34. Tentang kenyataan

7 1 0
                                    

Virgy termenung di kelas karena ucapan Okky lusa kemarin. Obby tidur duluan sehingga Obby tidak mendengar sedikitpun cerita yang dikatakan Okky.

Virgy berpikir, entah kenapa belakangan ini dia seolah olah terikat dengan yang namanya alien dan sejenisnya. Mimpi apa dia semalam sampai bisa bertemu alien?

Dan karena hal itu Virgy maraton mencari tau tentang alien selama belakangan ini hingga membuat kantung matanya sebesar kantung doraemon. Tapi semua yang dikatakan Okky sangat bertolak belakang dengan hasil yang dicarinya. Ingin bertanya kepada orang, nanti disangka gila karena menganggap alien ada.

Tapi sudah dua hari ini pikiran Virgy seolah olah ada yang mengganjal. Zorloqieon. Seperti nama sesuatu yang ia lupa. Entahlah.

"Virgy Alisya Nadiva!"

Virgy yang tengah menatap keluar jendela langsung menatap kearah Bu Ani karena kaget ketika namanya dipanggil. "Ya, Bu?"

"Jawaban apa yang baru saja kamu temukan?" Tanya Bu Ani dengan matanya yang memicing tajam seolah ingin Virgy diarak sekeliling kampung.

"Bahwa alien sebenarnya tidak nyata?" Jawaban itu keluar begitu saja dari bibir Virgy. Membuat satu kelas langsung menertawakannya.

"Ibu tau itu adalah jawaban untuk pertanyaan lain. Tapi yang Ibu inginkan adalah jawaban dari matematika," Bu Ani menunjuk pintu kelasnya dengan dagu. "Kamu sudah mengerti maksud saya jika tidak mengikuti kbm dengan benar."

"Maaf, Bu." Virgy berjalan keluar kelas dengan sorak sorai dari seluruh temannya. Minus Obby dan Farris.

"Bu!" Tiba tiba saja Obby mengacungkan tangannya ke udara. Membuat perhatian seluruh kelas berpusat padanya. "Saya tadi tidak memperhatikan ibu ketika menjelaskan. Saya tau saya salah dan saya berhak dihukum. Saya akan keluar sebelum ibu menyuruh."

"Baguslah kamu sadar. Keluar."

Obby pun keluar menyusul Virgy. Sebenarnya daritadi ia memperhatikan Bu Ani ketika menjelaskan. Obby sangat antusias mengenai semua pelajaran di bumi. Bisa saja ada pelajaran yang akan membantunya mencari "tujuannya" di bumi.

"Virgy!" Obby berteriak sedikit kencang. Membuat beberapa orang yang berlalu lalang menoleh kepadanya termasuk Virgy.

"Obby? Kok keluar? Harusnya kan kamu belajar."

"Males belajar. Bosenin."

"Eh, kerdil! Udah gue bayar sekolah mahal mahal bukannya belajar yang bener malah keluyuran. Sana masuk lagi ke kelas."

"Di kelas ngebosenin, Virgy. Please kali ini aja Obby pengen nggak belajar dulu. Ya, ya?" Obby merajuk dengan wajah gemasnya.

Dan karena hal itu Virgy langsung luluh seketika.

"Iyalah. Tapi inget! Lain kali nggak boleh kayak gini lagi. Ngerti?" Virgy memperingati.

Obby mengangkat tangannya layaknya tengah memberi hormat. "Siap, Captain!"

"Captain? Tau darimana itu?"

"Afia."

"Oh."

Mereka berdua menghening hingga akhirnya tiba di suatu tempat.

"Virgy mau kemana?" Tanya Obby membuyarkan keheningan diantara mereka.

Virgy menendang ke sembarang arah sembari menatapnya kedua kakinya. "Nggak kemana mana."

"Tapi kok kita malah kesini?"

Virgy mengangkat kepalanya. Sejenak ia memandang pemandangan di depannya untuk beberapa saat sampai akhirnya memandang Obby lekat lekat.

Tempat ini. Tempat yang menjadi pertemuannya bersama Obby untuk pertama kalinya.

"Obby.. seandainya waktu itu gue nggak ketemu sama lo, mungkin hidup gue nggak akan seberarti kayak sekarang. Lebih bermakna dan berwarna daripada sebelumnya. Lo seolah jadi obat gue, lo jadi kebutuhan gue, lo yang jadi teman satu satunya dalam hidup gue."

Ingin Virgy mengatakan langsung kepada Obby, namun sayangnya ia mengatakannya dalam hati. Berharap Obby dapat mendengar isi hatinya dan mengerti mengapa ia selama ini memikirkan cowok itu hanya sekedar bertanya "apa kabarnya?".

Kehidupan Virgy seolah berubah derastis hanya dalam pertemuan itu. Ketika Obby muncul di hadapannya. Membuat Virgy membawanya ke kosannya. Dan saat itu pula awal mula mereka berteman.

Dan sekarang Virgy takut. Takut jika Obby akan pergi. Pergi meninggalkannya sendiri lagi di tengah tengah dunia yang hitam ini.

Dan tiba tiba saja satu hal muncul dalam benaknya. Satu memori yang membuatnya lemas seketika. Ingatan itu seolah menyadarkannya bahwa,

Obby adalah alien yang berasal dari Zorloqieon.

***

My Alien👽 BoyFriend !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang