PART 6 - Reality

1.2K 79 7
                                    

Happy reading💕

****

Selesai bimbingan, aku diantar pulang oleh Brayn, waktu sudah menunjukkan pukul 21:00, mataku sudah tidak bisa diajak kerjasama, aku ingin cepat-cepat tiba di rumah dan rebahan di atas kasur.

Sesampainya di rumah, aku turun dari mobil dan melihat mobilku sudah terparkir di garasiku. Bagaimana bisa? Daritadi aku duduk bersama Brayn di rumahnya dan ia tidak pergi kemana-mana, lalu siapa yang membawa pulang mobilku?

"Brayn, kenapa mobilku sudah ada di sini?" tanyaku heran.

"Karena mobilmu tahu jalan pulang," ujar Brayn datar seraya membuka pintu gerbang rumahku. Aku masih berdiri dengan otak yang dipenuhi tanda tanya serta menatap mobilku tidak percaya.

"Oh, kau lucu sekali, aku serius Brayn," kataku sambil memutar bola mataku tidak peduli, Brayn terkekeh dan memandangiku.

Lalu dengan tiba-tiba ia mendekatiku dan melumat bibirku, dengan spontan ku dorong ia menjauh.

"Hey! Ada apa?" tanya Brayn heran seraya mengangkat setengah badan kedua tangannya.

"Kau selalu membuatku terkejut," ujarku dingin, jantungku berdebar-debar tidak percaya.

"Kalau begitu, aku akan izin kepadamu bahwa aku ingin menciummu, oh iya terimakasih sudah diizinkan," kata Brayn, bibirnya tersenyum lebar.

Apa?! Bahkan aku belum mengucapkan sepatah katapun!

Ketika Brayn akan mendekatiku, ku tutup mulutnya dan kutarik ia masuk ke dalam mobilnya.

"Dasar sinting! Membuat izin dan mengizinkannya sendiri, kau tahu, ini di pinggir jalan, tidak enak jika ada yang melihatnya," kataku sambil tetap mendekap mulutnya.

Ia malah tertawa dibalik tanganku, membuatku ingin ikutan tertawa juga, tetapi dengan berbagai upaya aku tahan diriku untuk tidak tertawa.

"Diam! Sekarang jawab pertanyaanku, bagaimana bisa mobilku sudah berada di dalam?" tanyaku masih dengan mendekap mulutnya.

Lalu ia mengambil ponselnya, mengetik dalam ponselnya dan memperlihatkannya padaku.

"Bagaimana aku ingin menjawabnya jika kau masih mendekapku?"

Dengan perasaan sedikit malu aku melepaskan dekapannya itu, dan memintanya menjawab kembali.

"Sudah, cepat jawab," ujarku.

Brayn pun menghela napasnya, lalu ia menjawab

"Aku meminta salah satu sopirku untuk membawa pulang mobilmu ke rumahmu dan mereka sudah ku berikan alamat rumahmu juga," ujar Brayn datar.

"Tapi kenapa kau tidak bilang dulu kepadaku?" ujarku.

"Kau terlihat seperti tidak menginginkan mobil itu kembali setelah mendengar ucapanku tadi setelah kau berkata bahwa mobilmu itu membawa keberuntungan," ucap Brayn santai, ia menyenderkan bahunya di kursi mobil.

Asshole! Dasar bodoh! Mana mungkin aku tidak menginginkan mobilku kembali.

"Mengapa kau begitu bodoh?! Tentu saja aku menginginkan mobilku kembali," kataku seraya menyilangkan tanganku dan memutar bola mataku.

I'M YOURS MY JERK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang