Mabok (Hijrah Story)--Part 3

34 3 0
                                    


"Jadi gini, Mba......," Marni menjalin cerita, "Kalo di gank kami, yang namanya nongkrong itu ya nongkrong beneran"


"Apalagi kalo udah malam weekend (jumat malam), minimal jam 10 deh baru kelar." Ya, dan saya akhirnya mengerti ritualisme nongki itu.

"Temenku yang cowok, dia sama pacarnya. Yang teman cewek, sama pacarnya juga. Yang tersisa di tongkrongan... Yaitu; aku, temen cewek satu lagi, dan si cowok trans"

"Si cowok trans ini punya satu permintaan : kalo dia lagi negak, lagi minum alkohol,

.. Ya, dia minta supaya jangan ditinggalin. Jagain dia kalo lagi mabok, takut kenapa-kenapa"

Ish ish ish.... Mungkin karena ekspresi saya (yang tuing-tuing!) sulit dikendalikan, Marni buru-buru berkata : "Demi Allah mba! Saya nggak pernah mabok. Saya nemenin doang. Abis kasian ama dia.

Apalagi dia orangnya emang baik. Tapi yahh, emang mabok & same-sex dia aja sih yang nyeleneh"

Auoooo!! Nggak tahu deh, hidup nge-gank itu kayak apa. Setia kawan, atau apalah namanya. Supaya cooling down, saya pun membuat pertanyaan penutup: "Ohh, jadi titik balik hijrahnya dari pertemanan yang berliku itu, ya Mba?"

Dengan senyum muslihat, pupus merona, Marni berkata: "Hemm...., nggak juga sih, Mba. Karena setelah semua itu, datanglah Pangeran Surga" ☺😊

Whatss??? Jadi ceritanya belum kelar nih. Kejutan apa lagi sih, kamu say?😱


*)Bersambung.....

Flash StoryWhere stories live. Discover now