"Mommy.. come on, play with me and daddy"
"Hey.. sudah sudah.. kesini kalian, kita makan siang dulu, nanti dilanjutkan mainnya, daddy tolong bawa leah kesini" suruh ku
"Ayo leah kita ke mommy, sebelum makanan itu dihabiskan oleh mommy" ucap james
"Ayo dad"
Leah Olivar Lustre malaikat kecil yang dititipkan tuhan pada kami 4 tahun yang lalu telah tumbuh menjadi anak yang periang dan cantik. Aku dan James bersyukur telah memiliki karunia yang sangat indah.
Kita bertiga sedang menikmati masa-masa liburan james yang terbilang sangat susah didapat. Kita bertiga hanya menikmati liburan di puncak di halaman yang sangat luas. Bisa dibilang piknik
"Mommy" leah berlari ke arahku dengan tangan direntangkan ke samping kanan kiri nya.
Aku menangkapnya dan langsung memeluknya. Aku memangku nya. James duduk disebelah ku.
"Kamu mau apa nak?"
"Aku mau itu mom" seru nya sambil menunjuk cake yang yang dibaluri keju diatas nya.
James mengambil nya dan menyuapi leah.
"Daddy, aku mau makan sendiri"
"Jangan sampai kena baju ya sayang"
Leah tidak menjawab dan menikmati cake nya.
Aku menatap james, james yang sadar aku aku tatapi langsung membalas tatapan ku sambil menaikkan kedua alisnya.
"Terima kasih james"
"Untuk?"
"Untuk semua nya" sungguh aku sangat menyayangi james dan leah.
"No, thanks nadine"
"Makasih buat semua nya. Makasih kamu udah ada di kehidupan aku. Stay with me sampai kapan pun. Sampai ajal yang memisahkan kita berdua. Maaf kalau aku sering bikin kamu kecewa. Maaf kalau aku belum bisa jadi suami yang sempurna buat kamu. Dan terima kasih atas kesabaran kamu, terima kasih kamu udah kasih aku malaikat yang cantik, makasih nadz, makasih"
Tanpa terasa air mata yang sedari tadi aku tahan keluar dengan sendiri nya.
James tersenyum sambil menghapus air mata ku."Sayo lang ako. And your perfect hubby" jawab ku. James mengecup kening ku lama. Lalu memelukku dan leah.
"Daddyyyyy... cake ku jatuh gara-gara daddy memelukku tiba-tiba" leah mengomel sambil mengerucutkan bibirnya
"Hah? Sorry baby. Maaf daddy ga sengaja"
Aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua.
"Mommy aku capek"
"Anak mommy capek, mau pulang?"
Leah menganggguk sebagai jawaban."Yaudah ayo kita pulang, kamu ke mobil duluan aja sayang sama leah, aku mau beresin ini dulu. Nanti aku nyusul"
Aku mengangguk "aku tunggu dimobil ya"
James mengangguk.
"Sayang"
Aku yang merasa terpanggil menoleh kearahnya . Aku duduk di kursi penumpang di samping james. Sedangkan leah duduk dibelakang sedang tertidur dengan pulas."Ya?"
"Kayaknya leah marah ya sama aku?"
Aku mengerutkan dahiku tanda tak mengerti.
"Karena tadi aku menjatuhkan cake nya"
Astaga, james memikirkan soal itu dari tadi.
"James, leah masih kecil. Dia tidak akan marah padamu. Pasti nanti saat dia bangun tidur dia akan lupa"
"Dia cantik seperti mu"
"Kamu sudah memiliki anak james, sudah tidak pantas untuk menggombal" ucap ku diiringi dengan tawa.
"Hey.. aku tidak gombal. It's true. Kamu dan leah sama cantiknya"
Kini pipiku bersemu karena ucapannya.
"Hhmmm.. sayang"
"Hhhmm" aku hanya bergumam
"Aku cuma mikir, enak kali ya kalau punya anak lebih dari satu, rumah pasti ramai"
Okee aku tau kemana arah pembicaraan ini.
"Memangnya kamu ingin punya anak berapa?"
"Aku ingin kita membuat basketball team"
Seketika mata ku melotot.
"Basketball team? Hubby? Kamu beneran mau punya anak sebanyak itu?"
"Didalam pikiran aku tuh ya nadz, kalo kita punya anak banyak rumah pasti ramai banget. Lucu nadz, saat melihat mereka bertengkar meributkan mainan. Trus kalo anak kita ada 10 kita bentuk team basketball, dan aku, aku yang akan jadi wasitnya. Keren" ucap james dengan semangat 45
James terus berkhayal tentang memiliki anak banyak. Aku yang dari tadi tidak percaya hanya menjadi pendengar yang setia.
"Oh iya. Kalau anak kita udah pada nikah semua. Dan mereka punya anak sedikit nya 2 aja. Kan anak kita 10 tuh, jadi 10×2 jadi kita punya cucu 20 sayang. Pasti kita bakalan jadi opa sama oma kece deh. Percaya sama aku. Ide aku bagus kan sayang. Bagus lah pasti"
Aku masih diam menunggu nya berbicara lagi
"Sayang, kok kamu dari tadi diam. Kenapa?"
"Gapapa hubby, kamu fokus nyetir aja dulu"
"Kenapa sih nadz, kamu ga mau ya punya anak sama aku?" Tanya nya
Pertanyaan nya kali ini sungguh membuat ku terkejut. Lalu dia pikir leah itu anak ku dengan siapa kalau aku ga mau punya anak dengannya.
"Aku ga mau punya anak sama kamu? Of course not hubby. Lalu leah itu anak siapa kalau bukan anak aku sama kamu."
"Trus kamu dari tadi diam. Ada apa?"
"Aku hanya kaget mendengar keinginan mu yang ingin memiliki anak sebanyak team basketball."
"Memangnya kenapa?"
"James Reid, suami dari Nadine Lustre yang tersayang. Aku ingin punya anak lagi dengan mu. Ingin sekali. Tapi tidak sebanyak itu juga."
"Memangnya tidak bisa? Yang artis si gen halilintar itu banyak kok keluarga nya"
"Astaga james, kenapa kamu tiba-tiba punya pikiran kesitu?"
"Ya kan tadi aku bilang ke kamu kalau aku mau rumah kita ramai nadz"
"Nanti aku pecahin piring-piring didapur gimana? Biar ramai?"
"Aku serius nadz, aku mau punya anak banyak pokoknya"
Aku menghembuskan nafas panjang
"Okey"
James menoleh ke arah ku.
"Beneran?"
Aku mengangguk
"10 ya?"
Aku mengangguk lagi
"Tapi aku ngelahirin 2, sisa nya kamu"
"Emang bisa?"tanya nya
Aku memutar mata ku
"Bisa, nanti kita tanya mbah google ya caranya."
"Aku kan ga punya rahim nadz?" Tanyanya lagi.
Aku mengusap wajahku kasar.
"Bisa james bisa. Sekarang fokus nyetir nanti kita bicarain ini lagi"
"Nadz"
"Sssttt.. nanti leah bangun kalo kamu ngomong mulu"
"Okey.. okey.. yaudah kamu tidur, nanti kalau udah sampai aku bangunin"
Taraaa.. extra part 1 udah ada🤗🤗🤗🤗 abstrak yak? Biarin deh yak. Aku lagi puyeng soalnya banya kerjaan.
Ohh iya ngomong-ngomong aku takut sama komentar2 kaloan di part 23✌✌

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Aku Pilih
Roman d'amourCover by @sheliawati (PRIVATE) NADINE POV Cerita mengandung unsur cerita 20+++++ Part 2 sampai seterusnya akan aku private... Jadi follow dari terlebih dahulu jika ingin melanjutkan membaca???????????? Diharapkan bijak dalam membaca???????? Tokoh =...