Aku membuka mataku pelan. Setelah menguap beberapa kali, kulirik tempat di sampingku. Kosong... tidak ada James di sana. Kemarin sore ia harus ikut Papa untuk pergi ke pulau Bali. Pagi pertamaku tanpa dia ada di sisiku. Aaaaarrrgh... Entah kenapa rasanya sangat menyebalkan. Jadwalku menjadi kacau sekarang. Yeah, seperti yang kalian tahu bagaimana rutinitas pagiku. Membuka mata, menatapnya lalu mengambil kamera dan memotretnya. Setelah itu terjadi pertengkaran kecil dan berakhir jika salah satu dari kami masuk ke dalam kamar mandi atau pergi ke dapur.
Tapi sekarang? Aku tidak bisa menatapnya, memotretnya bahkan bertengkar dengannya. Ahh... aku benci keadaan seperti ini. Kulirik ponselku di samping bantal. Kuambil benda itu dan mengeceknya. Tidak ada satupun pesan darinya. Apa aku harus menelponnya? Kurasa tidak, ia akan lebih senang jika tidurnya tidak diganggu.
Setelah meratapi pagiku ini beberapa saat, kuputuskan untuk bangun dan pergi ke kampus. Aku tidak bernafsu makan karena itu aku hanya minum segelas teh hangat. Minuman favoritku mengingat aku sangat membenci susu. Berbeda dengan bocah setan yang sangat suka susu coklat itu. Ah, aku semakin merindukannya... Sial!!
"nad!! Nadine!! HEI, apa kau tidak mendengarku?" "Uh?" aku tersentak dan mengerjap kaget. "Ahh... ternyata benar,"
"I-iya, er, maaf,"
"Ada apa denganmu?" tanya ericka kesal.
"Tidak ada apa-apa..." jawabku sambil tersenyum tipis.
"Sebelum ujian, Bu kelli menawarkan kepada kita untuk liburan di pulau Bali, kau mau ikut tidak?"
"Eh, Pulau Bali?"
"Iya, ini khusus kelas sastra dan kelompok drama. Tidak ada salahnya bersenang- senang sedikit sebelum ujian. Skripsimu sudah selesai bukan?"
"Hm, akan kupikirkan nanti, kapan acara itu diadakan?"
"Yang kudengar kita berangkat ke sana nanti sore,"
"Apa! Nanti sore?
"Kalau kau tidak ingin terlambat sebaiknya sekarang kau pulang dan berkemas!"Yeah, akhirnya aku ikut juga ke Pulau Bali. Aku belum memberitahu James soal ini. Mungkin saja aku bisa bertemu dengannya di sana. Daripada aku sendirian di rumah dan terus memikirkannya.
"Nadine, kita sekamar!!" kata kiana kepadaku. Aku tersenyum sambil mengangguk kepadanya.
"Baiklah, kalian punya waktu bebas hari ini. Nanti sore kita berkumpul di pantai, ada pertanyaan?" tanya Bu kelli.
"Tidak, Bu." jawab anak-anak serempak.
Aku melangkah ke taman villa, dan mendapati sebuah bangku di bawah pohon besar. Aku duduk di situ. Sejenak merasakan hembusan angin yang sejuk. Baunya agak asin karena di depan villa ini terbentang pasir pantai yang halus.
"nad! Nadine!?"Teriakan itu menyadarkanku. Aku mengerjap kaget dan melihat Simon sedang berada di loby, sedang mencariku. "Kau yakin dia ikut?" tanyanya pada Sam.
"Aku melihatnya di sini tadi!!" jawab Sam."nadine?!" teriak Simon.
Aduh... kenapa sekarang dia jadi menempel terus kepadaku?! Sebelum bocah itu melihatku, cepat-cepat aku beranjak dari tempat dudukku dan keluar dari villa. Ini sudah hampir makan siang. Tidak ada salahnya jika aku mencoba masakan pulau ini. Setelah menyusuri cafe-cafe yang ada, aku berhenti di depan salah satu cafe. Sepertinya cafe ini lumayan.
"Kau mau makan di sini?" tanya seseorang.
Aku mengangguk pelan. "HEI, sedang apa kau di sini?" teriakku dengan mata mendelik saat melihat Simon sudah berdiri di sebelahku sambil tersenyum manis (baginya).
"Aku mencarimu dari tadi, ayo kita makan!!" sahutnya.
Aku memutar bola mataku dan berjalan masuk ke dalam cafe itu. Tunggu... Aku tidak sedang berhalusinasi bukan? Apa benar itu James?! James suamiku??

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Aku Pilih
RomanceCover by @sheliawati (PRIVATE) NADINE POV Cerita mengandung unsur cerita 20+++++ Part 2 sampai seterusnya akan aku private... Jadi follow dari terlebih dahulu jika ingin melanjutkan membaca???????????? Diharapkan bijak dalam membaca???????? Tokoh =...