Daddy [01] - Apa salahku, Dad?

10.8K 603 23
                                    

Happy reading.

-
-
-

***

Mentari sudah mulai menerangi bumi, disinilah dikediaman keluarga Park dirumah yg super mewah dan bagus dan membuat yg melihat bisa jatuh cinta kepada rumah tersebut. Bisa dibilang itu bukan rumah melainkan mansion seperti rumah para bintang hollywod.
Keluarga ini terdiri hanya 3 orang selebihnya hanyalah para maid.

***


Wanita paruh baya sedang menaiki tangga sedang ingin membangunkan seseorang yaitu cucunya bisa dibilang itu adalah cucu kesayangan nya.

"Hani.. Bangun sayang ini sudaah pagi waktunya kamu buat sekolah,ayo bangun kalo tidak ingin terlambat ke sekolah".

Gadis cantik nan imut mempunyai lesung pipi diwajahnya bisa dibilang itu adalah khas wajah yg keturunan dari ayahnya yg ganteng itu siap-siap ingin membuka pintu kamarnya.

Ceklek suara pintu.

"Iyaa oma.. Hani sudah bangun kok dari subuh tadi kok,sekarang ni hani jugaa mau siap oma hani yg cantik". Sahut si gadis cantik itu

"Hmm syukurlaah kalo sudah bangun sayang,kirain oma kamu bakalan kebo terus biasakan kamu begitu orangnya". Sambil cekikikan

"Yah oma Hani ingat waktu kok gak bakalan lupa buat sekolah". Jawabnya sambil cemberut

"Udah dong jangan cemberut gitu sayang,yaudah kamu siap-siap gih oma tunggu dibawah yaa buat sarapan. Oke baby"

"Siip Grandma cantik"

15 Menit hani buat siap-siap kini sudah selesai ,sekarang ia sedang menurunin tangga ingin sarapan pagi.

"Pagi Oma,pagi Daddy" sapa hangatnya.

"Pagi jugaa sayang". Jawab Ny.park, tapi tidak dengan sang Ayah tetap acuh dan meneruskan baca koran nya yg kini ia pegang, yah Tn.park memang sudah tidak ada jdi mereka hanya bertiga tinggal di masion super mewah ini.

"Iyaa Oma, Oma aku mau susu sajaa gak payah makan roti". Jawabnya lirih mata gadis itu selalu memandang lelaki yg didepan nya itu, seperti itulah tiap sarapan pagi suasana keluarga park ini tidak pernah hangat, selalu canggung dan sedih.

"Loh, kenapaa sayang". Tanya Ny. Park

"Gapapa kok Oma, Hani lagi gak pengen makan, minum susu ajaa udah jadi kok".
Begitulah Hani tiap pagi dia selalu diacuhkan oleh sang Daddy.

"Hmm yasudah, tapi disekolah janji ya kamu harus makan nanti karna sudah Sendy yg selalu awasi kamu".

Sendy adalaah anak dari Oh Sehun yaitu sahabat karibnya Park Chanyeol yah nama Daddy hani itu adalaah Park Chanyeol CEO yg terkenal dg kekayaan nya sama dg halnya Oh Sehun ini.

"Ihh Oma, Hani kan bukan anak kecil lagi yg selalu diperhatikan begitu".
Jawabnya dg manja

"Loh kamu memang bukan anak kecil lagi sayaang tapi kamu tetap adalah putri kecil dikeluarga ini" jawab Ny. Park dg sayang.

"Makasih Oma aku sayang Oma, aku juga sayang Daddy". Jawab nya dg penuh sedih ketika menyebut nama Daddynya, tapi Chanyeol tidak pernah mengubris kata-kata anaknya itu.

"Iyaa sayang Oma jugaa sayang sama Park Hani Putri ini, oh yaa Chan kamu gak mau makan nanti kan kamu kerja". Tanya sang Ibu

"Gak perlu ma, minum kopi mama taukan aku gak pernah selera kalo mau makan apa lagi ada orang yg udah buat orang aku cintai pergi". Jawabnya dengan nada seolah menyend

Park Hani selalu sabaar kalo sang Daddy selalu berucap seperti itu.

"Chan kamu ini apa apaan sih, kejadian itu sudah lama sudah 12 tahun yg lalu kenapa kamu gak bisa melupakan kejadian itu". Jawab Ny. Park dg Nada agak tinggi yah Ny. Park memang begitu setiap kesal manggil anaknya dg sebutan Chan.

"Sudahlah ma Chan capek tiap pagi berantem terus begini,yaudah chan pergi Ma, Asssalamualaikum". Jawabnya langsung pergi meninggalkan Ny. Park dan Hani

Ny. Park terus memanggil Chanyeol tapi tidak didengarkan olehnya.

"Sudaah Oma, tidak apa-apa kok biarin ajaa Daddynya pergi ya" Hani membujuk sang Omanya.

"Yaudaah sayaang kamu pergi diantar sama Pak Supir yaa,nanti kamu telat lagi"

"Iyaa Oma, kalo gitu Hani berangkat sekolah dulu ya, Assalamualaikum"

"Walaikumsalam sayang"

Hani Pov

Umurku sudah 12 tahun. Namun, Daddy tetap saja tidak pernah memperdulikan ku sedikitpun. Seolah aku ini adalah manusia paling menjijikan saat Daddy menatapku, aku sudah melakukan yang terbaik agar Daddy bangga kepadaku ya, seperti itulah tidak ada sama sekali hasilnya.

Saat diMansion aku memang selalu terlihat tegar dan ceria agar mereka tidak mengetahui isi hatiku sebenarnya. Hatiku begitu sakit, dan perih aku selalu menangis ketika mengingat Daddy, entah kenapa aku suka sekali menangis bila keingat Daddy. Walaupun Daddy tidak pernah memberikan perhatiannya sedikitpun kepadaku.

Aku percaya akan ada hari indah untukku suatu hari nanti, akan aku tunggu hari itu tiba. Karena, aku percaya Allah akan mendengarkan setiap Do'aku untuk Daddy.

Ayahku tersayang.

-
-
-

*****

See you👋

DADDY [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang