1. SPECTRUM (Mengenal Autisme Lewat Cerita)

81 4 0
                                    


Manusia menciptakan target-target. Memandangi bintang-bintang. Seringkali dia mengecilkan kemampuannya sendiri. Sementara Tuhan punya rencana yang lebih besar.

***

Aish, gadis kecilku, buah cinta dalam mahligai rumah tangga bersama Mas Panji. Akhir Desember ini, genap usianya 5 tahun. Wabah akhir pekan. Pusat perbelanjaan disesaki orang-orang. Kami seperti juga kebanyakan orang, tidak ada pilihan bersenang-senang selain sisa-sisa pekan begini. Mas Panji yang hanya karyawan kantoran, menghabiskan waktu seharian di hari biasa. Kali ini, kami punya agenda lain dari sekedar belanja-belanja.

Margaret, teman sekolah Aish, mengundang kami ke acara ulang tahunnya di restoran cepat saji. Ya, aku pikir bagus sekali. Sekalian hiburan gratis dan bersosialisasi. Kue terhidang, riuh tepuk tangan, dengan dekorasi warna warni.

Aisha, atau yang lebih sering dipanggil Aish, jenis anak penurut sekaligus berkemauan keras. 'Kemaun keras' ini adalah sebutan lainku untuk sifat 'berkemauan sendiri' yang susah dibantah. Satu sisi, dia mau mendengar perkataanku. Dii sisi lain, dia seolah punya prinsip sendiri yang lebih didengarnnya. Dia periang, kalau tidak mau dibilang lasak. Tidak sedikit yang menyebutnya 'hiperaktif', saking nggak bisa diam.

Namun,,, sepanjang acara ini, dia berkelakuan tidak biasa. Tatapan Aish tajam, tidak lepas. Pada sesosok di ruang itu. Sepasang celak kebiruan, bibir merah terang, perutnya gembul, melambai anak-anak dengan jari-jemari tangan seputih salju.

Sosok itu mendekati kami. Dekat, kian dekat. Sedikit lagi,......

HUUAAAA!!! Tangis Aish pecah tak terkendali.

*)Bersambung............

Flash StoryWhere stories live. Discover now