eps.10 kenapa?

19 9 0
                                    

Mendengar sedikit teriakan Virgy, Feli segera menghampiri gadis itu. "Kenapa, Vir?"

Virgy menunjuk foto yang terpampang jelas dihadapannya dengan dagunya. "Ini Farris bukan, sih?"

Feli melirik arah tunjuk Virgy. "Iya, itu Farris," Jawabnya jujur.

"Kok lo bisa punya foto Farris?" Tanya Virgy.

"Aku-"

Belum sempat Feli menyelesaikan omongannya, terdengar suara wanita paruh baya menyapa. "Non Feli, ada tamu, ya?"

Feli dan Virgy menoleh serempak. "Eh, iya, Bi. Kenalin, ini Virgy temen pertama Feli di sekolah yang baru."

Bibi itu tersenyum kearah Virgy. "Mau minum apa, Neng? Nanti bibi buatin."

Vigy menggeleng tidak enak. "Eh, nggak usah, Bi. Virgy belum haus, kok."

"Yaudah, Bibi bawain cemilan buat makan makan, ya?" Tawar Bibi itu.

Feli mengangguk. "Iya. Tolong ya, Bi. Maaf ngerepotin."

Bibi itu mengangguk dan tersenyum. "Nggak apa apa, Non," Ujarnya. "Bibi permisi dulu, ya."

Feli dan Virgy mengangguk dan membalas senyuman Bibi itu.

"Ke kamar aku yuk, Vir." Ajak Feli.

Virgy mengangguk. "Ayoo."

****

"Whaa.. bagus banget kamar kamu, Fel," Puji Virgy. "Pasti nyaman banget ya, tidur disini?"

Feli tersenyum. "Makasih," Ia mengangguk. "Iya, nyaman sih, tapi kadang bosen gini gini terus."

"Tapi menurut aku, kayak gini udah bagus," Ujarnya. "Aku aja dikosan, kamar udah kayak kapal pecah perang."

Feli terkekeh geli. "Kapan kapan aku mampir ke kosan kamu, ya."

Virgy mengangguk. "Boleh, bo-" Ia teringat oleh Obby. "Eh! Eh! Jangan!"

Feli menautkan kedua alisnya. "Kenapa?"

Virgy menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. Ia bingung harus memberikan alasan apa untuk melarang Feli pergi ke kosannya. "Emm.." Ia mulai gugup. "Oh! Itu! Kosan aku lagi direnovasi, jadi kadang banyak debu terus kotor kotor gitu. Jadi jangan kesana."

"Lagi direnovasi? Oh yaudah, oke." Sahut Feli.

Virgy menghela napas lega. Untung saja Feli percaya kalau kosannya lagi direnovasi.

Feli melirik kearah tas yang dipegang Virgy. "Sini tas kamu, biar aku taroin."

Virgy menggeleng tidak enak. "Nggak usah, nggak apa apa, aku aja yang taro. Taro dimana ya, Fel?"

Feli menunjuk lemari kecil yang ada di ujung. "Disitu aja. Nanti kalau kamu mau ganti baju, tinggal ke kamar mandi."

Virgy mengangguk. "Makasih ya, Fel."

Feli mengerutkan dahi. "Eh? Makasih buat apa?"

"Makasih udah dizinin nginep disini."

Feli tersenyum. "Nggak apa apa, santai aja. Dirumah ini emang sering kosong sih, jadi seru kalau kamu nginep disini."

Virgy hanya cengengesan.

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu kamar Feli. Feli membuka pintu itu. "Eh, Bi."

Bibi itu membawa nampan yang berisi keripik serta jus mangga. "Ini cemilannya, Non."

Feli menerimanya. "Makasih ya, Bi."

Bibi itu mengangguk. "Sama sama, Non."

Pintu pun kembali ditutup. Feli menaruh nampan itu di meja kecil dekat kasurnya.

"Kalau mau ngemil, makan aja ya, Vir. Nggak usah sungkan."

Virgy mengangguk. "Iya, makasih."

Feli mengangguk. Mereka berdua pun duduk dikasur dan berbincang bincang ria. Kadang bercanda sedikit dan tertawa. Kadang pula mereka ngemil sambil bermain main. Sampai tak terasa waktu sudah menunjuk angka sembilan. Mereka segera mengganti baju mereka dan tidur.

****

My Alien👽 BoyFriend !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang