38. "Jantung"? (1)

20 4 0
                                    

Malam nya Okky terbangun karena suara suara aneh dari arah dapur. Dia pun bangkit dari sofa, tempat tidur seadanya yang disediakan oleh Virgy. Yah lumayan bikin punggung keropos.

Dia mengendap ngendap menuju dapur. Matanya menyala, mengeluarkan siluet kecil berwarna hijau. Hanya sekali menatap matanya, musuh langsung mampus seketika.

Okky berdiri di balik tembok yang menghalangi dapur dan ruang tamu. Telinganya memasang sinyal untuk mendengar dengan jelas apa yang terjadi di dapur.

"!@#$//^&"

Okky menyerngit. Baru kali ini sinyal telinganya tidak berfungsi mendengar dengan baik. Dia tidak ingat dia mengalami penyakit tuli.

"!@#$^&*"

Okky menutup matanya. Dia mencoba memfokuskan sinyal dan getaran bunyi yang merambat di udara. Suara bising itu tak asing didengarnya.

"!@#$/&* .. mous .."

Okky terus memfokuskan diri. Dia mengeluarkan begitu banyak tenaga untuk mendengar sedikit suara itu, terlihat dari urat urat di leher nya yang nampak jelas.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Okky terkejut. Dia membalik badannya refleks. Matanya kembali menghitam seperti semula, namun kini melotot tak percaya melihat orang di depannya.

"Obby?"

Obby berwajah datar, namun sedetik kemudian dia tersenyum lebar. "Ngapain kamu disini? Bukannya sekarang udah malem? Besok sekolah, lho.."

"Aku nggak sekolah."

Obby menepuk jidatnya. "Oh iya aku lupa!"

Okky memandang Obby dalam diam. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh teman Virgy itu.

Obby tersenyum. Dia menepuk pundak Okky beberapa kali. "Aku tidur duluan, ya-"

"Kamu .."

"Jantung alien bukan?"

Obby terdiam. Kedua matanya terus memandang Okky yang menatapnya dengan tatapan serius.

Detik berikutnya Obby tertawa. Dia geleng geleng kepala. "Jujur aja, aku nggak ngerti sama sekali apa yang kamu ucapkan. Aku cuma manusia biasa, jangan berfantasi tentang hal hal aneh. Selagi matahari masih berwarna kuning dan bukan merah muda, bukankah normal jika aku menganggapmu gila?"

Okky hanya diam. Tatapannya begitu dalam, seolah mencari sesuatu di dalam mata Obby. Namun nihil, energi alien dalam diri Obby tidak dapat dia rasakan.

Okky menghela napas panjang. "Maaf. Aku hanya melantur tidak jelas, lupakan saja."

Okky pergi ke ruang tamu, meninggalkan Obby dengan senyum penuh arti di wajahnya.

Obby memandang punggung Okky. Dia tersenyum.

"Belum saatnya kamu mengetahui semuanya, bahkan sebagai tangan kanan-'nya' sekalipun, kamu belum seharusnya tau apa rencanaku." Ujarnya dalam hati.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Alien👽 BoyFriend !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang