7-MAMI

133 10 0
                                    

Jangan terburu buru dalam memilih jodoh karena jika terburu buru kamu akan kecewa.

~Diandra Prawirayoga~

"Andra siapa perempuan ini?" tanya seseorang itu.

Andra masih diam. Tidak berani menjawab.

"Maaf saya Ana tante Deviana Khoirunnisa temennya Andra." jelas Ana dengan memberanikan diri.

Seseorang itu menatap Ana dan Andra bergantian. Lalu tersenyum. "Oh kamu yg namanya Ana." tanya seseorang itu.

"Iya tante, maaf kalau keberadaan saya disini mengganggu saya juga mau pulang kok." jelas Ana hati hati.

"Kenalkan saya Wulan maminya Andra. Kenapa pulang disini aja dulu. Nggak biasa lo Andra bawa perempuan ke apartemennya kamu yg pertama." katanya dengan tersenyum.

Andra lega mendengar suara maminya yg biasa biasa saja, dari suaranya menandakan bahwa maminya tidak marah padanya.

"Ini Ana mi yg pernah aku ceritain ke mami. Dia disini karena habis dibuly mi sama kakak kelas aku. Kakak kelas aku itu suka sama aku tapi aku deketnya sama Ana jadi mereka marah sama Ana trus ngebuly dia deh." jelas Andra.

Ana menunduk malu. Mami Andra mendekati dan memeluk Ana dengan hangat. "Nggak papa kok ada mami sama Andra yg bakal jagain kamu ya."

Ana mengangguk. "Iya tan." balas Ana tersenyum. Wulan mami Andra ikut tersenyum melihat senyuman manis Ana.

"Jangan panggil tante dong mami aja ya bisakan?" pinta mami.

"I..iiya..tan..eh iya mi." jawab Ana dengan gagap karena belum terbiasa memanggil mami.

Andra tersenyum bahagia melihat dua wanita didepannya ini yg sudah rukun.

"Kamu pasti pacarnya Andra ya." tebak mami Andra.

Ana dan Andra menggeleng secara bebarengan. "Bukan kok mi apaan sih mami ih." rajuk Andra. Ana tersenyum geli melihat sifat kekanakannya.

"Iya sekarang belum tapi liat aja nanti pasti dia jadi pacar kamukan." goda mami Andra.

Andra memalingkan wajahnya sementara Ana menunduk menyembunyikan wajahnya yg memerah.

Wulan semakin gencar menggoda kedua insan didepannya ini. "Mami suka kok Dra sama pilihan kamu. Kalian mami restui." jelas Wulan mami Andra.

Andra maupun Ana hanya menunduk menyembunyikan wajah mereka yg sudah memerah.

"Yaudah kamu lanjutin kegiatan kalian tadi maaf ya mama ganggu. Tapi mamai belum mau punya cucu lho Dra jadi harus ditahan dulu ya." goda Mami Andra sambil mengerlingkan sebelah matanya.

Andra menggelengkan kepalanya. Meminya ini selalu frontal.

"Jangan bengong dong lanjutin sana." suruh Wulan yg masih tersenyum menggoda anaknya sambil menuju pintu keluar.
***

Dirumah Ana

Ana tiba dirumah setelah adzan magrib berkumandang. Untung saja Ana tidak dimarahi oleh bundanya karena alasan Andra.

Bunda mempercayai karena Andra beralasan habis mengajak Ana jalan jalan, padahal itu hanyalah sebuah alibi Andra.

Saat ini Ana sedang duduk dimeja belajarnya dengan tenang. Namun ketenangan Ana terganggu karena HP nya berbunyi.

He is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang