PART 12 - Las Vegas

995 71 8
                                    

Happy reading kawan😀😍😍

****

Aku penasaran dengan isi laptop Brayn, tapi jika aku menyentuhnya walaupun ia tidak melihat pasti ia tahu. Lebih baik aku memilih baju yang diberikan pramugari tadi daripada aku memikirkan itu.

Baju yang diberikan tadi ada 3, yang pertama, gaun bewarna hitam, kedua, baju atasan bewarna merah dengan celana panjang bewarna hitam, dan yang ketiga, gaun bewarna biru terang, oke, aku sedang tidak ingin memakai gaun, jadi ku pilih yang kedua saja.

Aku segera beranjak dari tempat dudukku untuk berganti pakaian, aku berjalan menuju toilet dan tidak sengaja aku mendengar suara orang yang sedang marah. Aku mencari asal suara tersebut, makin lama suara tersebut semakin jelas terdengar.

"Jika kalian sekali lagi bersikap seperti itu padanya, aku akan memecat kalian semua!"

Ini suara Brayn, tapi mengapa ia marah seperti itu? Aku menemukan sumber suaranya dan aku memutuskan untuk mengintip apa yang terjadi di dalam.

Di dalam Brayn sedang memarahi para pramugarinya, pramugarinya tertunduk ketakutan, aku tidak tahu masalahnya apa, tapi tadi ia bilang ingin ke kamar mandi, mengapa malah dia kesini.

"Kalian punya etika bukan? Untuk bekerja di sinipun kalian harus lulus soal etika dan kalian lulus, apa manajerku salah meluluskan kalian?" ucap Brayn dingin, ia terlihat sangat marah, jika dimarah-marahi aku sudah biasa dengannya saat bimbingan, yaa sangat biasa, tapi emosinya tersebut seperti angin lewat.

Sudahlah aku tidak usah memperdulikan mereka, lebih baik aku berbalik menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian.

Brukk....!!

"Shit," umpatku.

Saat berbalik aku tersandung gaun yang ku pegang karna begitu menyeret dan terjatuh ke dalam ruangan di mana Brayn dan para pramugarinya sedang forum. Aku merasakan seperti rasa malu bercampur dengan tatapan-tatapan tajam yang mereka tujukan kepadaku.

Aku berusaha untuk mendongak dan melihat ke arah mereka.

"Hi," kataku dengan menyengir.

Brayn hanya menggeleng-geleng kepala tanpa senyum ke arahku, lalu ia melipat kedua tangannya di dada.

Aku berusaha bangun untuk berdiri, Brayn terlihat melirik ke arahku dan para pramugarinya secara bergantian berkali-kali seperti mengisyaratkan sesuatu, lalu para pramugari tersebut membantuku berdiri.

"Tidak-tidak, aku bisa berdiri sendiri," kataku dengan tersenyum. Para pramugari itu pun mundur.

"Kenapa kau bisa berada di sini, Hellenia?" tanya Brayn dingin.

"Ah um.... aku tadi... tadi...," bodoh sekali, hal seperti barusan malah membuatku gugup di saat aku ingin berbohong.

"Tadi apa?"

"Oh, aku mencarimu karna ingin meminta pendapatmu mengenai baju-baju ini," jawabku seraya tersenyum lega, Brayn hanya mengangguk mendengar jawabanku.

"Ku pikir kau cocok dengan yang merah itu,  cepat ganti sana," ucap Brayn dengan nada tinggi.

"Aku meminta pendapat, bukan minta disuruh," balasku.

"Terserah kau saja," ucap Brayn seraya berbalik meninggalkanku dengan para pramugarinya, aku pun memutar bola mataku melihat tingkahnya.

Dia mempunyai mood yang mudah berubah.

Aku pun pergi ke kamar mandi dan mengganti pakaian, lalu kembali ke tempat dudukku tadi. Aku melihat Brayn dari jauh sedang termenung, entahlah, jika ia seperti itu rasanya aneh, kenapa dia? Uangnya hilang?

I'M YOURS MY JERK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang