

Aku publish sebagian - dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, 9 Desember 2019. 

Selamat Membaca


Sepanjang perjalanan mengantarkan Raya pulang,  tak ada yang bersuara. Baik Raya maupun Mondy hanyut dalam pikiran masing-masing.

Meski hanya jadi pacar pura-pura, nyatanya Raya benar-benar menikmatinya.

Mondy tak menyangka usahanya lebih dari sekedar sukses. Bahkan ia yakin Celline akan mundur teratur. Ia amat berterima kasih pada Raya.

"Lho kok brenti disini?" Tanya Raya ketika Mondy menghentikan motornya di sebuah taman yang banyak anak kecil sedang bermain.

"Iya. Duduk situ bentar ya? Ada yang mau gue omongin." Ajak Mondy menunjuk sebuah bangku di sana.  

"Hm mau es krim? Enak lo, Boni paling suka kalo lagi ke sini." tawar Mondy.

Raya hanya mengangguk. Mereka duduk di salah satu kursi besi di taman.

Tak susah mendapati taman di Jakarta sekarang, meski tak selalu luas.

"Vanila." Mondy menyodorkan es krim pesanan Raya.

"Thank you." Raya tersenyum senang dan segera menjilati es krim vanila kesukaanya.

"Rumah lo masih jauh Ray?" tanya Mondy di sela-sela menikmati es krim.

"Deket kok." Jawab Raya singkat.

"Betewe .. Thanks banget ya Ray. Lo udah menyelamatkan gue. Keluarga gue benar-benar suka sama lo. Bahkan lo bisa menaklukkan dan meyakinkan Celline. Gue salut sama lo! Akting lo Hebat!" ucap tulus Mondy mengacungkan jempol.

"Biasa aja kale Mon. Gue juga seneng kok bisa bantu lo. Jadi...." Raya berjeda menarik nafas, "Tugas gue jadi pacar pura-pura lo udah selesai kan?" tanya Raya.

Mondy mengangguk ragu.

"Dan hutang gue lunas kan?" batin Raya tanpa berani menyuarakannya. Ia takut Mondy akan menjawab Iya, dan entah kenapa ia tak menginginkannya.

"Dan lo lega dan bahagia kan? Karena semua sudah selesai?" tanya Mondy.

Ada perasaan sedih menggelayuti hingga terpancar jelas di matanya.  Ia bahkan tak berani menatap Raya dan hanya mengesah berulang-ulang.

Raya bingung melihat perubahan ekspresi Mondy. Ia jadi gagal fokus. Aktingnya sukses? Dia sudah selamat terbebas dari perjodohan itu? Tapi kenapa nampak sedih dan gelisah begitu?

Sejujurnya Raya pun sedih tapi berusaha tampak santai. Setidaknya ia telah terbebas dari hutang dan tak perlu berhubungan dengan Mondy lagi.

Raya gugup mengatasi kegalauan yang mendadak hinggap hingga terburu-buru makan dan mulutnya belepotan es krim.
Mondy yang kebetulan menoleh padanya tersenyum dan dengan ujung jarinya  membersihkan area sekitar bibir Raya.

Raya kaget dan dengan gugup buru-buru mengeluarkan tisu dari dalam tasnya.

Mondy langsung mengambil sehelai tisu membersihkan sisa belepotan es krim di mulut Raya dan mengelap sisa es krim di tangannya.

Raya hanya diam terpana, tak tahu harus merespon apa. Mengatasi detak jantungnya yang mendadak cepat saja dia sudah kewalahan

Keduanya nampak kikuk. Suasana pun mendadak hening, bahkan ketika mereka telah menyelesaikan acara makan es krim.

ANTARA CINTA dan PAPA  (sudah CETAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang