AUTISME (Perkenalan)

38 4 0
                                    


"Ih, gitu amat main Handphone-nya. Dasar autis lo!"
Mungkin kita pernah berucap, atau minimal mendengar, kata-kata seperti itu. Autis atau autisme, rasanya bukan barang baru ya. "Manusia yang punya dunia sendiri", kalo saya pribadi, itu definisi awam yang dulu saya pegang. Maklum, yang mengedukasi saya soal Autis ya hasil nonton film atau bacaan nyentrik seputar kebutuhan khusus ini.
.
.
ASD atau GSA itu sama. Yang satu cakap english, satunya bahasa kita, Indonesia. Autisme, nama ilmiahnya Autism Spectrum Disorder atau Gangguan Spektrum Autisme. Seperti namanya ya, spektrum. Artinya ada lingkar yang luas dalam menilai gejala dan tanda. Memang sepintas mirip-mirip dengan diagnosa lain. Barangkali kita pernah dengar soal ADHD. Ya, orang awam nggak berkompeten menentukan di ASD atau ADHD, atau tipe lainnya. Serahkan kepada pihak yang berkompeten. Sekali lagi, serahkan kepada mereka yang berilmu. Serius, itu lebih baik bagi kesehatan jiwa kita sendiri. Berkonsultasi kepada tim ahli itu seribu kali lebih baik daripada melempar masalah ke sosial media. Diagnosa dari ahli tentunya lebih jelas, ada solusi dan rahasia keluarga pastinya terjaga.
.
.
Kembali ke ASD alias Autisme. Kalau autisme tipe berat sih lebih gampang mendeteksinya. (Hihi, sok kali nyebut 'gampang'). Berdasarkan defisini APA (American Psychiatric Assosiation), ada 3 bagan besar ciri dan tanda, dengan spesifikasi sedikitnya 1 atau 2 tanda terdeteksi sekaligus. Macem-macem itu. Anda kalo ke Psikiater, penjelasan ini bisa 2 jam nonstop. Itu pun belum tentu kelar. Ringkasnya, ada 4 garis besar ciri dari Autisme : 1) Keterbatasan kemampuan dalam bidang sosialisasi; 2) Keterbatasan kemampuan dalam bidang komunikasi ; 3)Keterbatasan kemampuan dalam bidang emosionalitas ; 4)Kecederungan perilaku repetitif ; 5) Gangguan dalam bidang persepsi.
.
.
Kata kunci Autisme adalah auto-imagination, auto-activity, auto-interested. Dulunya, Autisme disinyalir akibat kesalahan pola asuh. Kian kemari,Autisme diteliti, penyebab Autisme yang multifaktorial ini, lebih bersifat genetis. Begitu lahir, brojol, udah membawa sifat ke-autisannya. Setidaknya, usia dua tahun sudah mulai memberi tanda. Mungkin karena kurangnya ilmu atau suara-saura pihak lain, memang bikin para orang tua (terutama para Emak) jadi makin galau. Ungkapan semacam: "Ahh, nggak papa anak mah gejala kek gitu biasa. Kalau cepat jalan, ngomongnya jadi lama". Gejala dan tanda ini, lagi-lagi harus dikonfirmasi kepada ahlinya. Kalaupun bukan ahli, lihat rujukan terpercaya. Jujur, kalau sekedar googling saya nggak percaya. Pakai mesin pencari pun ada ilmunya. Ingat! Siapa pun bisa membeli domain, bisa menuliskan apapun di 'rumah' alias website mereka. Maen-maen cari wawasan sih ya nggak salah, selagi terus pasang radar dan kritis. Kita bisa percaya pada ahli, institusi, dan media yang jelas asal usulnya.
.  

*)Bersambung.....

Flash StoryWhere stories live. Discover now