Maaf kemarin selasa aku belum bisa up karena masih sibuk. Beneran minggu ini aku sibuk banget beneran sibuk. Trus aku mau doble up juga gak jadi soalnya kemaren aku pergi.
Maaf ya... Nanti minggu depan aku bakal up sesuai jadwal deh..
Jangan lupa tekan bintang dipojok kiri yaa.. ^∆^
***
"Terlihat kuat didepan semua orang, namun itu hanya untuk menutupi kesedihan yg kualami."
~Deviana Khoirunnisa~
Byuuurrr...Ditumpahkannya air tadi. Dengan rasa tidak bersalah Clara menunjukkan senyum devilnya. "Dingin dek? Iya? Makanya jangan macem macem sama gue, dan gue udah bilang ke lo jangan deketin COWOK gue tapi lo masih deketin dia jadi ini akibatnya." jelas Clara dengan sinis.
Yg lain hanya tertawa melihat Ana yg kedinginan, karena air tadi adalah air es. Entah darimana mereka mendapatkan es sebanyak itu.
Ana semakin menggigil semua bajunya basah mulai dari ujung rambut sampai sepatu yg ia kenakan.
Tak hanya itu saja Clara masih belum puas akan penderitaan Ana saat ini. Ia mengambil sesuatu dari saku roknya. Gunting.
Ana kaget melihat Clara mengmbil gunting tersebut. "Buu..buat apa kak guntingnya?" tanya Ana takut. Clara tersenyum licik.
Ia melangkah mendekati Ana dan jonggkong untuk menjajarkan posisinya dengan Ana. "Buat ngrusak wajah lo biar gak gatel kalau deket sama cowok gue." Clara semakin mendekatkan guntingnya ke wajah Ana.
Ana menjauhkan wajahnya dengan gunting yg Clara pegang. Ana semakin takut dengan gunting tersebut karena semakin dekat dengan wajah Ana.
Clara semakin melebarkan senyum devilnya melihat wajah Ana yg pucat karena tingkahnya.
***
"Ana mana Dit?" tanya Andra pada Ditya.
"Ke kamar mandi." jawab Sari.
"Eh yg ditanya gue kenapa lo yg jawab." sinis Ditya pada Sari. "Iya dia ke kamar mandi dari tadi, tapi kok lama ya." ujar Ditya.
Andra tampak khawatir. "Perasaan gue gak enak Dit, kalian susul gih ke sana takutnya ada apa apa."
Ditya dan yg lain mengikuti apa yg disuruh Andra. Memang dari tadi Ditya juga khawatir akan keselamatan Ana.
"Nanti kalau ada apa apa telfon gue ya." teriak Andra dari dalam kelas.
"Kenapa Dra ada masalah." tanya Ari pada Andra.
"Enggak gue cuma nyariin Ana, dari tadi dia gak ada dikelas ternyata dikamar mandi." bohong Andra. Padahal sudah terpampang jelas wajah khawatirnya.
"Lo khawatir sama Ana Dra." ganti Dzul yg bertanya. Andra menggeleng.
"Halah gak usah bohong Dra gue tau lo khawatir sama dia." ujar Riky. Andra masih menggeleng tidak mau mengomentari perkataan teman temannya.
"Apa iya gue khawatir sama Ana." tanya Andra pada dirinya sendiri.
Ari menepuk bahu Andra. "Udah lo gak usah khawatir Ana gak papa kok tenang aja." hibur Ari. Andra hanya tersenyum lalu mereka semua duduk ditempat masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Boyfriend
RomanceSahabat. Masa lalu. Kesalah pahaman. Suka. Duka. Cinta. Semua ada disini. Masa SMA yg tak akan pernah terulang kembali. Delapan siswa yg bersahabat. Diandra Prawirayoga Deviana Khoirunnisa Nanda Sari Azidzul Wijaya Ditya Nurul Ari Pambudi Ovita Ward...