Virgy dan Feli sedang berada di taman belakang sekolah. Mereka sedang melihat pemandangan air mancur sembari duduk di bangku taman.
"Fel.." Panggil Virgy. Feli menoleh sembari menunjukan muka tanda tanya nya.
"Menurut kamu, alien itu ada nggak, sih?" Virgy melontarkan pertanyaan yang sama seperti ia menanyakan nya pada Farris waktu lalu.
Feli menautkan kedua alisnya. "Alien?" Ia nampak berfikir. "Menurut aku.." Ia berhenti. "Nggak ada, lah. Fiksi namanya."
Virgy mengangguk tidak paham. Ia masih tidak mengerti, siapakah sebenarnya Obby itu? Makhluk apa dia?
"Kenapa memangnya? Kamu pernah ketemu alien?" Pertanyaan itu sukses membuat Virgy diam mematung.
"Vir.." Panggil Feli. Namun tidak ada respon. "Hei. Virgy!" Feli mengibas ngibaskan tangannya di udara. Virgy tersentak kaget.
"Eh."
"Kamu kenapa sih, Vir? Sakit? Melamun mulu." Virgy menggeleng cepat. "Nggak, kok."
"Terus kenapa? Gara gara alien? Kenapa sih emangnya sama alien? Kamu pernah ketemu sama alien?"
Virgy diam lalu menggeleng kaku. "E- nggak, kok!" Elaknya. "Aku cuman nanya aja. Sebenernya alien itu makhluk apa, sih?"
Feli mengangkat kedua bahunya tidak tau. "Nggak tau. Aku jarang denger apapun tentang alien."
Virgy diam. Membuat Feli ikut ikutan diam. "Tapi setau aku." Ia menggantungkan kalimatnya. "Alien itu makhluk berbahaya."
Deg!
Makhluk berbahaya? Benarkah? Obby berbahaya untuknya?
Virgy menaikan sebelah alisnya heran. "Berbahaya? Kenapa emangnya?"
"Alien itu suka makan manusia."
Tawa Virgy pecah. Membuat Feli heran. "Kamu ih, Fel!" Ucap Virgy disela sela tawanya. "Polos banget."
Feli menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. Dia tidak mengerti kenapa Virgy tertawa.
Setelah tawa Virgy reda, ia malah terkekeh pelan. "Yang suka makan manusia itu, zombie namanya. Bukan alien, Fel."
Feli mengangguk paham sembari cengengesan. "Aku taunya alien itu suka makan manusia. Dan zombie suka naik piring gitu. Piring apa sih? Piring melayang, ya?"
Untuk kedua kalinya tawa Virgy lepas. Tapi kali ini lebih kencang. Ia sungguh dibuat ngakak oleh ucapan Feli.
"Kamu kenapa ketawa sih, Vir? Ada yang lucu, ya? Dimuka aku ada yang nempel, ya?"
Virgy menggeleng sembari tertawa. "Nggak ada, kok."
"Terus kenapa kamu ketawa?" Tanya nya polos. Virgy tidak merespon pertanyaan Feli. Ia masih saja tertawa.
Setelah capek tertawa, Virgy berhenti. "Feli.." Panggilnya. "Zombie itu suka makan manusia. Dan alien suka naik piring terbang aka ufo. Kamu kebalik."
Feli mengangguk paham. Namun terlihat dari raut wajahnya, ia sedikit tidak mengerti.
"Fel.." Panggil Virgy lagi. "Kamu pernah ngeliat muka alien, nggak?"
Seketika Feli bergidik ngeri, merinding. "Ihh!!! Mukanya takut! Jelek! Ancur ancur gitu. Banyak darahnya. Ngeri!"
Untuk ketiga kalinya, Virgy kembali tertawa. "Fel, ih! Udang dong ngelawaknya. Perut aku kram, nih." Ucap Virgy cengengesan
"Udang...udang...udah kali...!" Ucap Feli sedikit ngawur"Kamu yang harusnya berhenti ketawa. Nggak ada yang lucu tau." Virgy terkekeh.
"Gimana orang bisa ketawa kalau nggak ada yang ngelawak?" Feli berfikir. "Kalau ketawa tanpa sebab, gila namanya."
Feli tertawa kecil. "Iya ya. Nggak waras, dong." Keduanya pun sama sama tertawa.
Tawa mereka reda dan digantikan dengan rasa kaget begitu Farris menepuk bahu kedua gadis itu dari belakang.
"Heh! Nggak sehat? Ketawa ketawa disini. Ntar dikira gila sama orang orang, mau?"
"Siapa yang gila sih, Ris.." Ujar Feli. Virgy mengangguk menyetujui. "Iya ih. Jol ojol dateng, terus ngatain gila. Situ kali yang gila."
Farris mendengus pelan. "Yang ketawa ketiwi sapa? Situ atau i?"
Virgy dan Feli mengangkat kedua bahu serempak. "Nggak tau."
"Dih! Aneh." Dia menerobos tengah tengah tempat duduk Virgy dan Feli begitu saja.
Virgy mendorong dorong tubuh Farris. "Ih! Situ teh jol ojol dateng terus nyarobot." Hasilnya nihil karena Farris memiliki tubuh ya kekar.
Akhirnya Farris pun duduk diantara Virgy dan Feli. "Aneh!" Pekik Virgy tepat di telinga Farris.
Sedangkan si empunya telinga langsung menutup telinganya rapat rapat. "Woles!" Pekiknya di telinga Virgy. Membalas perlakuannya.
"Far, Vir." Panggil Feli. Mereka berdua menoleh serempak. "Kalian saling suka, ya?"
"Awalnya." Ucap mereka keceplosan. Sedetik kemudian keduanya menggeleng cepat. "Nggak! Maksudnya awalnya nggak suka!"
Mereka kembali keceplosan. Membuat Feli memicingkan mata tajam. "Eh maksudnya-"
Feli menyelanya. "Udah lah ngaku aja. Udah ketangkap basah masih aja nggak ngaku. Keliatan salting gitu."
Virgy dan Farris sama sama diam mematung.
"Kalau suka itu harus diungkapin. Jangan dipendam. Nggak baik. Nanti jadi penyakit."
Virgy dan Farris menautkan kedua alis mereka. "Jadi penyakit?"
Feli mengangguk. "Iya. Penyakit sesak di dada."
"Sesak di dada? Sesak nafas?"
Feli menggeleng. "Sesak saat ngeliatnya orang yang kamu suka udah diambil sama yang lain."
Deg!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Alien👽 BoyFriend !
Teen Fiction{HIATUS} Perhatian!!! Cerita ini mengandung unsur yang tidak masuk diakal! Tetapi tetap boleh baca :v *** bagaimana jika seorang gadis muda yang cantik lalu jatuh cinta pada alien yang wajahnya sama saja seperti alien lainnya? Kalau jadinya seperti...