Dua Puluh

2.3K 131 11
                                        

Aku hanya tersenyum canggung. Biasanya James memang langsung memelukku saat pulang dari kantor, tapi entah kenapa seminggu ini perutku terus-terusan mual jika di dekatnya. Apa anakku tidak menyukai Papanya?

Setelah makan malam, Bik Sum pulang dan James langsung masuk ke dalam kamar. Aku mengerjakan beberapa pekerjaan dengan laptopku di ruang tengah. Beberapa kali pesan masuk ke dalam ponselku dan itu semua dari James. Aku sedikit geli juga kasihan melihatnya. Ia menyuruhku minum susu lewat pesan, menyuruhku minum vitamin lewat pesan juga. Dan kalian tau? Sudah seminggu ini dia tidur di kamar bekas kamarku dulu. Aku terpaksa menyuruhnya pindah karena aku tidak bisa tidur bersamanya dan tidak tega membiarkannya tidur di sofa. Tapi dia tetap menggunakan kamar mandi di kamar kami.

Kurenggangkan badanku. Sudah malam rupanya. Apa yang dilakukan bocah itu di kamar? Pasti sedang main game. Well, saatnya untuk mengusir benda bodoh itu.

Kubuka kamar dan... kosong? Kemana dia? Aku hanya melihat laptopnya yang berada di atas tempat tidur. Apa dia di kamar mandi? Kuhampiri pintu kamar mandi tanpa suara. Tanganku sudah terangkat akan mengetuknya saat kudengar sesuatu dari dalam.

"Nadine... oooh... uuugh..."

Blusssh... Wajahku langsung terasa panas mendengarnya. Memang sejak aku mual di dekatnya, dia tidak bisa menyentuhku sedikitpun. Jangankan menyentuh, mendekat saja aku sudah mual. Kutempelkan telingaku di pintu. Menguping sebentar tidak masalah bukan?!

James Reid.. ano ginagawa mo????????

What are you doing, James reid???

Apa yang kamu lakukan mr. Reid???????

Good morning jadines😘

3 part menuju ending..

Love you

Kamu Yang Aku PilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang