Aku pulang ke rumah ketika hari menjelang sore. Mengapa rumah terlihat sepi? Kemana James?
Aku mencoba menghubungi nya berulang kali, tapi tidak ada jawaban sama sekali. Pesan ku juga tak satu pun dia balas. Kini aku mulai menghawatirkan nya. Apa dia seperti ini karena simon, cemburu pada simon? arrgghhh james aku mencintai mu, hanya mencintai mu.
"James, angkat telfon ku, please" gumamku yang terus mencoba menghubungi nya.
Aku mencoba menjernihkan pikiran ku dengan merendam diri sebantar sekaligus membersihkan diri.
22.30
Aku yang sedang berbaring di tempat tidur tidak bisa memenjamkan mata sama sekali. Bagaimana aku tidak khawatir suami ku diluar sana tanpa memberi kabar sedikit pun padaku. Aku tidak tau sekarang james ada dimana, sedang apa, dan dengan siapa. Saat aku ingin memenjamkan mata ku tiba tiba ada suara aeseorang mengetuk pintu.
"James"
Mataku terbuka kembali. Aku langsung bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju pintu untuk membuka pintu dan berharap yang mengetuk pintu itu james.
"Aawww.. " aku sedikit kaget saat aku membuka pintu saat itu juga tubuh james ambruk dan kepala james jatuh di pundak ku.
"Sam, apa yang terjadi"
Aku bertanya pada sam karena sepertinya dia lah yang telah mengantarkan james pulang.
"sebaiknya aku membantumu untuk membawa james masuk terlebih dahulu"
sam mengambil alih tubuh james dan membawanya ke dalam kamar
"terima kasih sam"
sam tersentum sebagai balasan
"lalu apa yang terjadi? kenapa james bisa sampai seperti ini?"
"baiklah aku akan menceritakannya.. tadi siang james menghubungiku dan memintaku untuk menemui nya, dari suaranya aku mendengar sedang ada yang tidak beres. aku pun menemuinya di bar yang james minta. tapi saat aku sampai di bar aku sudah melihat suami mu itu mabuk, aku tidak tahu apa yang terjadi antara kalian berdua. tapi nadine, aku melihat james yang hancur tadi. saat dia mabuk, dia terus saja mengoceh yang tidak jelas. dia terus saja menyebut-nyebut namamu dan si-simon? siapa dia? mungkin itu yang membuat james seperti itu. aku terus membujuknya untuk pulang, tapi aku selalu di tolak. baru sekitar 1 jam yang lalu james sangat mabuk dan tak sadarkan diri, saat itu juga aku membawanya pulang"
"hhmm.. dia mantan pacarku dulu sam. tadi pagi dia menemui ku di kampus, simon memeluk ku dan saat itu juga james melihat kejadian itu. dia salah sangka. dia tidak mau mendengarkan penjelasanku."
"apa kau masih mencintai nya?"
"tidak sam. aku sama sekali tidak mencintai nya lagi. hanya james yang aku cintai"
"baiklah. nadine, aku bukan bermaksud tidak ingin membantu mu, tapi ini adalah masalah kalian berdua. ada baiknya kalian berdua lah yang menyelesaikan ini"
"tidak apa sam. kau sudah sangat membantu dengan mengantarkan james pulang. karena dia tidak memberitahuku dimana dia jadinya aku tidak bisa menjemputnya. sekali lagi terima kasih sam"
"sama-sama nadine. kalau begitu aku pulang dulu ya, jaga suami mu baik-baik"
aku membalas perkataan sam dengan anggukan.
aku mengantarkan sam sampai di depan pintu, setelah menutup pintu aku pun kembali ke ranjang dan menghampiri james yang sudah tertidur.
"kenapa kamu ga dengerin omongan aku dulu james? kenapa kamu ambil kesimpulan sendiri. memang simon itu mantan aku tapi bukan berarti aku masih sayang sama dia. laki-laki yang sudah aku jadikan mantan tidak berarti lagi sekarang. mantan hanya masa lalu ku yang tidak pantas untuk ku ingat-ingat. tolong mengerti lah" aku sambil membelai rambut james yang tengah tertidur.
_____________________________________
05.00aku bangun lebih awal dari biasanya. jujur saja aku tidak bisa tertidur dengan nyenyak tadi malam memikirkan sikap james, aku bingung apa yang harus aku lakukan hari ini saat berhadapan dengan james. aku harus menjelaskan semua nya.
aku menyiapkan makanan kesukaan james. berharap mood dia akan baik hari ini, dan semoga kejadian kemarin itu hanyalah mimpiku saja.
saat aku meletakkan makanan di meja makan, aku melihat james baru saja bangun dan sudah ada di dekat pintu. tatapan kita bertemu, dan dari tatapan tajam nya itu,aku menyadari bahwa kejadian kemarin itu bukanlah mimpi. aku harus bersikap bagaimana sekarang. jujur aku agak kikuk menghadapi nya hari ini.
"pagi james"
"pagi"
juskolord. dari jawabannya pun aku takut untuk melanjutkan semua nya.
"bagaimana tidurmu hari ini? aku menyiapkan makanan kesukaan mu, basuh wajahmu dulu james, lalu kita sarapan bersama"
james pergi ke kamar mandi tanpa menghiraukan ku.
"astaga james. aku harus bagaimana" ucapku sambil mengacak rambutku sendiri.
sekitar 15 menit james di kamar mandi, ia akhirnya bergabung bersama ku di meja makan. ia duduk tepat di depan ku.
aku mengambilkan makan untuk nya. namun ia masih saja diam seribu bahasa.
"kamu ga ke kampus james?" tanya ku memecah keheningan
james hanya menggelengkan kepalanya
"kenapa? kamu sakit?"
"aku gapapa"
jawaban james yang terbilang datar itu membuat ku semakin takut untuk melanjutkan pembicaraan, cukup lama aku memikirkan apa lagi yang ingin aku katakan, dan akhirnya.
"james, tolong jangan seperti ini, jangan melakukan hal seperti semalam lagi, aku takut kalau kamu sampai kenapa-kenapa"
saat kalimat ku selesai james langsung menatap ku tajam.
"mati aku. apa aku salah bicara. aduh tatapan itu"batin ku
"siapa pria itu?" tanya nya langsung
"eh.. hhmmm.. dia si-simon"jawabku gugup
james menaikkan alisnya, tanda aku harus melanjut kan omongan ku.
aku menghembuskan nafas panjang, dan kembali bercerita.
"sebelum aku cerita, ku mohon james jangan seperti ini, jangan mengabaikan ku"
"jangan basa-basi nadine"
"simon adalah mantan pacarku. dia mantan pacarku sebelum aku menjadi istri mu. tapi aku berani sumpah aku sudah tidak punya perasaan apapun dengannya. cuma kamu yang ada di hidup aku sekarang james. tidak ada siapapun. termasuk simon. dia hanya masa lalu ku. masa lalu yang tidak seharusnya aku ingat."
"tapi kenapa dia mengatakan kalau kamu mau menikah dengannya?apa kalian gagal menikah gara-gara aku, nadine?"
"tidak james. ini semua ga ada hubungannya dengan kita. aku meninggalkan nya karena saat aku menerima lamarannya tidak lama setelah itu aku memergoki nya dengan wanita lain. aku kecewa dan langsung pergi dari nya dan langsung putus komunikasi dengannya. ku mohon percaya padaku james, aku gatau lagi harus gimana biar kamu percaya"
"aku gatau nadine, aku masih bingung, aku ingin ke kamar dulu. terima kasih sarapannya"
james bangkit dari duduk nya. namun sebelum ia pergi aku menahan tangannya. ia kembali menoleh ke arahku.
"maaf. tolong jangan marah. aku ingin ke kampus. jaga diri kamu saat aku ga ada ya. ku mohon jangan kemana-mana. jangan melakukan hal seperti semalam."
"kamu hati-hati dijalan nadz, maaf aku tidak bisa mengantar mu"
"tak apa james"
Tbc
Still Vote and commant
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Aku Pilih
RomanceCover by @sheliawati (PRIVATE) NADINE POV Cerita mengandung unsur cerita 20+++++ Part 2 sampai seterusnya akan aku private... Jadi follow dari terlebih dahulu jika ingin melanjutkan membaca???????????? Diharapkan bijak dalam membaca???????? Tokoh =...