Raya menahan diri menghubungi Mondy agar tak makin kecewa.Mungkin saja Mondy berubah pikiran setelah tau siapa dirinya. Dimata Mondy anak pejabat pastilah sama, manja, tak bisa apa-apa, hanya mampu memanfaatkan dan berlindung di bawah kekuasaan orang tuanya.
3 minggu sudah sejak kejadian itu. Raya benar-benar seperti gadis patah hati. Hanya karena semua orang di dekatnya selalu menanyakan kabar hubungannya dengan Mondy. Cindy, Miko, Ryan, Mas Ito, bahkan satpam di rumahnya.
"Lo pikir gue pengawalnya Mondy!" ketus Raya pada trio sahabatnya karena kesal pada pertanyaan mereka yang hanya itu-itu saja.
"Gue bukan emaknye, mas Ito. Ye mane gue tahu!" kesalnya saat di goda Rinto.
Siapa yang tidak akan kesal kalo tiap bertemu mereka selalu menanyakan Mondy, Mondy dan Mondy.
*****
Mondy pun sebenarnya sama, memendam rindu yang amat sangat.
Ia kini bahkan sering uring-uringan dan marah-marah tak jelas.
Boni pun kena bentakannya hanya karena menanyakan kapan kak Raya main ke rumah lagi?
Menyibukkan diri dengan kerjaan di kantor papanya nyatanya tak mampu mengusir kegalauannya.
Semua agenda kegiatan kampus di bawah koordinasinya berantakan. Ia bahkan kena tegur bapak rektor.
"Lo kenapa sih Mon?" tanya Jodi usai rapat.
"Gak.... Gue gapapa.... Sori tadi gue emosi. Bukan maksud gue mengatakan kalian gak becus kerja hanya saja.... Sory-sory. Kalian perbaiki lagi aja. Gue agak pusing." bantahnya."Masalah cewek Mon?" tebak Jodi.
"GAK!" Jawab Mondy cepat dan sedikit membentak.
Berbeda dengan Mondy yang makin emosional, Raya justru menjadi gadis murung dan pendiam.
Ia bahkan lebih sering mengurung diri di kamar menatap lama-lama layar ponselnya berharap ada kabar dari Mondy.
Percuma juga ia follow akun sosmed Mondy, jika update pun ia tak pernah lagi.
Raya mulai meragukan cerita Cindy saat di rumah sakit dulu.
"Mondy benar-benar cinta sama lo Ray. Jangan kecewakan dia, karena itu berarti lo ngecewain gue juga. Gue bisa merasakan lo sebenarnya juga suka dia kan? Kadang dalam masalah cinta lo tak perlu gengsi atau jinak-jinak merpati. Kalo lo ditembak dia ... Iya aja. Jangan buat dia menunggu dan berubah pikiran. Jangan sampai kalian menyesal. Nanti waktu akan membuktikan seberapa kuat cinta kalian"
Apa itu berarti Raya menyesal tak langsung menerima Mondy saat penembakan di taman waktu itu?
Kalau pun Mondy berubah pikiran sekarang, itu lebih baik, sebelum Raya benar-benar jatuh hati dan memberikan cintanya.
Memang kesempatan tak pernah datang 2 kali, tapi bukankah setiap kita berhak mendapatkan kesempatan kedua?
Dan apa Raya akan menggunakan kesempatan keduanya untuk menanyakan kesungguhan Mondy?Raya memilih bersabar. Bagaimana pun ia cewek. Dan ia tidak siap masuk dalam barisan cewek patah hati.
Papa dan Rinto pernah beberapa kali memergoki Raya menangis dan setiap kali ditanya ia selalu ngeless.
"Abis nonton drama korea."
"Pemain cowoknya Mondy ya?" goda Rinto.
"Apaan sih? Mondy itu cuma teman Mas." elak Raya. Tapi jelas Rinto melihat ada duka di wajah adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CINTA dan PAPA (sudah CETAK)
FanficTelah tersedia Versi cetak di bukalapak, tokopedia atau DM Author. 18+ RAYA-MONDY, Saat menjadi pasangan, mereka serasi. Tapi tak selalu demikian adanya. bagaimana jika perjalanan mengharuskan mereka memilih antara Cinta dengan sang Papa, sumbe...