(Lanjutan eps.2)
Sekarang Virgy sedang berada di taman dekat rumahnya. Ia melirik arlojinya di tangannya. Sekarang waktu sudah menunjukan pukul 18.30 dan Farris tak kunjung datang.
Angin meliup liup darisana kesini, membuat hawa dingin meraba kulit Virgy. Hari yang semakin malam membuat Virgy semakin merasa kedinginan.
"Duh, Farris mana, sih?" Gerutunya dalam hati. Ia sesekali mengusap ngusapkan tangannya agar hawa panas dapat sedikit terasa di tangannya.
Tiin! Tiin! Terdengar bunyi klakson dari arah belakang. Saat Virgy menoleh, ia mendapati Farris sedang berada di motornya.
Farris membuka helm yang menjadi pelindung wajahnya. "Sorry telat, Vir. Gue tadi ada urusan mendadak, jadinya telat."
Virgy tersenyum kecil. "Iya nggak papa. Sekarang kita mau kemana? Udah malem gini, dingin pula.."
Farris menunjuk kursi penumpang belakang. "Lo naik aja dulu. Nanti gue kasih tau kita mau kemana mananya."
Virgy mengangguk lalu berjalan kearah motor Farris. Meraih helm cadangan yang ada dibelakang lalu menaiki motor ninja itu.
Farris kembali melajukan motornya entah kemana.
***
Ditengah perjalanan, Virgy bertanya, "Kita mau kemana sih, Far?" Tanya Virgy dibalik helm yang ia kenakan.
Farris dapat mendengarnya. "Makan. Lo belum makan, kan?" Tebaknya. Dan itu tepat sasaran, karena memang Virgy sedari tadi belum makan malam.
"Gue yang traktir?" Tanya Virgy polos. Virgy dapat mendengar kalau Farris tertawa pelan.
"Kalau cowok ngajak makan, harus traktir, lah. Itu namanya cowok." Virgy terkekeh pelan.
"Bisa aja lo." Farris menoleh kearah kaca spion. "Cie blushing." Godanya yang berhasil membuat wajah Virgy merona malu.
Virgy menepuk punggung Farris pelan. "Apaan sih?" Celutuk Virgy salting. Farris hanya menertawai Virgy.
Farris dan Virgy sedang berada di tengah kota Bandung. Sepertinya Farris akan mengajak Virgy makan disuatu restoran yang tekenal di daerah Bandung.
-
"Lo mau makan apa?" Tanya Farris ketika mereka sudah sampai di restoran, dan memilih tempat duduk di bagian dalam.
Virgy membolak balikan buku yang bertuliskan 'menu' yang ada di genggamannya sembari bergumam pelan. "Gue samain sama lo aja, lah. Pusing gue sama menunya. Aneh aneh."
Farris tertawa pelan. "Lo kayak nggak pernah ke restoran mewah aja." Virgy mendelik. "Pernah, lah."
Farris diam, berfikir. "Gimana kalau yang anget anget aja? Biar badan lo anget, dingin gitu."
Virgy mengangguk. "Yaudalah terserah lo aja. Yang penting badan gue anget, ini dingin banget."
"Sebentar ya, tuan putri." Goda Farris. Virgy hanya tertawa melihatnya.
"Mbak!" Panggil Farris kepada pelayan perempuan yang ada di ujung. Pelayan itu datang menghampiri.
"Ada yang ingin anda pesan?" Tanya pelayan perempuan itu sopan.
"Mozzarella warm soup nya dua, hot chocolate nya dua." Pelayan itu mengangguk sembari menulis pesanan Farris dikertas note kecil.
"Pesanan anda akan datang 15 menit. Saya permisi." Pelayan itu pun pergi dari hadapan Farris dan Virgy.
"Far." Panggil Virgy. Farris menoleh dan menatap Virgy dengan tampang tanda tanya.
"Lo tau tentang alien alien gitu, nggak?" Tanya Virgy. Farris mengerutkan dahinya heran.
"Alien? Ufo? Yang ada di film film, kan?" Virgy mengangguk. Farris diam tampak berfikir. "Emangnya kenapa?"
"Menurut lo, alien itu beneran ada nggak, sih?" Tanya Virgy serius. Farris malah tertawa pelan.
"Malah ketawa." Gerutu Virgy. Farris tersenyum. "Alien itu cuman fiksi, Vir. Nggak ada. Lo ngayal, ah."
Virgy diam. Apakah memang benar alien itu fiksi? Lalu Obby itu apa? Setan? Nggak mungkin, kan. Nampak gitu.
Tiba tiba saja, Virgy menggeleng gelengkan kepalanya, membuat Farris menatapnya bingung. "Lo kenapa?"
Virgy membuka kelopak matanya kaget. "Eh, nggak." Elak Virgy. Farris hanya ber oh ria.
Tiba tiba saja datang dua pelayan dan menaruh pesanan Virgy juga Farris dimeja. "Selamat menikmati." Kedua pelayan itu pun pergi.
"Makan yang banyak, ya." Farris tersenyum. Virgy mengangguk kaku. "Oke."
Setelahnya, mereka pun menghabiskan makanan mereka yang terkadang bercanda ria terlebih dahulu.
Akhirnya waktu menunjuk angka 20.00, yang itu artinya Farris harus mengantar Virgy pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Alien👽 BoyFriend !
Teen Fiction{HIATUS} Perhatian!!! Cerita ini mengandung unsur yang tidak masuk diakal! Tetapi tetap boleh baca :v *** bagaimana jika seorang gadis muda yang cantik lalu jatuh cinta pada alien yang wajahnya sama saja seperti alien lainnya? Kalau jadinya seperti...