PART 24 - Forget It

767 29 0
                                    

Angin bertiup kencang, wajar saja karena ini malam hari, aku duduk di atas bangku rotan depan villa yang menghadap ke arah pantai, memikirkan kejadian-kejadian tadi, memikirkan jalan untuk menghadapi masalah yang menimpa diriku, aku sadar hidup ini rumit, bahkan percintaan yang sesungguhnya pun sangat rumit, itu adalah bagian dari masa lalu, apakah aku harus belajar dari masa lalu? Atau justru melupakannya?

"Hellenia," aku menoleh saat suara Brayn menyebut namaku, ia sedang berbicara dengan pelayan villa mengenai warna cat yang ia tidak suka di kamarnya.

"Mengapa warnanya menjadi norak seperti itu?" tanya Brayn pada pelayan villa tersebut.

Pelayan itu hanya menunduk, Brayn memang terlihat lebih kekanak-kanakan jika mengomentari hal yang agak sulit dimengerti.

Kemudian, ia berjalan ke arahku sambil mendengus sebal.

"Ada apa?", aku membuka mataku lebar.

"Dia akan mengganti warna catnya, tetapi minggu depan saat kita sudah pulang," katanya sambil mendaratkan bokongnya di atas bangku rotan. Spontan aku menaikkan kedua alisku sambil menahan tawa.

"Mengapa seperti itu?" tanyaku.

"Mungkin ia tidak suka aku ke sini membawa wanita yang cantik sedangkan ia tidak memilikinya, jadi ia merasa dendam padaku".

Aku tertawa kecil.

"Mengapa kau berpikir seperti itu?", lalu ia menatapku sambil mengernyitkan dahinya lalu membuang napasnya dengan kasar.

"Karna memang itu kenyataannya," katanya, ia menghempaskan bahunya di punggung bangku rotan, lalu ia membelalakkan matanya. Aku spontan menahan tawa melihatnya kesakitan.

"Itu pemikiran yang sangat bodoh, bung," aku menghempaskan tawaku karna memang sangat tidak ada hubungannya aku dengan pelayan itu.

"Mengapa kau tertawa?" tanya Brayn sambil mengernyitkan dahinya, perlahan aku diam dan tersenyum.

"Karna lucu,"

Dia menaikkan kedua alisnya, mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali lalu menampilkan wajah flat.

"Kupikir kau bisa tertawa tanpa ada suatu hal yang lucu," ucapnya sambil menatap langit.

"Maksudmu?"

"Yah, seperti bibir tersenyum tetapi hati sedang sedih."

"Kutebak dirimu sedang seperti itu sekarang," tambahnya.

Aku terdiam.
Jujur, aku tidak merasa seperti itu sekarang. Aku tidak ingin menyiksa diriku sendiri dengan cinta yang baru tumbuh itu. Dan yah, aku mulai yakin yang kurasakan saat ini adalah sebuah cinta.

"Maafkan aku, Hellenia," aku menoleh ke arahnya, dia perlahan menatapkan dengan wajah sedih, aku sudah mencoba melupakan masalah tadi, bahkan sudah mencoba bersikap seperti biasa.

Aku tersenyum dan bangkit dari tempat dudukku.

"Yah, kau tidak perlu minta maaf lagi, aku sudah mencoba melupakan masalah itu," ucapku sambil tersenyum, ia menghela nafasnya, menatapku lamat-lamat.

"Aku tidak akan membuatmu merasa kecewa lagi, sayang," ucapnya lalu ia tersenyum.

***

HAI SEMUANYA, MAAF BANGET AKU BARU NONGOL LAGI HEHE, ASLI YA SEMENJAK KENAIKAN KELAS AKU SIBUK BANGET *sok sibuk😂
KEPENGEN BANGET NULIS LAGI TAPI TUGAS YANG LAIN BELUM SELESAI HUH😢 TAPI INI AKU USAHAIN BANGET BUAT NONGOL LAGI DAN TIBA-TIBA VIEWERS AKU JEBOL WKWKKW SENENG DONG😉

TERIMA KASIH BANGET UNTUK KALIAN YANG SUDAH MENGHARGAI KARYAKU❤

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTENYA YAA BEB❤

I'M YOURS MY JERK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang