Virgy mundur selangkah dengan sebelah alis yang ia naikan. Heran dengan ucapan Obby barusan. "Maksud lo apa sih, By? Gue makin nggak ngerti."
Obby menghela napas panjang. "Temen Virgy, Feli, dia itu jahat, Vir. Jahat bangett!!" Ujar Obby. "Nih, tangan Obby," Obby mengangkat tangan kanannya. "Bakal nyetrum orang orang jahat tanpa Obby kendalikan. Mereka udah hapal dengan jelas, mana yang baik dan mana yang jahat." Ujar Obby panjang lebar. "Dan Feli itu jahat, Vir. Jahat."
Virgy menggeleng tidak percaya. Maksud Obby Feli jahat? Tidak mungkin. Selama ini Feli sangat baik dan ramah padanya. Bagaimana bisa Obby mengatakan dengan segampang itu bahwa Feli adalah orang jahat.
"Obby jangan bercan-" Sebelum Virgy menyelesaikan kalimatnya, Obby lebih dulu menyela.
"Obby nggak bercanda, Virgy." Ucapnya, meyakinkan Virgy bahwa semua yang ia katakan itu adalah sebuah kenyataan.
"Tapi, Feli-" Virgy mulai terbata bata. "Dia baik sama gue, By. Baik banget. Sampe sampe gue ngerasa kalau dia itu orang yang sempurna."
Obby menggeleng cepat. "Kebaikannya hanya sebuah topeng belaka. Virgy jangan percaya gitu aja," Tegasnya. "Dulu Virgy yang bilang sendiri kalau di dunia ini nggak semua orang itu baik. Dan nyatanya itu memang benar. Feli termasuk orang jahat yang dilapisi orang baik. Virgy harus jauhin Feli. Dia nggak baik buat Feli. Dia jahat Vir. Jahat."
Virgy memejamkan mata. Berfikir sejenak. Kata kata yang baru saja Obby lontarkan bisa saja dipercaya. Tapi belum sepenuhnya. Mengingat bahwa Feli adalah teman satu satunya yang berada disisinya. Tidak seperti Talia, Akira, dan Afia, walau Virgy adalah teman mereka, tetap saja mereka selalu jauh. Hanya Feli satu satunya teman yang selalu ada disisinya. Dan sekarang Feli hilang. Benar benar hilang.
Obby yang melihat kesedihan di hati Virgy angkat suara, "Obby nggak berniat bikin Virgy sedih. Obby cuman memberikan sebuah informasi yang perlu Virgy ketahui." Lirihnya.
Virgy mengangguk. "Makasih informasi nya, By. Gue percaya sama kata kata lo. Tapi please, kali ini jangan bikin gue kecewa, dengan bertindak sesuai apa yang lo bilang. Gue akan menyesal nantinya."
Obby mengangguk mantap. "Virgy boleh aja nggak percaya sama Obby. Tapi satu hal yang perlu Virgy tau, Feli itu nggak baik. Jahat, Vir."
Virgy mengangguk. "Mending sekarang lo pulang ke rumah. Jangan sampe ada orang yang curiga sama lo. Disini bahaya"
Obby mengangguk sembari tersenyum. "Obby permisi dulu. Sampe nanti dirumah ya."
Virgy mengangguk. Memaksakan bibirnya untuk terangkat dan membentuk sebuah senyuman. Memperhatikan punggung manusia palsu yang sudah pergi meninggalkan ruangan itu sejak beberapa menit yang lalu.
Tanpa sengaja beralih menatap sebuah foto yang sejak kemarin ada dipikirannya. Menimbulkan beberapa pertanyaan yang sejak kemarin menganggu pikirannya. Dan foto itu kini membuat sebuah senyuman gentar dari Virgy mengembang. Sebuah foto yang memperlihatkan seorang cowok tinggi dengan senyum tulusnya tertampang jelas.
Foto Farris.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
My Alien👽 BoyFriend !
Teen Fiction{HIATUS} Perhatian!!! Cerita ini mengandung unsur yang tidak masuk diakal! Tetapi tetap boleh baca :v *** bagaimana jika seorang gadis muda yang cantik lalu jatuh cinta pada alien yang wajahnya sama saja seperti alien lainnya? Kalau jadinya seperti...