9

2.9K 358 15
                                    

Menikah denganku

Menempatkan cinta

Melintasi perjalanan usia

Menikah denganmu

Menetapkan jiwa

Bertahtakan kesedian cinta

Selamanya
Kahitna – Menikahimu


Diiringi gitar milik Jefri, Ryan bernyanyi dengan penuh perasaan di hadapan seorang wanita yang ia cinta. Ini adalah kesempatan terakhirnya sebelum ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah mengambil spesialisnya. Ryan sudah mengejar wanita ini selama 7 tahun tanpa kenal lelah. Dia sangat yakin kalau wanitanya ini punya perasaan yang sama dengannya. Berbekal keyakinan itu, ia nekat melamarnya di depan ayah sang wanita ketika mereka wisuda. Sang wanita menolak. Tapi Ryan tak patah semangat.

Pada saat meneruskan untuk meraih gelar dokter, sayangnya mereka harus terpisah selama satu tahun setengah. Ryan tidak satu kelompok dengan wanita pujaannya. Untung saja ada Dion yang siap sedia menjaga wanitanya hingga mereka lulus dan mendapat gelar dokter. Saat wisuda juga Ryan melamarnya langsung. Tetap jawabannya sama, ditolak.

Hari ini sudah lewat hampir dua tahun dari lamaran kedua. Ini jadi kesempatan terakhir Ryan. Dia sudah dengan susah payah mengejar wanitanya agar bisa magang di satu Puskesmas yang sama. Kalau dia ditolak juga, Ryan menyerah dan akan mengambil spesialisnya di luar negeri. Tak hanya wanita itu yang menjadi penontonnya. Di sana ada beberapa perawat dan bidan juga yang menyaksikan. Wanita itu, Dian Hafidza Putri.

Dian seakan tersihir dengan nyanyian Ryan. Ia terdiam seketika dan tidak bergerak sama sekali. Justru ia sulit untuk menghirup oksigen karena aksi Ryan. Ryan, Dian, dan Jefri mengabdi di Puskesmas yang sama. Jefri dan Ryan duduk di kursi tunggu pasien sedangkan Dian berdiri di depan mereka. Di belakang Dian ada Daniel yang sedang mengunjungi mereka siap dengan rencananya.

"Dian Hafidza Putri, would you marry me?"

Ryan tersenyum kaku di hadapan Dian. Dia mendekati Dian dan berdiri di depannya. Perawat dan bidan di sana sudah gemas menunggu jawaban Dian. Kebetulan waktu itu sedang istirahat.

"Kalau kamu terima, kamu maju satu langkah. Kalau kamu nolak aku, kamu mundur satu langkah."

Otak Dian masih kosong. Dia masih terpaku dengan penampilan Ryan tadi. Daniel berbisik di belakangnya, "Ah lama amat mau jawab iya doang."

Dengan sengaja, Daniel mendorong Dian. Gadis itu nyaris terjatuh. Untung saja ada Ryan yang siap memeluknya agar tidak terjatuh.

[Re] Perfect Mate ⭕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang